26 : Kuat

90.5K 1.3K 15
                                    

"Enghhh" Desah caroline menengadahkan kepalanya, desahannya sudah tidak tertahan karena milik devano menghentak saat turun satu tangga kecil.

Caroline memperhatikan sekitar, dilihatnya kolam renang yang tenang dan sinar matahari yang menerpa.

Caroline ingat ini adalah kolam renang yang dia lihat semalam saat mengerjai devano.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dilihatnya kesamping, terdapat balkon yang semalam menjadi tempat caroline memuaskan diri.

Hanya bermodal lima tangga saja sudah bisa menaiki balkon.

"Devhh, untuk apa kini kesini" Tanya caroline penasaran.

Devano hanya diam, tapi kakinya terus melangkah menuruni tangga untuk masuk ke kolam renang.

Dengan alat kelamin yang masih menyatu, devano menggendong caroline untuk masuk ke kolam renang bersama.

Tangan caroline yang melingkar di leher devano semakin erat, karena takut suaminya itu terjatuh karena licin.

"Tenanglah" Ucap devano berjalan dengan pelan menuruni tangga.

Mereka berdua berada di tengah kolam renang, tingginya hanya menyampai pinggang caroline, sedangkan untuk devano sampai di bokong saja.

Walaupun caroline sudah di gendong tetap saja tubuh devano lebih tinggi.

Devano melepaskan tangannya yang berada di pinggang caroline lalu mengarahkannya ke leher agar caroline melepaskan tangannya.

Kini tubuh mereka tidak terlalu menempel, tapi penyatuan mereka masih erat dan tidak mudah di lepaskan.

Caroline yang tidak ingin di dominasi terus menerus, melepaskan penyatuan nya dengan devano.

"Enghhhh" Desah caroline karena kepala penis devano yang besar telah meninggalkan lubangnya.

Blukkk

Blukkk

"Shhhhh

Bunyi gelembung air, membuat caroline meringis.

Pasalnya karena penis devano meninggalkan lubangnya mengakibatkan air masuk tanpa permisi.

Devano yang melihat itu semua, langsung mengarahkan tubuh istrinya agar menghadap pada devano.

Caroline yang baru merasakan air masuk pada vaginanya dibuat kaget dengan tingkah devano yang membalik tubuhnya dengan tiba-tiba.

Kini Caroline dan Devano saling menatap, devano menarik pinggang caroline agar merapat padanya.

Tangan satunya ia gunakan untuk mendekatkan tungkuk Caroline agar mudah baginya untuk mencium caroline.

Devano mendekatkan  bibirnya, lidahnya masuk meng absen setiap gigi caroline.

Devano tidak akan puas hanya dengan ciuman yang biasa, ia langsung menghisap, menggigit pelan dan tidak membiarkan caroline untuk mengambil napas.

Cuppp

Cuppp

Slurppp

Slurppp

"Huhhhh

"Devhhhh, lepas... khhhan" Ucap caroline sambil memukul dada bidang devano.

Devano yang tidak mendengarkan malah semakin bringas menciumi caroline

Slurppp

Slurppp

"Huhhhhh" Caroline yang sudah benar-benar kehabisan napas mendorong devano.

Kini pagutan mereka terlepas, terlihat caroline mengambil napas dalam seolah oksigen benar-benar sudah hilang dari muka bumi.

Devano yang melihat istrinya kehabisan napas tersenyum, mendekatkan dirinya pada caroline.

Devano membungkukan sedikit badannya, lalu berbisik.

"Gunakan mulutmu babe, aku menginginkan nya"

Ucap devano sambil menampar kecil vagina caroline dengan penisnya yang panjang dan besar.

"Ahhh" Desah caroline karena kaget.

Devano menarik tangan caroline, mereka melangkah menuju pinggir kolam.

Devano mengangkat tubuhnya, kini bokongnya telah duduk di pinggiran kolam.

Penisnya yang besar dan berurat tampak menjulang dengan sisa-sisa air yang mengelilingi.

Caroline terperangah melihat dengan teliti penis Devano, ia memang sudah pernah mengulumnya tapi tidak pernah memperhatikan sedetail ini.

Milik devano memang besar tetapi yang membuat caroline tanpa sadar membuka mulut terperangah adalah urat-urat milik devano tampak gagah dan juga miliknya panjang.

Pantas saja vaginanya sering sakit, milik devano terus menggempur nya sampai ujung terdalam.

Devano tersenyum, istrinya sedang memperhatikan penisnya dengan mulut terbuka.

Bibir istrinya memang sangat menggoda, dengan bibir kecil merah merekah dan mulutnya yang hangat saat pertama kali mengulum penisnya, masih membekas di ingatan devano.

"Babe, lakukan" Ucap devano, lalu mengusap bibir caroline pelan.

Devano mengarahkan tangan caroline untuk berada di penisnya.

Mengarahkan nya untuk naik turun.

Bibir devano tidak tinggal diam, dia menciumi caroline tanpa membiarkan kocokan caroline berhenti.

Penis devano yang di kocok tampak semakin besar di tangan caroline, caroline yang penasaran bagaimana penis devano membesar, langsung melepas pagutan mereka.

Dilihatnya penis devano, dengan urat-urat yang berkedut. Membuat caroline makin penasaran dengan rasanya.

Caroline mengocok agak kebawah, wajahnya ia dekatkan pada penis devano.

Kuncup kepala penis devano dicium Caroline dengan sedikit hisapan.

Cuppp

Slurppp

"Ahh"

Devano mendesah membuat caroline tersenyum.

Caroline menjilat penis devano dengan sensual, matanya terus memperhatikan wajah devano.

Slurppp

Slurppp

"Ahh, terus babe. Hisap yang kuat"

Ucap devano meletakkan tangan kirinya untuk bertumpu sedangkan tangan kanannya mengelus pucuk rambut caroline.

Caroline menciumi penis devano, lalu mengarahkan bibirnya di atas kepala penis suaminya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jan lupa
Vote
Comment
Ikuti aku
Tencu gesss
Lope uuu 😘😘💕💕

26/1/22

CEO Sang Mafia 21+ [END]Where stories live. Discover now