56 :: ❛Tanda di leher gadis itu.❜

441 64 51
                                    

“Kau sudah mau pulang sekarang? Secepat ini?”

Gojo bersedekap sembari bersandar pada bingkai pintu kamar. Menatap gadisnya yang sedang bersiap-siap untuk pulang setelah sarapan.

“Iya. Aku bahkan belum mandi,” balas [Name] mengenakan cardigan -nya, “Aku juga mau ke rumah Haruto-sensei setelah dari penthouse.”

“Buat?” Gojo melangkah mendekat, lalu duduk di atas ranjang. Tepat di hadapan [Name] yang kini tengah merapikan rambutnya.

“Mema—”

“Jangan.”

“He? Kenapa?”

“Nanti dia ketagihan.”

“Kau tahu? Dia sudah ketagihan dari dulu.” [Name] langsung mengatupkan bibir.

“Kau percaya diri sekali.” Seringai tampan Gojo sunggingkan. “Dia bisa beli makanan sendiri, 'kan? Penulis kayak dia punya banyak uang.”

“Iya, sih.” [Name] mengernyit.

“Aku akan mengantarmu untuk pergi mengunjunginya.” Gojo berdiri, lalu melangkah keluar. “Ayo, cepat.”

[Name] menanggapi dengan anggukan, lantas mengikat rambutnya sembari berjalan mengikuti Gojo.

“Apa kau punya misi hari ini?” tanya sang gadis masih mengikat surai panjangnya.

“Ah, tidak.” Gojo tersenyum. “Aku dapat libur. Jadi bersiaplah untuk keluar nanti.”

“Kau mau mengajakku jalan-jalan lagi?”

“Kau memangnya tak bosan di rumah?” Gojo berbalik. Menatap [Name] dengan satu alis terangkat.

“Aku senang kau mengajakku, tapi kupikir, karena kau dapat libur, mungkin bisa kau gunakan untuk istirahat di rumah? Kau tahu ... semalam, kau tidur begitu nyenyak. Aku jadi tak tega membangunkanmu.” [Name] mengangkat kedua bahu.

Gojo bungkam dengan bibir agak terbuka, lantas menyunggingkan seringai miring. “Kau ini ....” Dia berbalik membelakangi [Name], kemudian memasang wajah pongah. “Aku akan istirahat setelah keluar jalan-jalan!”

Ah, iya. Tentu saja dia tak akan mendengarkanku. [Name] menghela napas, lalu mengangguk.

꒰❣꒱

“KYAA!”

[Name] menutup kedua telinga agar suara melengking Haruto tak menyakiti pendengarannya. Gadis itu meringis sembari melayangkan tatapan ngeri pada sang guru yang kini tengah memasang wajah syok.

Sensei, ada apa denganmu?” tanya gadis itu seraya menurunkan kedua tangan dari telinganya.

“[Name]-chan ... s-sudah bukan gadis lagi ....” Raut wajah Haruto makin suram.

“Oh? Ada apa? Kok ribut banget?”

Gojo datang. Melangkah riang ke arah [Name] yang sedang duduk di teras rumah tradisional milik Haruto. Dia duduk di belakang [Name]. Kedua tangannya keluar dari dalam saku baju dan dengan cepat melingkar di pinggang gadisnya, lalu meletakkan dagunya di atas puncak kepala perempuan itu.

“Anak muridku bukan lagi seorang gadis karena pria tiang rambut putih ....” Nada Haruto terdengar putus asa.

“[Name], dia kenapa?”

Preciousness ❣ [uɿoƚɒꙄ oꞁoᎮ]Where stories live. Discover now