20 : Permisi

90.2K 1.5K 5
                                    

"Istirahat sebentar atau tidak sama sekali" Ucap devano penuh peringatan.

Caroline menatapnya tajam. Mendengus pelan

"Dasar pemaksa, urus saja milikmu sendiri" Ucap Caroline menjauh dari devano, dan berlari tertatih ke kamar mandi. Menguncinya dari dalam.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Devano geram dengan tingkah istrinya yang suka bermain kejar-kejaran.

Dia mengetuk pintu kamar mandi.
"Babe, buka pintunya. Atau aku dobrak" Ucap devano tegas.

Yang di dalam kamar mandi malah asik berendam , tanpa memedulikan teriakan dari luar.

Clik

Clikk

Bunyi knop pintu yang di putar, membuat Caroline berteriak.

"Diam, devv. Aku ingin berendam"teriak Caroline kencang.

Beberapa saat kemudian knop pintu berhenti berbunyi dan suara langkah menjauh terdengar. Caroline menghela nafas.

Braakkkk

Bunyi pintu jatuh memekakkan pendengaran Caroline.

"Devvv, apa yang kamu lakukan!!" Teriak Caroline kaget dengan kelakuan suaminya yang nekat.

"Kamu yang bermain-main denganku, babe" Ucap devano melangkah dengan gagahnya.

Membuat Caroline merinding. Caroline menyengir menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dev, aku capek. Besok saja ya" Ucap Caroline memelas, sambil menautkan kedua tanganya tanda memohon.

Sebenarnya Caroline bukan merasa sakit ataupun capek. Dia hanya takut menjadi terlalu Adiktif dengan penis devano.

Karena bisa Caroline rasakan miliknya sudah berkedut hanya dengan melihat penis devano yang bergoyang.

"Tidak babe. Kemarin aku sudah mengalah karena itu pertama kalinya bagimu. Sekarang tidak bisa" Ucap devano berjongkok menyetarakan tingginya denganku.

"Hari ini saja, ayolah" Ucap Caroline masih dengan wajah memelas.

Tangan devano turun, mengelus bibir vagina istrinya. Langsung memasukkan 2 jarinya, membuat air ikut masuk ke dalamnya. .

"Ahhh" Desah Caroline tidak menyadari tangan suaminya yang sudah berada di vaginanya.

Devano menarik jarinya dengan sedikit paksaan, karena vagina istrinya enggan untuk berpisah.

Devano mendekatkan tubuhnya, bibirnya berada di depan bibir istrinya.

"Bahkan milikmu enggan berpisah dari jariku, babe. Bagaimana dengan penis ku" Ucap devano langsung menyerbu bibir istrinya.

Caroline yang baru mendengar kata vulgar dari suaminya terdiam malu.

Devano yang merasakan bibir istrinya terkatup, menggigitnya kecil.

"Ahh" Desah Caroline ketika bibirnya di gigit.

Mengakibatkan devano langsung melahap lidah istrinya, mencecap, membelit.

Slurpp

Slurpp

Bunyi cecapan lidah mereka memenuhi ruang kamar mandi tersebut.

Devano melepaskan ciuman mereka, lalu masuk ke dalam bathup yang terisi air hangat.

"Kemari babe. Duduk di pangkuanku" Ucap devano sambil menepuk-nepuk air.

Caroline yang sudah pasrah, mengikuti perintah devano. Dia mengangkat bokongnya, lalu berbalik dan duduk di pangkuan devano.

Bokong Caroline yang sintal dan padat menjepit penis devano, Caroline yang merasa tidak nyaman bergeser sedikit.

"Enggghhhhhhh" Devano mendesah langsung membekap mulutnya

"Maaf, aku tidak sengaja" Ucap Caroline menolehkan kepalanya ke samping.

Caroline memperhatikan devano, wajah suaminya menghadap dinding, tapi matanya menatap lekat bokong sintalnya.

"Dev, jangan menjadi pria mesum. Kamar mandi untuk mandi, dan kita hanya akan melakukannya di kamar tidur." Ucap Caroline yang masih memandang wajah suaminya.

Devano mengalihkan matanya dari bokong sintal istrinya, dia menatap lekat mata istrinya.
"Itu tadi, tapi sekarang tidak" Ucap devano menyeringai.

Caroline melepaskan pandangan matanya, ingin cepat-cepat berdiri dan menghindari kembali suaminya.

Saat Caroline berdiri, bokong sintalnya di jilat devano, itu terasa geli. Caroline mengabaikannya. Melanjutkan langkahnya ingin meninggalkan bathup.

Seketika devano ikut berdiri, mengungkung Caroline dari belakang, tangannya yang kekar melingkar di pinggang mulus istrinya.

"Kamu tidak akan ke mana-mana" Ucap devano berbisik dari belakang.

Penis devano yang keras, menyentuh punggung belakang Caroline.

Caroline tau suaminya itu sangat menginginkan dia, tapi apa daya Caroline.

Karena rasa takut akan kenikmatan yang di berikan devano, takut membuatnya ingin terpuaskan setiap saat.

"Akhhh" Teriak Caroline, merasakan benda hangat dan besar memasuki liang vaginanya.

Devano masih mengungkung Caroline, tangannya juga masih berada di pinggang istrinya. Yang berubah hanya penis miliknya yang masuk tanpa permisi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan Lupa
Vote
Comment
And ikuti aku
Tencu gesss
Lope uuuu 😘😘💕💕

CEO Sang Mafia 21+ [END]Where stories live. Discover now