2.9 : Penipu

17K 650 117
                                    

Sudah tiga tahun sejak pernikahan Caroline berlangsung, rumah tangganya bak impian bagi semua orang.

Suami yang sangat mencintai dirinya dan kasih sayang dari orang-orang terdekat yang selalu memperhatikannya.

Saat ini Caroline sedang duduk di atas kursi besar di ruang kantornya. Memang benar suaminya telah mengakuisisi perusahaannya, tetapi Caroline tetap ingin mengatur dan membawa usaha yang telah ia bangun terus berkembang di tangannya.

Tok

Tok

"Masuk" Ucap Caroline, Tubuhnya berdiri menyambut tamu yang telah ia undang.

Click

Pintu terbuka, menampakkan sosok pria dengan setelan jas dan kacamata bertengger di hidungnya. Pria yang telah membantu Caroline di pesta Anniv Orang tua Evelyn telah menjadi teman baiknya.

Karena yang Caroline ketahui dia adalah kakak Devano, Yang berarti kakak iparnya.

"Selamat datang kak" ucap caroline, dengan senyuman diwajahnya.

"Jangan seperti itu, aku hanya ingin memberitahu. Minggu depan akan ada rapat di Jepang. Aku juga akan memperkenalkan seseorang" Ucap Matthew.

Caroline tersenyum

"Pacar atau calon istri? " Tanya Caroline senyum-senyum.

Matthew tertawa dengan tingkah Caroline.

"Dia hanya teman" Ucap Matthew.

Caroline mengangguk-anggukan kepalanya.

Setelah semingguan

Caroline berada di Jepang tepatnya kota Osaka tempat yang ramai dengan udara yang dingin.

Tempat rapat yang akan Caroline datangi sudah terlihat didepan matanya.

"Selamat datang,ada yang bisa kami bantu? " Ucap resepionis

"Saya Caroline, sudah membuat janji sebelumnya" Ucap Caroline.

Resepsionis mengetik di komputer nya, lalu menemukan nama Caroline.

"Biarkan saya mengantar anda" Ucap resepionis.

"Terima kasih" Ucap Caroline.

Lalu langkahnya lebar menuju tempat yang diarahkan.

Selesai melakukan rapat, Caroline sudah janjian dengan Matthew untuk bertemu di sebuah cafe.

Dapat Caroline lihat seorang pria dan wanita yang membelakangi dirinya.

Sosok pria yang sudah Caroline kenal yaitu Matthew tetapi wanita yang berada di samping Matthew seperti sosok yang Caroline pernah temui.

'Hah, wanita gila ini kenapa ada disini' tanya Caroline pada diri sendiri ketika melihat wanita lugu bagaikan malaikat yang mengenakan topeng.

Tentu saja itu Fresia, wanita yang berbicara seenak jidatnya. Apalagi dia kakak dari sahabatnya.

"Selamat datang" Ucap wanita itu.

Caroline tersenyum.

Matthew berdiri.

"Biar aku yang pesan makanan dan minuman" Ucap Matthew.

Kini tinggal Caroline dan Fresia yang berada di meja yang sama.

"Jangan menjadi canggung, aku hanya bercanda saat itu" Ucap Fresia.

Kini wajah Fresia semakin mendekat.

"Bukankah suamimu saat malam itu juga pergi keluar, dia menemui aku. Bukankah kamu sudah tahu apa yang terjadi selanjutnya. Ya seperti malam-malam lainnya" Ucap Fresia dengan nada mengejek.

CEO Sang Mafia 21+ [END]Where stories live. Discover now