18

710 60 6
                                    

"Bersiaplah, manajer Sejin yang akan mengantar kita ke stasiun, sebentar lagi dia datang." Jimin mengusap rambutnya dengan handuk waktu ngucapin itu ke Jungkook. Mendekati sang lawan yang lagi asik selonjoran cantik di atas kasurnya sambil main ponsel. Jimin baru habis mandi. Rambutnya basah. Belum pake baju, masih toples. Tapi ia rasa perlu mengurusi Jungkook terlebih dahulu. Mengurusi dalam artian memberitahu agar sang maknae bergegas mempersiapkan diri untuk keberangkatan mereka malam ini menuju Busan.

Pasalnya Bangtan lagi dalam masa cuti sejak 3 hari yang lalu. Tentulah waktu libur itu tidak ingin di sia-siakan, tak ayal membuat para member sepakat untuk pulang kampung dan mengosongkan dorm secara bersamaan. Beberapa member sudah pulang lebih dulu, ada yang berangkat pagi juga siang. Saat malam menjelang barulah waktu kepulangan Jimin dan Jungkook sebab mereka memilih opsi naik kerete cepat dibanding menyetir berjam-jam seperti member lainnya, mungkin karena Busan jauh kali yah. Waktu keberangkatannya pun dipilih malam hari, kereta terakhir. Sengaja. Guna menghindari keramaian.

Jungkook tak mengindahkan. Ia masih saja asik memainkan ponselnya, sampai Jimin geram kemudian menyeret paksa pria itu untuk lekas mandi dan bersiap di kamarnya sendiri.

Mau tak mau Jungkook harus segera bersiap, lantas memasuki kamar mandi tuk membasahi diri dengan air hangat guna menghilangkan lelah yang bersarang. Padahal seharian ini ia hanya uring uringan saja, gak keluar kemana-mana. Hanya main game dan makan. Sungguh, Jungkook malas banget hari ini.

Beberapa waktu kemudian pintu kamar mandi menyingkap. Menampilkan Jungkook yang tampak begitu sexy dengan tubuh kekar berbalut handuk di perpotongan pinggangnya. Kulit basahnya mengkilap tertimpa cahaya kamar. Masih nampak bulir-bulir bening merembes jatuh dari rambutnya yang tergerai ke belakang. Turun perlahan membasahi Dada yang terekspos. Percayalah, wanita mana pun pasti akan membelalak saat melihat penampilan pria itu. Menggoda sekali, sungguh.

Alih-alih lekas berpakaian pria itu justru kembali bersantai, mengumpulkan niat ceritanya. Benda pipih yang terbengkalai di atas kasur diraihnya lagi guna menghibur diri juga mengusir kemalasan. Masih dengan handuk yang mengapit tubuh, pria itu mendudukan diri di atas kasur, sedikit membungkuk dengan kaki mengangkang sedang tangannya bergerak lincah memainkan ponsel. Santai banget. Padahal Jimin sudah siap sedia di ruang tengah menunggunya.

Ditengah-tengah kegiatan mengumpul niatnya itu rungunya justru kembali mendengar seruan Jimin. "Sejin hyung gak lama lagi datang Jungkook-ah." Jimin benar-benar tak bosan tuk memberitahu, pasalnya ia sangat tau watak Jungkook tentang menggumpul niat ini, bila gak diingetin pastilah akan memakan waktu lama.

Sumpah Jungkook sebenarnya malas sekali tuk sekedar melangkahkan kaki, tapi apa boleh buat ia harus segera bersiap sebelum Jimin datang dan mengigit telinganya dengan suara melengking yang membabi buta. Jungkook pun meletakan ponselnya sesaat ingin beranjak mendekati lemari, namun baru saja bokongngya terangkat sedikit- notifikasi masuk dari ponsel justru kembali menariknya duduk dalam posisi nyaman.

Sudut bibirnya agak terangkat tatkala notifikasi masuk itu tertangkap netra. Entah apa itu yang jelas perhatian Jungkook sukses teralihkan. Menarik. Obsidiannya bahkan kini tengah terpaku pada sang layar ponsel.

Teramat santai mungkin, bahkan setelah beberapa waktu berlalu Jungkook baru mulai berpakaian, memasang boxernya dengan lemah lembut penuh penghayatan. Matanya tertuju pada layar ponsel yang diletakkannya di atas kasur sedang tangannya bergerak asal memakai baju. Sedari tadi pandangan Jungkook tak juga bisa berhenti melepaskan pandangan dari layar ponsel, seakan ada pergelutan wanita seksi yang kerap kali ditontonnya bersama Namjoon di situ. Perhatiannya hanya berpusat pada layar, sampai-sampai baju yang ia kenakan terbalik, bahkan ketika perutnya sakit dan ingin melakukan panggilan alam ponsel itu tetap juga dibawanya masuk ke dalam bilik putih guna menemaninya sewaktu proses pembersihan usus dijalankan.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Where stories live. Discover now