48

153 20 2
                                    

Dulu saat Yoongi bertanya mengapa Gina menyukainya, gadis itu selalu akan menjawab karena Yoongi adalah Angel nya, orang yang sudah menyelamatkannya dari keputus asaan akan kejamnya hidup. Tapi kejamnya hidup yang seperti apa itu Yoongi tidak pernah tau. Ada begitu banyak yang gadis itu tutupi darinya.

Sampai suatu malam, ada waktu di mana Yoongi memeriksa linimasa akun Insta Gina yang pengikutnya tidak banyak, dan menemukan sebuah komentar yang tersemat belum beberapa lama di salah satu foto kolase Gina yang wajahnya terlihat jelas.

Bukankah dia gadis yang ada di video fenomenal itu? (link)

Yoongi ingat ia perlu waktu menyalin komentar itu untuk diterjemahkan terlebih dulu karena komentar itu berbahasa Indonesia. Dan sesaat Yoongi kembali, postingan Gina beserta komentar tadi sudah menghilang.

Yoongi juga ingat malam itu ia tidak bisa tertidur usai mengunjungi link yang tersemat di komentar yang disalinnya tadi.

Hingga ketika dibawa pada waktu sekarang, rasa-rasanya Yoongi akan jauh lebih tidak bisa tidur lagi setelah apa yang dilihatnya. Terlebih dengan kejadian di dorm sore tadi. Sebab, ada Gina di sana.

Yoongi baru saja menyelesaikan acara makan malamnya bersama seorang senior di salah satu luxury hotel di mana tempatnya kini berada. Lalu sudah akan pulang tepat ketika netranya kelewat lihai menemukan presensi seorang Gina tengah duduk menunggu di loby hotel itu.

Sedang apa Gina di sini? Yoongi membatin.

Alih-alih menghampiri dan bertanya, Yoongi justru berdiam diri. Memicingkan mata dengan sekelumit rasa penasaran yang ingin ia sibak seorang diri. Hingga manakala Gina beranjak dari duduknya tuk menghampiri seorang resepsionis, Yoongi pun mulai awas memperhatikan. Melihat bagaimana gadis itu mengangguk dengan apa yang resepsionis tadi katakan. Sebelum kemudian melenggang pergi ke arah lift yang membut Yoongi tak ayal mengikuti.

Yoongi tak yakin, tapi langkahnya secara pasti berderap hati-hati tuk menyusul. Memberi sedikit jarak agar sosoknya tak Gina sadari di antara beberapa orang yang berlalu lalang.

Lantas menghentikan langkah di depan lift, Yoongi bisa melihat gadis itu sedang menuju lantai tujuh puluh lima bila dilihat dari angka berwarna merah yang ada di sisi atas pintu lift itu. Yoongi yakin melihatnya masuk seorang diri tadi. Maka segera bergeser ke lift yang satu, Yoongi pun menekan tombol lantai yang sama, tujuh puluh lima.

Sejenak melewati dengung mesin lift yang membawanya ke atas, Yoongi akhirnya tiba seiring dentingan pintu lift yang membuka. Memaksa Yoongi tuk sekali lagi memasang sikap awas manakala ia melihat Gina sudah lebih dulu melangkah dan berbelok ke sisi kanan koridor yang ada di depannya.

Tak ingin kehilangan presensi Gina, Yoongi lantas bergegas membuntuti. Langkahnya begitu pasti ketika ia mendadak berhenti di belokkan lorong dan segera menarik diri ke sisi dinding tuk bersembunyi. Menyaksikan bagaimana Gina terhenti di depan sebuah pintu kamar bernomor 2087 yang pintunya disingkap dari dalam hingga gadis itu masuk ke dalamnya.

Sekarang benak Yoongi bukan lagi bertanya tentang apa yang hendak Gina lakukan, tapi juga tentang siapa yang gadis itu temui.

Yoongi barangkali coba berpikir bila Gina sedang menumui temannya. Tapi hey, gadis itu tidak punya teman selain adiknya Eunji. Dan rasa-rasanya mereka tidak sekaya itu untuk menyewa suite room di hotel ini. Oh! Atau mungkin Gina sedang menjalankan another part timenya? Tapi kerja part time apa yang dilakukan di hotel semalam ini?

Tak bisa menyingkirkan berbagai pertanyaan yang menyolok benaknya bak tanaman rambat, Yoongi akhirnya memutar balik langkahnya yang kini sudah mencapai ambang pintu masuk loby hotel. Rasanya tidak benar bila ia pergi begitu saja tanpa mendapat apapun. Setidaknya ia harus mengetahui siapa yang gadis itu temui.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Where stories live. Discover now