34 - Paint your body

30.1K 1K 21
                                    

Tubuh Kimora tersentak saat Gio mengangkatnya pindah dari atas kursi roda menuju ranjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tubuh Kimora tersentak saat Gio mengangkatnya pindah dari atas kursi roda menuju ranjang. Gio duduk terlebih dahulu dan membiarkan Kimora berada di atas pangkuannya. Kimora yang mengalami Kelumpuhan jelas kesulitan turun dari sana ditambah Gio mengunci pergerakannya.

"Aku sungguh menginginkanmu, Kim." Nafas Hangat Gio menerpa kulit Kimora, mengirim sensasi menggelitik ditubuhnya.

Wajah Kimora pucat saat Gio bermain-main di lengan atas tangannya. Membuat pola melingkar hingga membuat Kimora merinding.

Melihat Kimora yang mematung dengan wajah pucat membuat Gio terkekeh.

"You don't dare of that."

Kimora tidak menjawab. Gio kembali merengkuh tubuh gadis itu dekat. Memeluk gadis itu dan menghirup aroma tubuh gadis itu. Bahkan aromanya saja sudah menjadi candu bagi Gio.

Kimora termangu, membiarkan Gio yang mulai mengelus kepalanya dengan lembut. Pria itu memeluknya dengan lembut, terlalu lembut hingga Kimora sedikit terbuai.

"You make me crazy." Gio menggeram kecil di sela belaiannya.

Jarak mereka terlalu dekat hingga Kimora ikut menghirup aroma tubuh Gio yang bercampur wangi parfume manly.

Gio merenggangkan pelukan keduanya. Laki-laki itu tersenyum lembut. Ia merapikan rambut Kimora tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Maaf." Akhirnya Gio kembali berucap setelah puas memandang Kimora.

Kimora semakin bingung dengan kata maaf itu. Ia heran untuk apa Gio meminta maaf.

Kimora mengerjapkan matanya. Tatapan Gio yang menatapnya teduh membuatnya merasa aneh. "Tidak apa-apa." Jawab Kimora memalingkan wajahnya.

Inilah yang ia tidak sukai. Sifat dan tempramen Gio yang berubah-ubah membuat Kimora resah. Kimora selalu mudah membenci Gio dengan tempramen laki-laki itu. Tapi ia tidak bisa melawan tatapan dan sikap lembut yang ditawarkan seperti ini.

Kimora lemah.

Gio menangkup wajah Kimora agar kembali menatapnya. "Can I kiss you?"

Kimora diam. Ia tidak menjawab atau merespon tapi saat Gio mendekatkan wajahnya dan mengecupnya singkat, Kimora membiarkan itu.

Kali ini Gio tersenyum lebih lebar. "Kau membuatku sulit meninggalkanmu, Kim." Gio merengkuh tubuh Kimora dan mengecup dahi Kimora lama, hingga tanpa sadar Kimora meneteskan air matanya. Sadar jika ini menjadi perpisahan keduanya.

Kimora merasa sesak. Ia sekarang mengerti. Gio kemari untuk perpisahan mereka. Laki-laki itu akan pergi melanjutkan kuliahnya seperti yang sudah Kimora ketahui.

Semua orang meninggalkannya.

Ia pasti akan merindukan Gio. Karena sejahat apa pun Gio, Kimora selalu melihat sisi hangat Gio padanya dan Kimora selalu jatuh pada sosok hangat itu.

Sin of obsessionWhere stories live. Discover now