1.6 : Orang Kaya

21.5K 728 41
                                    

Sampai diujung, pintu tersebut terkunci rapat, namun keheningan masih mengelilingi.

Tokk

Tokkk

"Ada orang di dalam? " Tanya Evelyn.

Namun tidak ada jawaban disana, masih dengan keheningan yang ada.

Evelyn mencoba untuk mengetuk pintu tersebut lagi.

Tok

Tok

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Car, lo di dalam? " Ucap Evelyn.

Tok

Tok

"Caroline, jangan bercanda" Ucap Evelyn .

Masih tidak ada jawaban.

Evelyn mencoba mengeluarkan handphone nya, mendial nomor Caroline untuk mengetahui dimana keberadaannya.

Dretttt... Dretttt!

Bunyi dering handphone terdengar didalam kamar mandi.

"Car, buka pintunya"ucap evelyn sambil menggedor pintu dengan keras.

"Carrr" Teriak Evelyn.

Tangan Evelyn kembali mendial seseorang melalui handphone.

"Lu kok la... "

"Caroline pingsan disini, panggil bodyguard nya" Ucap Evelyn.

Tidak sampai lima menit, kelima bodyguard Caroline sampai di kamar mandi.

Salah satu Bodyguard mencoba untuk mendobrak tapi ia urungkan karena hal tersebut dapat menyakiti nyonya mereka.

Sedangkan ketiga sahabat Caroline hanya bisa menunggu karena mereka juga tidak tahu harus bagaimana.

Para bodyguard mengoyak handle pintu toilet dengan bantuan alat dari staf cafe.

Ketiga bodyguard mengeluarkan Caroline dari dalam toilet dan mebopongnya menuju mobil.

Ketiga sahabatnya juga mengikuti mobil yang membawa Caroline.

"Tuan, Nyonya pingsan. Kami sedang membawa nyonya menuju rumah sakit XX" Ucap bodyguard yang menelepon Devano.

Pippppp

Panggilan langsung di matikan oleh tuan mereka.

'Habislah kita' ucap dalma hati para bodyguard.

Dilain tempat.

Devano melemparkan handphone miliknya ke samping tempat duduk.

"Sialan" Geram Devano.

Pieter dan jacob sang asisten pribadi hanya bisa diam dan bergidik ngeri .

"Putar balik" Ucap Devano.

Pieter memberhentikan laju mobil yang ia kendarai. Sedangkan Jacob yang mendengar hal tersebut membalikkan badannya.

"Tuan besar sedang menunggu anda tuan" Ucap Jacob mengingatkan kembali tuannya.

"Keluar" Ucap Devano.

Pieter dan Jacob keluar berdiri di seberang jalan dan menunggu perintah selanjutnya dari tuan mereka.

Devano juga ikut keluar, namun kembali masuk dengan duduk di kursi kemudi mobil, dan melajukan mobil yang ia kendarai.

Pieter dan Jacob saling memandang. Mereka di tinggal tuan mereka.
*sad amat wkwk

Devano melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, membuat pengendara lain mengeluarkan umpatan mereka jika berada di dekatnya.

Sampai di rumah sakit devano keluar mobil dengan tergesa, berlari menuju resepsionis.

Semua suster dan orang disana menatap Devano dengan kagum.

Rambut berantakan dan keringat yang membasahi jidatnya tampak sangat seksi di mata mereka.

"Atas nama Caroline Edleyn Scaros Andrew" Ucap Devano.

"Hubungan anda dengan pasien?" Ucap Resepsionis tersebut.

"Saya suaminya" Ucap Devano, kesabarannya sudah diujung.

"Kamar U33 Lantai 3" Ucap resepsionis tersebut.

Devano langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Sayang banget udah punya istri" Ucap resepsionis yang melayani Devano yaitu Anggi.

"Padahal tadi aku kira adiknya, biar aku yang jaga. Siapa tau bisa jadi calon hahah" Ucap resepsionis lainnya Santi.

"Penasaran deh, istrinya gimana. Suaminya aja seganteng itu" Ucap suster Tina yang ikut nimbrung .

"Bukannya yang tadi barusan masuk ya?. Kan kamar U33" Ucap anggi .

"Yang tadi bodyguard dan cewe-cewe kaya...." Ucap suster.

"Woii, kerja, kerja. Gosip aja" Ucap Dokter Tirta.

"Dok, dokter. Gimana? " Ucap Anggi.

"Gimana apanya? " Ucap dokter tirta bingung.

"Itu pasien dokter, yang suaminya ganteng itu" Ucap Anggi.

Membuat yang lainnya ikut mendekat dan mengerubungi dokter tirta.

Dokter tirta yang di dekati langsung mundur.

"Cuman memar" Ucap dokter tirta.

Membuat yang lain saling memandang.

"Suaminya mukulin istrinya?" Tanya Tina.

Dokter tirta menggeleng, lalu menunjukkan tangannya, dan menarik lengan kemejanya.

Ada tanda kemerahan disana, terlihat seperti genggaman seseorang.

"Nih, istrinya saya cek. Malah saya diginiin. Katanya kurang ajar pegang-pegang" Ucap dokter tirta.

Mereka tertawa.

"Astaga mau dong di posesif in" Ucap Anggi. Dengan nada manja.

"Gila kali. Kerja, kerja. " Ucap dokter tirta. Lalu pergi.

'Susah amat berurusan sama orang kaya' ucap dokter tirta dalam hati.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Vote
Coment
Ikuti
Update tiap malam minggu
Tencuu gesss 🥰🥰💕💕💕

11/06/22

CEO Sang Mafia 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang