“Baiklah. Pengganggu ini akan pergi.”
“Oh, bagus, dong. Gak ada juga yang mau kau ada di sini, sih,” sahut Gojo datar.
“Aduh, Nak Gojo.” Haruto mengelus dadanya. “Perkataanmu itu menyakiti banget. Hati kecilku terluka.”
“Huh?”
“Sudah, sudah. Sensei masih ada kerjaan ‘kan? Tempat Ann-sensei bukan di sini juga,” ujar [Name].
“Ah, iya, sih. Ya sudah. Adios~” Haruto melambaikan tangannya.
“Bye-bye~” [Name] membalas.
Gojo memonyongkan bibir. Menatap ke arah Haruto yang kini melangkah menjauh, kemudian melihat ke arah sang gadis. Memandanginya dengan mata melotot.
Dan [Name] menyadari itu.
“Ada apa? Kenapa kau menatapku?” tanyanya. Membalas tatapan Gojo.
“Tidak ada. Setelah ini, kau mau ke mana, [Name]?”
“Hmmm, aku ingin cari minuman hangat. Udara benar-benar dingin sekarang.” [Name] mengusap kedua tangan, lalu meniupnya. “Gojo-san sendiri?”
“Gak ke mana-mana.”
“Mau ikut denganku?”
“Mau~!” jawabnya kekanakan.
“Okeh.”
[Name] melangkah duluan. Disusul Gojo yang kini telah berdiri di sampingnya. Berjalan dengan tenang. Langkah mereka seirama.
“Oh, iya. Bagaimana keadaan Fushiguro-kun?” tanya sang gadis. Menoleh ke arah Gojo.
“Dia baik-baik saja. Besok sudah mulai kerjakan misi lagi, sih.”
“Secepat itu? Baru kemarin kau memberinya buah, loh.”
“Yaah, anak itu tak bisa bersantai lebih lama.”
“Aah, souka.” [Name] menganggukkan kepalanya. Kedua mata lantas mengedar. Menatap sekitar. Hanya ada mereka berdua di sini. Lantas, iris mata maroon itu menatap ke arah jalanan di luar area pemakaman. Mendengar suara-suara agak berisik di sana. Anak-anak remaja yang tertawa bersama dengan teman mereka.
Itu mengingatkan [Name] pada anak muridnya. Jirou. Atau lengkapnya adalah Kazuo Jirou. Remaja lelaki ceria berambut coklat dengan mata hitam pekat.
YOU ARE READING
Preciousness ❣ [uɿoƚɒꙄ oꞁoᎮ]
Teen FictionPria dewasa itu bisa melihat sebuah vision. Masa depan. Di mana ia berperan sebagai seorang Makcomblang. Merencanakan kedekatan pria yang terkuat dengan seorang gadis yang ceria. Dia yang terkuat adalah lelaki kekanakan yang perlu diluluhkan pikiran...