4

1.2K 110 2
                                    

"Gina-ya kau dimana sekarang?" Suara manajer Sejin dari seberang sana.

"Aku baru saja sampai di apartemen mu Sejin-nim," kata Gina yang sedang melepas hodie pink pastelnya.

"Gina-ya, coba lihatkan apa ada album hijau diatas meja kerjaku?" pinta manajer Sejin.

"Eoh album itu ada disini. Kenapa kau terus terusan meninggalkan barangmu Sejin-nim?" ucap Gina yang sudah beberapa kali mendapati barang manajer Sejin tertinggal.

Terdengar suara kekehan dari ponsel. "Apa kau sedang mengomeliku Sekarang Gina-ssi?" Perkataan itu lantas juga membuat Gina tertawa.

"Gina-ya, mohon bantuannya. Tolong antarkan album itu ke kantor sekarang, aku perlu itu untuk menemui sponsor." Suara manajer Sejin seperti memohon.

"Tapi Sejin-nim aku harus bekerja sekarang. Eotteohge?" kata Gina dengan nada menggoda.

"Kau tidak perlu bekerja hari ini, cukup antarkan album itu dan kau bisa langsung pulang," balas manajer Sejin.

"Assa! Sejin-nim, aku Otw sekarang." Gina berseru riang lalu bergegas pergi meninggalkan apartemen yang baru didatanginya itu.

Dua minggu berlalu sejak Gina diantar pulang oleh Jungkook. Ia masih ingat betul, gimana sulitnya dia nahan diri buat gak minta foto, gak terlena, gak gugup, gak teriak atau sampai pingsan. Alhasil dia minta diturunin di depan minimarket, dengan alasan tempat tinggalnya itu ada di lorong gitu jadi mobil gak bisa masuk.

Sejak kejadian itu Gina belajar cara mengontrol diri, lebih tepatnya profesionallisme dalam pekerjaannya. Ia tau, bekerja dengan manajer Sejin pasti akan membuatnya sering bertemu Bangtan secara tidak sengaja.

Empat hari yang lalu saja Gina bertemu dengan Namjoon, kala member Bangtan itu berkunjung ke apartemen manajer Sejin. Untungnya Gina bisa stay cool.

Padahal, aslinya Ambyar.

Sama halnya sekarang, gadis itu melangkahkan kakinya santai menuju sebuah pintu bertuliskan practice Room, dimana suara musik terdengar keras dari dalam sana. Pintu itu dibuka begitu saja, menampilkan isi ruangan yang memiliki cermin besar dan sangat ramai dipenuhi beberapa staff juga backdancer, tentunya ada Bangtan disana, lengkap OT7.

Perasaan takjub disertai gugup menghampiri gadis itu untuk sesaat sebelum ia berhasil mengendalikannya.

Gina lantas mengalihkan pandangannya mencari manajer Sejin. Setelah meneliti seisi ruangan, ia menemukan manajer Sejin yang sedang berada dipojokan, menjauh dari keramaian.

Gina memasuki ruangan tanpa seorangpun yang mengacuhkan kedatangannya, semua orang sedang sibuk.

"Sejin-nim," panggil Gina yang berhasil membuat manajer Sejin menoleh kearahnya.

"Oh kau sudah datang," sahutnya sembari menerima album pemberian Gina."Jal haesseo," pujinya. (Good job)

"Jadi hari ini tugasku selesai," kata Gina dengan wajah sumringah menatap manajer Sejin.

Manajer Sejin hanya tersenyum melihat tingkah Gina, ia sudah menganggap Gina seperti ponakannya sendiri. "Pulanglah, istirahat, jangan keluyuran, kau akan kerja keras lusa," candanya.

"Heyyy Sejin-nim jangan se---"

Seketika pandangan mereka teralihkan karena suara gaduh yang ada di dalam ruangan. Orang-orang mulai berkumpul pada satu titik, musik pun dimatikan hingga terdengar jelas seseorang berkata, "Call 911."

Manajer Sejin bergegas menghampiri kerumunan, memeriksa apa yang sedang terjadi, sedangkan Gina masih berdiri ditempatnya beberapa saat dengan rasa penasaran.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Where stories live. Discover now