35 - Sadar

21.6K 1.1K 69
                                    

Pria itu bangun dengan mata menyorot tajam. Matanya melirik sekitarnya. Ruangan putih itu berbau obat-obatan. Satu persatu selang yang tertanam di tubuhnya ia lepas dengan kasar. Melirik kalender di ruangan itu membuat Axel menggeram marah.

Sial sudah berapa lama ia tidur?

Seorang perawat masuk ke dalam ruangan itu dan menjerit keras menyaksikan pasiennya bangun tiba-tiba.

Axel berjalan dengan seluruh sisa tenaganya, meski sedikit memiliki kesulitan dalam berjalan akhirnya ia masih bisa mencengkram tangan perawat itu. Perawat itu tersentak saat Axel menyentaknya ke dinding dan mengunci pergerakannya.

"Bisa kau pinjamkan aku ponselmu."

Perawat itu menelan salivanya takut. Tubuhnya gugup sekaligus bergetar melihat poni Axel yang sudah memanjang menutup separuh mata tajam itu tapi tetap tidak menurunkan aura kekejamannya. Ia sampai berpikir siapa sebenarnya pasien yang selama ini ia jaga?

Kemana sosok malaikat tampan yang selalu tertidur tenang itu. Bahkan sosok dihadapannya tampak sangat menyeramkan.

Axel berdecak melihat perawat itu malah hanya memandangnya horor dengan keringat dingin yang membanjir.

"Kau tuli?" Dengus Axel geram.

Perawat itu tersentak, dengan tangan masih gemetar ia merogoh saku bajunya dan memberikan ponselnya pada Axel segera.

Axel melepaskan perawat itu hingga perawat itu bisa bernafas lega.

Axel segera mengetik sesuatu di ponsel itu sebelum melirik sekilas perawat itu, pandangan Axel terlihat menilai. "36."

Perawat itu mendongak menatap Axel yang lebih tinggi darinya. "Ya?" Bingung perawat itu tapi kemudian ia mengerti maksud Axel.

"Ah, aku belum setua itu. Usiaku baru 24 tahun." Katanya tersenyum canggung.

Axel mendengus geli. Ia memang tidak menebak umur perawat itu. Matanya melirik dada dan wajah perawat itu bergantian.

"Bodoh!" Ejek Axel tertawa kecil.

Mengabaikan bagaimana ekspresi perawat itu, Axel lebih fokus pada ponsel yang dipegangnya sudah menunjukkan bahwa panggilannya tersambung.

"Dengarkan ucapanku baik-baik dan persiapkan semua yang ku minta."

Axel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Axel

-o-

Gio menurunkan Kimora dan mendudukkannya di kursi roda setelah ia menggendong gadis itu menuruni tangga. Kimora mengenakan dress biru yang terlihat cantik ditubuhnya, sayangnya apa pun yang dipakai Kimora terlihat kontras dengan ekspresi datar gadis itu.

Gio duduk bersimpuh di depan Kimora. Jemarinya membelai wajah Kimora dan ia tersenyum lembut. "Sebenarnya aku lebih suka kau berada di dalam kamar seharian bersamaku. Tapi kau pasti bosan dan aku harus bekerja."

Sin of obsessionWhere stories live. Discover now