16 : Terbuka

82.2K 1.6K 6
                                    

Area 21++

~~~~~~~~~~~~~~~🔞🔞🔞~~~~~~~~~~~~~

Caroline membalas seringai nakal devano dengan terus menghindarinya.

"Ayolah babe, jangan terus berlarian" Ucap devano dengan lembut.

"Kamu mandi dulu dev. Disini bau karena kamu" Ucap caroline sambil mengibaskan tangan di depan hidungnya.

Tentu saja itu hanya akal-akalan caroline, karena bagaimana bisa bau bunga yang memenuhi kamar mereka tergantikan oleh bau badan, sedangkan yang di bilang bau tidak mengeluarkan sedikit keringat pun.

Devano yang tidak ingin terus mengejar, mengikuti keinginan istrinya.

"Baiklah, tunggu aku" Ucap devano, lalu berjalan menuju kamar mandi.

~~~~~~~~~~~~~~~🔞🔞🔞~~~~~~~~~~~~~

Devano yang sudah masuk ke dalam kamar mandi, membuat caroline dengan leluasa melihat sekitarnya.

Ruangan yang luas dengan tempat tidur king size di penuhi kelopak mawar.

Caroline kembali tersadar setelah mengagumi kamar tempatnya bermalam.

Caroline tau di sudah bukan perawan tapi ini masih tetap menjadi malam pertamanya sebagai istri dari Devano Lian Andrew.

Bibir Caroline terangkat menampilkan senyum indahnya, ia memang wanita arogan tetapi di hadapan devano, Caroline hanya ingin menjadi wanita yang manja.

Caroline melangkahkan kakinya menuju lemari besar, ia ingat perkataan ketiga sahabatnya. "Kita udah siapin hadiah paling special buat lo di lemari kamar. Jadi taklukin suami lo malam ini juga"

Caroline yang sudah mengerti maksud dari ketiga sahabatnya, tersenyum sambil menggenggam gagang pintu lemari.

Membukanya, dan melihat isinya.

Sebuah kotak hitam berbalut pita merah tampak diam di pojok lemari, Caroline membungkukkan badannya mengambil kotak hitam dengan kedua tangannya.

Caroline berjalan menuju ranjang, meletakkan kotak hitam di atas taburan kelopak mawar yang tebal.

Pita yang berwarna merah di tarik Caroline, mengakibatkan kotak hitam itu terlihat sangat misterius, Caroline yang penasaran langsung membuka tutupnya.

Tangan Caroline terulur, mengangkat isi dari kotak hitam.

Mata Caroline terbelalak.
"Wooahhh, Bisa mati gw kalo gini" Ucap Caroline ketika matanya melihat sebuah lingeri hitam menerawang, dengan bolong di pucuk payudaranya dan bagian bawah vaginanya.

*susah gess cari gambarnya, udah bayangin aja ya

Caroline merinding, dirinya saja kemarin hanya bermain-main sampai di gempur tak bertenaga, bagaimana dengan sekarang.

"Pake ga ya, kok jadi takut" Ucap Caroline menggigit-gigi kecil kukunya.

Caroline yang masih bimbang bisa mendengar suara gemercik air dari kamar mandi di depan ranjang kamar hotelnya.

Arah matanya menatap kamar mandi tersebut.

"Pake ajalah, itung-itung nyenengin suami" Ucapnya, lalu melepaskan ikatan pada jubah mandinya.

Kulitnya yang putih bersih membuat jubah mandinya turun dengan sendirinya.

"Tapi, kalo sampe ga bisa berdiri gimana" Ucap Caroline masih ragu dengan memandang lingeri hitam yang tampak bolong di bagian yang tak wajar.

"Ahh, kemaren kan karena masih perawan makanya sakit sampe gabisa berdiri" Ucapnya pada diri sendiri agar tidak semakin ragu.

Caroline memakai lingeri itu, ukuran yang pas di tubuhnya tampak terlihat seksi saat di kenakannya.

puting payudaranya yang menyembul dari lingerinya merasakan terpaan dingin dari angin AC, Vaginanya yang sedikit tertutup oleh kain membuat merasa risih.

"Taklukin suami lo"

Ucapana ketiga sahabatnya membuat Caroline memberanikan diri.

Ini malam pertamanya, jadi buat devano tidak bisa melupakannya. Itulah yang dipikirkan oleh Caroline.

Caroline menaiki kasur bertabur kelopak mawar, membuat vaginanya merasakan hembusan angin dingin dari AC.

"Ahh" Desah Caroline tanpa sadar.

Caroline duduk di tengah-tengah taburan kelopak mawar, menutupi bagian dada dan juga vaginanya karena merasa geli akibat hembusan angin dari AC.

Caroline mendengar suara shower yang sudah mati, sebentar lagi devano akan melahapnya.

Tiba-tiba Caroline merasa sangat berani, dia membalik badannya sambil tiduran, menunggingkan pantatnya yang sintal menghadap pintu kamar mandi. Kepalanya ia angkat menatap pintu kamar mandi yang siap terbuka.

CEO Sang Mafia 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang