1.7 : Ruang

21.7K 765 18
                                    

"Nih, istrinya saya cek. Malah saya diginiin. Katanya kurang ajar pegang-pegang" Ucap dokter tirta.

Mereka tertawa.

"Astaga mau dong di posesif in" Ucap Anggi. Dengan nada manja.

"Gila kali. Kerja, kerja. " Ucap dokter tirta. Lalu pergi.

'Susah amat berurusan sama orang kaya' ucap dokter tirta dalam hati.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Devano berjalan menuju lantai 3, dilihatnya banyak orang berkerumun.

Tentu saja itu bodyguard yang menjaga Caroline dan juga teman istrinya.

Bodyguard yang melihat Devano, langsung membungkuk dan membukakan pintu untuk tuannya masuk.

Click.

Pintu tertutup.

Kini Devano melihat istri yang ia cintai berbaring dengan infus yang tersambung ditangannya.

Pemandangan itu sudah menjadi salah satu alasan untuk mengurung istrinya.

"Babe, milikku sesak." Ucap Devano.

"Heii, pria mesum" Ucap Caroline dengan suara seraknya.

"Maka jangan berpura-pura tidur" Ucap Devano membelai wajah pucat istrinya.

"Kamu yang membangunkan aku Dev" Ucap Caroline.

"Baiklah, maafkan aku. Apa masih terasa sakit." Ucap Devano.

Caroline hanya menggeleng.

Terlihat Devano yang menuangkan air pada gelas dan membantunya untuk minum.

"Istirahatlah, aku akan menemui dokter" Ucap Devano.

Devano menciun kening dan bibir Caroline yang sedikit kering. Lalu mengusap kepalanya agar merasa nyaman.

"Aku pergi" Ucap Devano.

Click

Blammm

Devano meninggalkan ruang Caroline dan Caroline kembali tertidur karena efek obat yang ia minum membuatnya cepat mengantuk.

Devano memperhatikan delapan orang yang berada di depannya.

"Tidak becus" Ucapnya sarkas.

Kemudian tangannya terangkat, menunjuk bodyguard istrinya.

"Ikut aku" Ucap Devano lalu pergi berjalan menuju lift.

'Mati kita' seru para bodyguard dalam hati.

Sampai di lantai paling bawah lift terbuka.

Ting

Devano keluar dan para bodyguard mengikutinya di belakang.

Tatapan semua orang tertuju padanya.

'Gila ganteng banget'

'Bukannya itu CEO yang baru nikah bulan lalu ya'

'Ngapain orang kaya dirumah sakit kecil begini'

Begitulah ucapan orang-orang yang melihat Devano.

Kaki Devano tetap melangkah, keluar dari rumah sakit.

Pieter dan Jacob juga baru saja datang dan mengikuti langkah Devano.

Taman kecil dan sepi yang berada di belakang rumah sakit menjadi tujuan Devano.

"Katakan" Ucap Devano.

CEO Sang Mafia 21+ [END]Where stories live. Discover now