12

855 94 1
                                    

Hello guys!!!

Aku update lagi 😊

Kali ini gak bakal banyak bacot.

Cuman pengen bilang

Happy reading 😉

***

Sudah sejam Gina terduduk sendiri di ruang Bangtan room dengan map berisi dokumen penting di tangannya. Apalagi kalau bukan karena nungguin manajer Sejin yang lagi meeting. Lagi-lagi bosnya kelupaan dan berakhir meminta tolong Gina untuk mengantarkan dokumennya. Belakangan ini manajer Sejin sangat super duper sibuk, pria tua itu sampai kelabakan dengan kerjaannya sendiri. Ia punya banyak meeting di kantor maupun di luar kantor. Kalau sudah begini yah Gina ikut turun tangan juga buat ngebantuin.

"Oh Gina Noona!" seru seseorang sesaat memasuki ruangan.

"Annyeonghaseo Jungkook-ah," sapa Gina.

"Kenapa kau bisa disini?" tanyanya heran. Gina mengangkat map yang dipegangnya sebagai jawaban.

"Sejin hyung?" tanya Jungkook dan dibalas anggukan.

"Wah... kau benar-benar mengurusnya dengan baik." Jungkook ikut duduk di samping Gina.

"Tentu saja, karena Sejin-nim juga mengurus kalian dengan baik," sahutnya. Orang baik harus dibalas baik juga kan yah.

Jungkook lantas menorehkan senyuman manis dengan tangan yang mengudara hingga mendarat di puncak kepala Gina dan mengelusnya lembut."Jalhaesseo Noona." Lakunya sudah sama seperti Jimin saja. Begitu lembut dan menghanyutkan. Membuat debaran jantung kembali membuncah di dada. Gina berhasil mentolerir semua yang berkaitan dengan idolanya itu, terkecuali satu, kontak fisik. Sepertinya adaptasi untuk yang satu itu akan sedikit sulit. Sebab, tiap sentuhan mereka itu sama halnya dengan sengatan listrik. Sukses ngebuat jantung Gina berpacu.

"Apa kau tidak latihan Jungkook-ah?" tanyanya mengalihkan. Hingga Jungkook melepas belaiannya. Menyandarkan punggungnya ke sofa."Udah selesai. Tadinya aku ke sini mau nyari speaker tapi malah menemukanmu."

"Speaker yang kek gimana biar aku bantuin nyari," tawar Gina.

"Bentuknya seperti minuman kaleng dengan logo Bangtan." Mata Jungkook mulai mencari-cari ke sekeliling ruangan.

"Bukannya itu ada di dorm? Ngapain nyari disini?"

"Gak ada, udah aku cari."

"Ada kok, kemarin ada di depan tv jadi kutaruh di laci yang di ruang tengah."

"Ahh...Sudah kuduga." Jungkook mengeluarkan ponsel dari kantong hodie hitam kebangsaannya. "Berikan nomor mu," katanya memberikan benda pipih tadi ke Gina.

Gina mengernyit bingung. "Untuk apa?"

"Tadi pagi aku ingin menghubungimu. Kupikir kau mungkin menemukannya sewaktu lagi ngebersihin dorm, dan ternyata memang kau yang menyimpannya," jelas Jungkook.

"Terus kenapa nggak telfon saja?"

"Aku belum punya kontakmu Gina Noona!"

"Hehehhe iya juga sih, kenapa nggak minta aja sama Yo....." Gina tidak bisa meneruskan kalimatnya membuat Jungkook menatapnya dengan tatapan minta-sama-siapa-?

"Sejin-nim. Iya, kenapa gak minta sama Sejin-nim," sambung Gina menahan diri hampir keceplosan.

"Aku gak kepikiran. Yaudahlah sekarang aja, mumpung kau ada di sini juga."

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang