Zwanzig : ❛Past Life. [pt. 2]❜

369 64 20
                                    

「Masa lalu」

[Name] mengaduk es krim dalam gelas kaca dengan gerakan pelan. Mencampurkan semua krim tambahan dan topping makanan dingin itu untuk menjadi satu. Kedua mata maroon-nya melayangkan binar tatapan senang kala kegiatan kecilnya telah usai. Tangan kanannya bergerak menyendok, memasukkan benda itu ke dalam mulut. Merasakan sensasi dingin dan manis yang telah menjadi satu dalam indera perasa, hingga membuat pipi sang gadis jadi merona merah.

“Haa ...?”

Gojo melemparkan tatapan aneh pada [Name]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gojo melemparkan tatapan aneh pada [Name]. Sesuka itu gadis ini pada makanan manis? Yah, sebenarnya mereka tak ada bedanya. Hanya saja ... ini kali pertama ia melihat perempuan yang benar-benar menyukai makanan manis.

“Ini enak banget~” [Name] menyentuh sebelah pipinya. “Oh, iya, Gojo- san. Kau tadi lagi menungguku, ya?”

“... Enggak.”

“Oh? Lalu, kau ngapain berdiri di belakang pohon sambil melamun kayak tadi?”

“Aku punya pertanyaan.” Gojo mengubah posisi duduk.

“... Mau bertanya apa?”

“... [Name] ini. Apa kau pernah punya seorang murid?” Gojo menopang dagu.

Si gadis mengerjap. “Kenapa kau bertanya kayak gitu?” Kedua tangannya turun dari atas meja. Bertumpu di atas pangkuannya. Saling mengepal erat.

“Kau pernah bilang padaku kalau gak mau menerima murid 'lagi' ‘kan?” Gojo menyeringai. “Itu artinya kau pernah punya murid sebelumnya.”

“... Gojo-san. Itu masa lalu ... dan aku tak mau membicarakannya.”

“Kau mengusik masa laluku juga dengan keberadaanmu, [Name].”

Sang gadis mengatupkan bibir. Kemudian berkata, “Apa kau lagi membalas perlakuanku karena pernah bertanya soal masa lalumu?” Iris matanya membelalak.

“Seperti yang kau bilang.” Gojo menyandarkan tubuhnya. Seringaian masih ia sunggingkan—dan itu tampak menyebalkan. “Iya.”

[Name] menghela napas. Dia dibuat berhadapan lagi dengan sisi kekanakan pria ini. Balas dendam karena dirinya pernah menyinggung masa lalu Gojo? Yah, tindakan pria ini sepertinya tidak tahu yang namanya privasi. Namun, [Name] tak akan menyangkal jika sebelum ini, ia juga sempat mengganggu Gojo dan masa lalunya—tepat pada titik lelaki itu bisa menunjukkan sisi traumanya. Dengan itu, apa wajar Gojo bertingkah seperti ini?

Baiklah. Tindakan mereka berdua memang sudah kelewatan. Mengangkat topik masa lalu yang tak ingin diutarakan. Obrolan yang bersifat pribadi. Dengan alasan masing-masing.

Namun, keadaan [Name] hingga harus menghadirkan obrolan masa lalu Gojo berbeda dengan cara pria ini yang memaksa—dengan alasan 'pembalasan'.

“Baiklah. Aku minta maaf karena menyinggung masa lalumu, Gojo-san, tapi ... kau tahu? Keadaanku waktu itu dan reaksi darimu ... kurasa aku berhak tahu ‘kan? Siapa pengeksekusi kak Suguru, juga alasan kenapa dia harus mati? Lalu, kenapa kau melemparkan balasan seperti ini padaku?” [Name] memiringkan kepalanya ke samping.

Preciousness ❣ [uɿoƚɒꙄ oꞁoᎮ]Where stories live. Discover now