51 :: ❛Pulang dan jalan bersama.❜

331 64 41
                                    

Pagi hari yang dingin. Di mana sang gadis akan keluar dari rumah sakit setelah diizinkan oleh dokter.

[Name] keluar dari dalam kamar mandi setelah mengganti baju jadi pakaian casual. Cardigan rajutan berwarna hitam membalut tubuhnya, menutup mulai dari pundak hingga melewati tangan. Legging hitam membungkus kedua kakinya karena ia hanya mengenakan dress pendek sederhana motif garis-garis.

 Legging hitam membungkus kedua kakinya karena ia hanya mengenakan dress pendek sederhana motif garis-garis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Hm?” [Name] berhenti melangkah. Netra indahnya menangkap kertas kecil yang sudah jadi gumpalan di atas lantai. Gadis itu berjongkok mengambil benda itu, lalu membuka. Matanya bergulir membaca lima pertanyaan yang Gojo lontarkan padanya kemarin.

[Name] tertawa mengingat kejadian itu, lalu pandangannya beralih pada pojok kanan bawah kertas, menemukan nama Haruto yang sudah dicoret, kemudian diganti oleh gambar kepala Gojo versi chibi.

Dia mengerjap, tak lama kemudian tergelak. Oh, ternyata pertanyaan menjebak ini ada hubungannya dengan Haruto. Mungkin pria dewasa itu juga yang merancang pertanyaan aneh itu.

“Hm? Kau ngapain? Senyum-senyum sendiri?”

[Name] tersentak, lalu menoleh ke kanan. Menemukan wajah Gojo dalam jarak dekat. Dia tersenyum hingga matanya tertutup.

“Aku membaca kertas pertanyaanmu kemarin,” jawab [Name], “apa Haruto-sensei ikut juga?” Dia berdiri.

Gojo mengangguk. “Dia memaksaku melakukan itu.” Lalu menegakkan tubuhnya.

“Yah, aku gak bakal heran.” [Name] melangkah ke arah tempat sampah kecil di ujung ruangan. Membuang kertas itu setelah meremasnya.

“Kau sudah siap buat pergi, [Name]?” tanya Gojo.

Gadis itu menoleh. “Ayo pergi.” Senyum manisnya mengembang.

Gojo berjalan mendekat, lantas menggendong [Name] di pundak layaknya mengangkut karung. Hingga membuat gadis itu agak memberontak karena kaget.

“Hei! Apa yang—”

“Ayo pulaaang~” Gojo berlari riang gembira keluar dari ruang inap ini. Senyuman lebar terukir oleh bibir tipisnya sembari melalui lobby rumah sakit yang kosong.

“Tunggu!” [Name] terguncang. Gerakan gesit Gojo membuat kepalanya pusing karena posisinya yang terbalik.

“Huh? Kau baik-baik saja?” tanya Gojo mulai memelankan langkah.

“Uh, tidak. Ne, apa kau mau menurunkanku? Kepalaku mulai pusing.”

Gojo bungkam, tanpa mengatakan apa pun melakukan teleportasi hingga sampai di depan rumah sakit. Kedua kaki terbalut sepatu mahal itu menapaki salju yang telah menghiasi tanah. Sang pria lantas menurunkan gadisnya perlahan, membuat perempuan itu jadi agak oleng hingga kedua tangan Gojo memegang bahu [Name] agar tak jatuh.

“Uhh.” [Name] meringis sembari memegang kepalanya menggunakan tangan kanan.

“Hehehehe~”

[Name] menggeleng. Pandangannya jatuh ke bawah sejenak, menatap kepingan salju menumpuk di atas tanah tempat mereka berpijak, lantas dia mendongak. Memandang awan lembut di atas sana.

Preciousness ❣ [uɿoƚɒꙄ oꞁoᎮ]Where stories live. Discover now