Sechzehn : ❛Creed.❜

407 75 24
                                    

✦ 「Kepercayaan」 ✦

“Jujur saja, sih ....”

“Hm?”

“Aku tidak tahu sepenuhnya tujuan kau dan aku datang ke sini.” [Name] berhenti melangkah. Disusul Gojo.

“... Kita ke sini buat membasmi kutukan.”

[Name] mengangguk. “Um, lalu?” tanyanya.

“Hanya itu.”

“... Oh.”

“Memangnya apa yang kau harapkan selain membasmi di sini, [Name]?” Gojo menggaruk tengkuk.

“Menyelamatkan seseorang? Maksudku seperti mengamankan sandera?”

“Kau pikir ini apa, ha?”

“Ah, kurasa aku terlalu berlebihan memikirkan ini.” [Name] menyentuh sebelah pipinya. “Aku terlalu bersemangat.”

“Ini pasti karena kau bersamaku~” Gojo memasang tampang bangga.

“Gojo-san, aku awalnya tidak tahu kalau kau rekan kerjaku, loh.”

“... Memangnya kau mau seseorang menggantikanku?”

[Name] mengedikkan kedua bahunya. Lantas ia berkata, “Tidak. Aku bersyukur itu kau. Karena suasana tidak bakalan jadi canggung.”

“Bagaimana kalau orang kaku?”

“Yaah ... suasananya mungkin bakalan benar-benar tenang ... atau canggung? Entahlah. Beberapa kali obrolanku dengan orang kaku tidak nyambung dan itu rasanya ... enggak nyaman sama sekali.” [Name] menggigit bibir bawahnya seraya meringis. Mengingat kembali pengalaman yang ia lalui kala berusaha membuat orang canggung tertawa atau tersenyum, tapi berakhir tidak baik.

“Kau kasian sekali.”

“Yah, itu pengalaman yang buruk.”

Gojo menyeringai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gojo menyeringai. Kalau dia kupertemukan dengan Nanami pasti bakalan seru, batinnya jahat. Membayangkan [Name] yang kurang cocok dengan orang canggung bertemu Nanami yang agak kaku dan sangat sopan. Meski mungkin itu hanya formalitas pria blonde itu saja.

“Ah, apa di sini ada dua roh kutukan yang harus dibereskan, Gojo-san?” tanya [Name] sembari melihat sekitar.

“Betul. Kau pergilah ke sana.” Gojo menunjuk ke arah kanan. “Aku akan pergi ke arah sini, energi kutukan di sebelah sini lebih mengerikan, sih.” Ia mengedikkan kedua bahunya.

Preciousness ❣ [uɿoƚɒꙄ oꞁoᎮ]Where stories live. Discover now