7 - You and Me

39.4K 1.9K 32
                                    

"Kau gagal mendapatkan beasiswa full? Apa sekarang kau sadar posisimu? Wanita memang tidak bisa apa-apa selain menjadi beban, tidak berharga dan hanya akan berakhir menjadi Jalang."

Kimora menatap tajam ayahnya. "Berhentilah merendahkan wanita. Kau pun lahir dari seorang wanita." Kesal Kimora membalas ucapan kejam ayahnya.

"Anak kurang ajar! Kau masih belum paham?!" Aston menggeram marah.

"Jangan keras kepala... Semua istri menjalang pada suaminya itu sudah menjadi takdir kalian. Seharusnya kalian para wanita sadar diri dan jangan menuntut apa-apa, bahkan jika suami kalian berselingkuh sekali pun, karena kalian tidak bisa apa-apa tanpa suami kalian. Jika seorang wanita bahkan tidak bisa melahirkan, lalu apa lagi guna kalian." Lagi. Aston kembali mengeluarkan ucapan tajamnya.

"Tapi dunia ini penuh dengan wanita sukses, ayah." Bantah Kimora.

"Lalu apa? Setelah menikah semua wanita akan berhenti bekerja dan menjadi beban suami mereka. Dan jika mereka tetap bekerja maka mereka akan menjadi beban rekan kerja mereka. Itulah alasan kenapa aku tidak menyukai karyawan wanita yang sudah menikah." Gerutu Aston sinis.

"Meski begitu kau putriku satu-satunya. Kau tetap bisa berkuliah disana, kau boleh menjadi pelukis atau apa pun yang kau mau, tapi kau tetap harus menerima perjodohan itu. Sekarang keluarlah." Aston menggerakkan dua jari tangannya untuk mengusir Kimora keluar dari ruangannya.

Kimora tidak menjawab ucapan Ayahnya. Ia hanya bisa diam agar tetap leluasa bergerak. Tentu saja ia menolak semua ide gila ayahnya. Dulu ia pernah dijodohkan dengan rekan bisnisnya yang berumur 15 tahun di atasnya tapi ayahnya membatalkan perjodohan itu karena berpikir putrinya bisa mendapatkan yang lebih dari itu. Jika dihitung, sudah lima kali Kimora akan dijodohkan dan kembali dibatalkan ayahnya karena merasa belum puas. Tapi, kali ini Kimora bisa melihat kesungguhan ayahnya. Entah siapa yang akan dijodohkan dengannya tapi Kimora jelas yakin kali ini ayahnya cukup puas. Untuk sekarang Kimora hanya bisa membiarkannya, ia hanya harus bersabar sebentar lagi.

-------

Kimora pasrah saat diseret Gio entah kemana, yah lebih baik menurut dari pada berdiam diri di tengah koridor sekolah akibat perbuatan Gio yang menciumnya tanpa malu. Entah apa pandangan para siswa disekolahnya tentang dirinya. Mereka yang tahunya ia adalah pacar Andreas tiba-tiba dicium Gio. Semurahan apa Kimora di mata mereka? Kimora meringis membayangkannya.

Tanpa perduli dengan jam pelajaran sekolah yang masih berlangsung, Gio masih menarik Kimora dan memaksanya masuk ke dalam mobilnya mengabaikan protes dari Kimora.

"Kau mau membawaku kemana?!" Protes Kimora marah.

Gio mengabaikan Kimora menutup pintu mobil dengan keras dan memutari mobilnya untuk masuk ke sisi lainnya.

"Aku masih ada kelas, kalau kau mau pergi, pergi saja. Jangan mengajakku." Dengus Kimora berusaha membuka pintu mobil yang sudah terkunci karena saat Gio duduk di bangku kemudi ia sudah mengunci semua pintu mobilnya.

"Buka!" Perintah Kimora marah. Kimora memang tahu jika Gio sering bersikap berlebihan bahkan perilaku laki-laki itu sering terlihat seperti pacarnya tapi melihat emosi Gio akhir-akhir ini..., Pria itu tidak sedang cemburu padanya, kan?

Gio menarik bahu Kimora dan menyenderkannya pada jok mobilnya. Merasa wajahnya lebih dekat dengan Kimora membuatnya tidak tahan untuk mengulang ciuman mereka, tapi Gio tidak melakukannya.

"Kau mau apa?" Cicit Kimora dengan suara melemah. Tubuhnya semakin ia senderkan ke belakang yang sayangnya tertahan bangku mobil.

Gio tidak menjawab, ia hanya menatap dingin Kimora dan semakin mengukung tubuh gadis itu untuk memasang seat belt gadis itu. Kimora yang gugup hanya bisa membiarkan tanpa protes sampai Gio kembali menjauhkan tubuhnya. Bahkan sangking gugupnya Kimora membiarkan Gio yang sudah menjalankan mobilnya entah kemana.

Sin of obsessionजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें