[Belum Revisi]
[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA]
Area 21+
Bahasa Vulgar
Banyak adegan Dewasa
Bijaklah dalam memilih bacaan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Caroline adalah orang paling beruntung yang pernah orang-orang lihat.
Bagimana tidak, pernikahan...
Bunyi kenop pintu yang di putar, membuat tubuh Caroline menegang.
Caroline memposisikan dirinya, seperti kucing yang siap menerkam, atau mungkin di terkam?.
Devano keluar dari pintu kamar mandi, dia masih mengusap kepalanya dengan handuk.
Seketika devano terdiam, melihat wanitanya menyeringai dengan nakal. Memperlihatkan Bagian pantat yang menungging. bagian vagina tengahnya yang terbuka, klitolisnya yang terangsang sudah menyembul keluar dari potongan kain yang tidak wajar.
Putingnya yang sudah mengeras tampak menggantung meminta untuk di sesap.
Devano melangkah, membuka ikatan pada sampul jubah mandinya.
Miliknya yang besar dan berurat sudah berdiri menjulang.
"Milikku sudah berdiri hanya dengan melihatmu babe" Ucap devano, terlihat miliknya bergoyang saat dia berjalan.
"Maka lihat saja, jangan menyentuhku. Hahaha" Ucapku lalu melompat dari kasur dan berlari ke kiri ingin menuju balkon.
Devano menggeram, miliknya yang keras sudah ingin di puaskan.
"Jangan lari-lari lagi babe" Devano ingin menghadang Caroline, tapi wanitanya terlalu cepat berlari.
Caroline berada di balkon luar, dia mengunci pintu balkon itu dari tempatnya.
"Klik" Pintu balkon terkunci
Devano mengalihkan pandangannya ke arah balkon, Caroline tertawa mengulurkan tangannya yang memegang kunci lalu menggoyang-goyangkan jarinya, dia sedang menggoda devano.
Devano yang melihat itu semakin kesal. "Buka kuncinya" Ucap devano tajam, sambil mencoba menggeser pintu yang menghalangi langkahnya.
Devano mengacak rambutnya kasar, ketika pintu yang ia genggam tidak mau terbuka.
"Tidak bisa kan" Caroline menjulurkan lidahnya, lalu berbalik badan bersandar pada gagang balkon untuk melihat-lihat, dia sengaja menungging untuk membuat devano merasa panas 🔥.
Terpaan angin yang mengenai puting dan vaginanya membuat Caroline basah, dengan masih menikmati angin malam yang sejuk Caroline memperhatikan sekitar.
Didepannya ada kolom renang yang terlihat mewah dengan lampu sorot yang menyala.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*bayangin aja malem ya gess
Balkonnya tidak langsung menghadap hiruk-pikuk jalanan, karena ada kolom renang yang memang di khusus kan untuk kamar hotel VIP.
Devano mengetuk kaca, Caroline yang merasa terganggu menolehkan kepalanya.
"Cepat kembali, ini sudah malam. Udara diluar dingin, apalagi pakaianmu seperti itu" Ucap devano pelan, yang sudah bisa terdengar di luar.
Caroline kembali menolehkan kepalanya pada pemandangan kolom renang, dia mengabaikan devano.
Tangan Caroline yang menopang dagunya tadi, turun ke bawah mengusap bibir vaginanya.
Semua itu tidak lepas dari pandangan devano.
"Babe, Masuk!!" Ucap devano memerintah karena kesal dengan tingkah Caroline yang suka bermain-main.
Caroline menarik kursi yang ada di balkon, duduk di atasnya dengan menghadap devano. "Jangan memerintah, lihat saja aku dari sana" Ucap Caroline sambil membuka kakinya mengangkang.
Memperlihatkan belahan vaginanya yang tidak tertutup kain, juga klitolisnya yang merah menyebul keluar.
Tangan kanan Caroline turun menyentuh bibir vaginanya, pandangan matanya menuju devano yang menatapnya kesal.
Caroline mengusap bibir vagina dengan tangannya, memasukkan jari tengahnya ke dalam perlahan.