27

607 67 5
                                    

Pukul tujuh malam menjadi waktu kepulangan Jungkook seusainya menyelesaikan pemotretan lebih awal dari member lain. Jika biasanya Jungkook mendapat giliran paling terakhir saat pemotretan, namun kali ini berbeda, ia mendapat giliran paling pertama. Setelahnya dia memilih pulang sendiri, meninggalkan para hyungnya, sama seperti saat dia ditinggalkan kala mendapat giliran terakhir.

Balas dendam kali nih bocah.

Bukan, Jungkook tidak seperti itu!

Aslinya mah nih anak setia banget, gak pernah ninggalin hyungnya. Dulu Seokjin pernah mendapat hukuman tuk menamatkan sebuah game hingga larut, dan di saat member lain memilih pulang lebih dulu Jungkook justru tetap setia menunggu Seokjin menyelesaikan hukumannya. Jungkook juga pernah nungguin Namjoon saat proses syuting MV, tapi yang ada Jungkook malah disuruh pulang saja, alias diusir.

Soalnya Jungkook ngerocokin sih.

Dan untuk kepulangan Jungkook yang pergi meninggalkan para hyungnya kali ini dikarenakan pria itu belum melakukan packing. Padahal besok pagi mereka sudah harus berangkat lagi ke Riyadh guna melanjutkan rangkaian konser world tournya.

Bukan masalah packingnya sih, Jungkook itu kalau packing gak lama, yang lama itu kumpul niatnya, itu yang jadi masalah.

Sesampainya di dorm pun Jungkook tidak serta merta langsung melakukan apa yang menjadi niat awalnya. Ia ngerecokin Gina dulu yang kebetulan saat itu masih ada di dorm, lalu pergi mandi, dan sekarang ia masih mau makan dulu.

"Gina Noona come here!" panggilnya berlagak layaknya bos besar. Terduduk di kursi makan dengan bingkisan yangnyeom chikin yang sementara dibukanya—yaitu ayam goreng pedas manis yang sempat dibelinya saat pulang tadi.

Gina menghampiri dengan malas, pikirnya ia mau dijahili lagi.

"Temani aku makan," pinta Jungkook.

Gina mendecik. "Sudah besar masih minta ditemani, dasar!" ejeknya seraya menarik kursi makan yang ada di depan Jungkook untuk dia duduki.

"Gak usah bawel, makan nih." Jungkook menyodorkan satu bingkisan ayam lainnya.

Baru lima detik Gina mendudukkan diri, nada dering ponselnya berbunyi. Lantas kembali beranjak dari duduknya, menyingkir dari hadapan Jungkook guna menjawab panggilan masuk dari ibunya.

Sesekali ibunya memang menelfon tuk sekedar menanyakan kabar pun melepas rindu pada sang anak yang sedang berada di daratan perantauan.

Selang beberapa waktu Gina menyudahi panggilannya dan kembali menghampiri Jungkook yang tampak begitu lahap menikmati makanannya,  bahkan sudah hampir habis.

"Noona, ayo cepat makan, nanti keburu habis." Jungkook kembali memasukan potongan ayam lainnya ke dalam mulutnya yang sudah seperti mesin pencacah daging itu.

Gina tak menimpali, hanya mendudukan diri dalam diam dan mulai menyantap hidangan.

Keduanya pun larut dalam kenikmatan yang berasal dari benda empuk berbalut saus yang menggugah selera, terutama Jungkook. Bahkan ketika seporsi ayamnya habis, pria itu lantas berpindah menyantap seporsi ayam yang dia beri ke Gina tadi.

Memang yah, seporsi tak akan pernah cukup untuk seorang Jungkook.

Usai mengambil beberapa potong ayam milik Gina, Jungkook lantas menyudahi aksi santap menyantapnya. Menyeka bibirnya menggunakan tisu lalu menyeruput sekaleng cola yang diambilnya tadi. Tak lupa juga ia memeriksa keberadaan roti sobeknya yang tersemayam di balik kaos hitam yang dikenakan—hal yang menjadi kebiasaan Jungkook setelah makan.

Jungkook masih di tempatnya, enggan beranjak guna memberi waktu pada lambungnya tuk dapat mencerna dengan baik.

"Aigo Noona, kapan habisnya kalau kau makan seperti itu, mirip kukang saja." Jungkook mengejek tatkala obsidiannya mendapati Gina makan dengan begitu lemah lembut penuh penghayatan.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Where stories live. Discover now