49 - Wanita Penggoda

16.9K 993 54
                                    

Langkah Gio terhenti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langkah Gio terhenti. Paginya rusak seketika saat matanya menangkap sosok Kimora yang sudah duduk manis di samping ayahnya. Mata Gio menelusuri pakaian Kimora yang sangat amat terbuka sementara gadis itu terlihat santai dan menikmati santapannya dengan nikmat. Kimora mau pun Aslan tampak akrab berbincang sambil menyantap makanan mereka dan perbincangan keduanya tampak seru.

"Aku tidak tahu jika rumah ini beralih fungsi sebagai tempat penampungan pengemis."

Iringan langkah Gio terdengar jelas di telinga Kimora. Gadis itu tersenyum sinis saat mendengar suara kursi di sampingnya berdecit.

"Ku pikir kau terlalu terhormat untuk duduk disamping seorang pengemis." Sinis Kimora membalas ucapan Gio beberapa saat yang lalu.

"Ini rumahku." Jawab Gio lebih angkuh.

"Rumahku." Jawab Aslan menyela yang dibalas tatapan sinis Gio.

"Jangan hiraukan dia, Kim." Lanjut Aslan seraya mengelus bahu Kimora yang terbuka, semua itu tidak luput dari penglihatan Gio.

Kimora balas tersenyum dan menarik kursinya mendekati Aslan. Belum sempat mereka melanjutkan pembicaraan yang tertunda, refleks Kimora tersentak saat kursinya di tarik mundur mendekati Gio.

"Apa yang kau lakukan?" Amuk Kimora kesal.

Gio maju mendekati Kimora dan membalas dengan menantang. "Menjauhkan ayahku dari wanita penggoda."

Gio refleks memundurkan tubuhnya saat Kimora tiba-tiba mengalungkan kedua tangannya di lehernya sambil tersenyum manis.

Gadis itu bukan hanya berpakaian terbuka tapi dandanannya pun sedemikian rupa. Lipstik merah dengan rambut yang dibuat bergelombang layaknya wanita penggoda. Gio tidak berbohong saat mengatakan Kimora adalah wanita penggoda.

"Oh, lalu siapa yang akan ku goda selain, Dady?" Senyum culas terpampang jelas di wajah gadis itu.

Dengan tenaga yang cukup kuat Gio menghempaskan Kimora ke belakang hingga gadis itu hampir terjatuh jika saja Aslan tidak siap siaga menangkap Kimora.

Gadis itu jatuh ke dalam pelukan Aslan tanpa mengeluh. Kimora bahkan sengaja bergelayut manja pada Aslan tepat dihadapan Gio.

Aslan menghela nafasnya. Raut wajahnya tampak kelelahan. Entah apa yang sedang dimainkan oleh Kimora tapi Aslan tidak menyukai tingkah Kimora saat ini. Ini pertama kalinya gadis itu bertingkah segila ini.

Dari cerita Kimora pagi ini. Aslan dapat menyimpulkan bahwa Kimora cukup dendam pada Gio yang sudah menghancurkan galerinya. Aslan tahu seberapa berarti galeri itu bagi Kimora. Galeri lukisan itu sama seperti harta Karun bagi Kimora. Semua karya seni yang ia buat berhari-hari bahkan bertahun-tahun tersimpan rapi disana.

Tapi bertingkah dan berdandan layaknya wanita penggoda? Entah apa yang mempengaruhi gadis itu.

"Dasar Jalang!" Hina Gio dengan meninggikan suaranya kemudian berbalik pergi meninggalkan Kimora dan Aslan.

Sin of obsessionWhere stories live. Discover now