42

168 20 2
                                    

Dalam hidup, ada banyak hal yang bisa terjadi hanya dalam sekejap mata. Hari ini mengucap cinta selayaknya sepasang sehidup semati, namun hari berikutnya bertingkah seperti orang asing.

Tidak mau menyangkal, tapi itulah yang terjadi kini antara Gina dan Yoongi.

Keduanya terjebak dalam satu situasi di mana mereka benar-benar bertingkah layaknya orang asing. Jangankan bertegur sapa, saling pandang pun tidak. Tapi yeah, mau bagaimana lagi, bekas perseteruan singkat itu masih melekat erat diingatan, akan lebih aneh lagi jika keduanya justru bertingkah seolah tidak ada sesuatu yang terjadi padahal mereka baru saja mengakhiri hubungan.

Bukannya apa, hanya saja keduanya masih mencoba beradapatasi dengan hubungan yang baru. Atau mungkin masih proses menyembuhkan diri?

Entahlah, yang jelas ketika mereka dihadapkan kembali di tempat yang sama, setelah seminggu lebih tak lagi saling berkomunikasi paska kejadian malam itu, keduanya benar-benar selayaknya orang asing, canggung, dan saling mengabaikan.

Sabtu pagi itu, yang menjadi rutinitas Gina tuk menyiapkan sarapan menjadi buktinya. Bila biasanya Yoongi berdiri tuk membantu, maka lain halnya sekarang, pria itu hanya terduduk di depan meja makan dengan segelas kopinya. Membiarkan Seokjin membantu Gina menyiapkan sarapan sedang ia duduk menunggu bersama member lain di tempat meja makan itu.

"Sarapannya datang!"

Hingga setelah beberapa waktu,
sambil berlenggak-lenggok seksi dalam balutan piyama biru RJ nya, Seokjin akhirnya datang membawa dua piring panekuk beroles madu yang dibubuhi irisan pisang. Yang kemudian diletakkan di atas meja yang orang-orangnya sudah menunggu kelaparan namun tak berani menyentuh sebelum dipersilahkan.

Ingatkan, Seokjin itu penganut sistem kebersamaan, tak boleh makan sebelum personil lengkap. Maka Seokjin berteriak, "Taehyung-ah! Cepat bangun! Kalau panekuknya sampai dingin karena menunggumu maka akan kusuruh kau memasaknya ulang." Suaranya nyaring, khas ibu-ibu yang sedang mengomeli anaknya.

Sejurus kemudian Seokjin berpaling ke Gina. "Gina-ya, ayo! Sisanya nanti saja," panggilnya mengajak sarapan bersama.

"Ah, tidak, Oppa. Aku tadi sudah sarapan, sudah sangat kenyang. Kalian makan saja, biar aku yang menyelesaikan ini," balas Gina selagi tangannya menuang adonan panekuk ke atas teflon.

Seokjin pun tidak memaksa, justru kembali berpaling dan berteriak lagi. "Taehyung-ah!"

Hingga tanpa perlu menunggu detik menjadi menit, Taehyung sudah memunculkan diri dengan penampilan bangun tidurnya. Benar-benar baru bangun tidur. Datang menghampiri dengan langkah tak bertenaga. Sebelum akhirnya mendaratkan bokong di sebelah Jimin. Yang juga sebagai pertanda bahwa sarapan pagi sudah bisa dimulai.

Tuk sejenak Taehyung masih terbengong berusaha mengais kesadaran ketika satu persatu member lain mulai bergerak mengambil panekuk ke piring masing-masing. Hingga sewaktu Hoseok yang berada di sisi lain bangku menyorongkan sepiring panekuk ke depannya, baru pria itu mengerjap tersadar, lalu ikut mengambil potongan kecil panekuk dan melahapnya.

"Apa kita punya strawberry di kulkas?" tanyanya menoleh kepada Jimin. "Kurasa ini akan lebih enak bila ditambahkan irisan strawberry," komentarnya dengan mulut mengunyah potongan kecil pancake.

Jimin yang tengah menikmati sarapannya mengendik tak acuh. "Coba kau tanya Gina," katanya.

Taehyung lantas menggiring penglihatannya ke arah dapur. Namun alih-alih lekas menanyakan strawberry, Taehyung justru memicingkan mata bangun tidurnya itu. Penampilan Gina yang baru dilihatnya itu sukses menarik atensinya tuk memeta lebih teliti dan menguarkan sisa-sisa kantuknya barusan. Rasanya ada sesuatu yang berbeda dari sosok yang masih berkutat dengan adonan panekuk yang dilihatnya itu.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Where stories live. Discover now