21

580 59 0
                                    

"Gina-ya, aku rindu Bangtan." Suara rengekan Eunjo mengisi keheningan malam. Duduk bersila di atas tumpuan balok-balok kayu yang tersusun membentuk kursi lebar layaknya meja makan yang ada di rooftop, di halaman kos Gina.  Di hadapannya terhidang  dua porsi teokppoki yang berangsur menghilang masuk ke lambung tanpa terasa. Sudah sejak tadi kedua gadis itu berceloteh banyak hal malam ini. Bergosip. Segala hal dibahas, tapi ujung-ujungnya pembicaraan mereka tidaklah jauh-jauh dari dunia fangirling.

"Bucin banget sih." Gina menimpali seraya memasukkan sepotong teokppoki ke dalam mulutnya.

"Kira-kira mereka lagi ngapain yah?" celoteh Eunjo lagi.

Gina mengendik, tak ambil pusing dengan pertanyaan itu. "Entahlah, yang jelas mereka lagi bernafas."

"Ih, itumah aku juga tahu," protesnya sembari ikut melahap potongan teokppoki.

"Lagian kemarin kan Jimin update, post foto lagi liburan."

"Iyasih, tapi aku nungguin Suga update juga."

Gak salah emang, Eunjo ini adalah Suga stand, pake hard pula, makanya Gina sampai kelimpungan sewaktu ia dan Yoongi kepergok Eunjo dulu, sebab kalau Eunjo sampai tau maka semuanya akan menjadi runyam. Mengingat betapa menggebu-gebu dan seringnya Eunjo menceritakan sosok kulit bihun itu, pastilah Eunjo akan kecewa dan memusuhinya bila ia tau yang sebenarnya. Gina tak ingin itu terjadi, tak ingin juga kehilangan teman kos super cerewetnya itu.

Meski sebenarnya Gina merasa aneh dengan segala celotehan Eunjo yang lebih dominan memuji dan mendewa-dewakan Yoongi, yang notabenenya adalah kekasihnya, Gina tetap berusaha menimpali. Seperti sekarang, mendadak ada rasa penasaran terbesit dalam kepalanya. "Eunjo-ya, seandainya nih aku dating sama Suga---"

"Mimpi!!!!" potong Eunjo cepat penuh penekanan.

"Yakh! Kan aku bilang seandainya." Gina berseru tidak terima.

Eunjo tertawa kalem. "Oke, jadi kau ngehalu jadi kekasihnyanya biasku terus---"

"Eunjo-ya, dengerin dulu atuh!"

"Oke, oke." Eunjo mengangguk, terkikik.

"Nah, seandainya aku  dating sama Suga, reaksimu bakal gimana?" tanya Gina ragu-ragu.

"Reaksiku bakal terkejut terheran heran, yakali Suga oppa mau dating sama kau, dia saja dikelilingi gadis-gadis cantik kek mba Adora contohnya, masa iya milih kau," tuturnya menohok.

"Yakh!! Eunjo-ya, kan ku bilang SEANDAINYA." Gina berteriak kesal, nafsu makannya seketika hilang.

"Hey kenapa kau jadi kesal begitu? Aku kan hanya berkata yang sejujurnya." Eunjo berucap polos. Heran. Merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Toh ucapannya itu memang benar adanya, cuman pengandaian juga, lantas Kenapa Gina harus kesal?

Yeah, Eunjo si gak tau siapa Gina sebenarnya.

Berkat kalimat Eunjo itu, Gina jadi uring-uringan memikirkan hal tersebut, kejujuran Eunjo itu sangat masuk akal. Bagaimana mungkin seorang Yoongi si idol papan atas dengan sejuta pesona dan ketenaran mau bersama dirinya yang hanya seorang upik abu, gadis miskin yang tidak ada cantik cantiknya sama sekali bila dibandingkan dengan para wanita lain di sekeliling Yoongi?

Terlepas dari fakta bahwa memang Gina yang lebih dulu mengungkapkan perasaan waktu itu—tapi tetap saja ini mengherankan, sama seperti yang Eunjo katakan, bagaimna bisa Yoongi memilihnya?

Ah, sial. Ini sungguh mengusik ketenangan hati dan pikiran. Kalau sudah begini Gina harus cari penghiburan sebagai pengalihan. Maka diambilnya benda pipih kepunyaannya itu lalu menghubungi seseorang kala Eunjo sudah kembali ke kamarnya.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Where stories live. Discover now