23

607 67 3
                                    

Wah udah part 23 aja nih 😁

Yoweslah

Selamat membaca

Jangan lupa vote komennya, ajak juga dong teman kalian buat baca. Kali aja tertarik, kali aja satu selera yekan 😆

***

"Aku datang!" Gina berseru kala telapaknya masuk menyisiri dorm Bangtan, hendak menuju dapur dengan dua tentengan kresek besar di kedua tangannya.

Demi mengemban tugas sebagai maid yang dapat diandalkan mau tak mau Gina harus merelakan hari minggunya, memenuhi permintaan manajer Sejin untuk pergi berbelanja berbagai keperluan member Bangtan yang akan mereka bawa saat syuting nanti. Belanjaannya lumayan banyak, tapi terhitung sedikit untuk keperluan tujuh orang. Diantaranya ada beberapa alat mandi, alat cukur, ramyeon, dan juga makanan ringan yang tentu saja tidak akan mereka temukan di luar sana nanti.

"Berikan padaku." Barangkali Jungkook kasihan melihat Gina yang tertatih membawa jinjingan maka dihampirinya gadis itu lalu merebut jinjingan itu dari tangan Gina.

"Tidak akan ada yang mengambil kinder Joy mu Jungkook-ah!" ledek Gina mengira Jungkook merebut jinjingannya agar bisa menyelamatkan kinder joy pesanannya terlebih dahulu sebelum Taehyung merampasnya.

Iya, emang bayi, persoalan cemilan saja direbutin.

Gina mengikuti Jungkook dari belakang yang kini tengah mendaratkan kantong kresek tadi di atas konter dapur dan membukanya. Lantas tersenyum sumringah ketika mendapati berbagai cemilan yang dipesannya.

Gina yang melihat itu hanya bisa terkekeh singkat, menyaksikan bagaimana garis belahan itu melengkung indah mengisi wajah riang Jungkook, seolah apa yang dilihatnya kemarin bukanlah perkara penting lagi. Dan Gina merasa lega akan itu. Lega karena Jungkook tak larut dalam kesedihannya.

"Cih dasar bayi," gumamnya seraya ikut bergabung membongkar barang belanjaannya tadi.

Seokjin yang lagi duduk nonton tv di ruang tengah, yang berbatasan dengan dapur pun datang menghampiri. "Apa kau membelikan pesananku?"

"Ah, Oppa maaf barang pesananmu masih kosong," balas Gina dengan wajah prihatin. Ini sudah yang kedua kali Seokjin memintanya untuk membelikan barang tersebut tapi sampai sekarang barang itu belum ada juga.

"Hyung pesan apa?" tanya Jungkook penasaran. Mengalihkan sesaat kesibukannya dari membongkar bongkar isi kresek.

"Kepo," acuhnya seraya berlalu pergi meninggalkan Jungkook dengan rasa penasaran yng menggigit.

Jungkook menatap Gina seolah meminta jawaban, benar-benar seperti anak kecil yang penuh dengan rasa penasaran.

"Obat kuat." Gina menjawab sama acuhnya. Kemudian melanjutkan kegiatannya memilah milah barang belanjaannya tadi. Memisahkan tiap item belanjaan sesuai list pesanan para member.

Mata Jungkook mendelik penuh keterkejutan "Jinjja?!" Gina bergumam sebagai jawaban.

Sedetik kemudian Jungkook langsung pergi menyusul Seokjin sambil berteriak-teriak memanggil hyungnya itu.

"Hyung! Hyung!" serunya memasuki kamar seokjin.

"Ah wae?!" teriaknya kesal. Padahal Seokjin baru saja merebahkan diri dan ingin pergi ke alam mimpi. Lantas bangun terduduk di atas kasurnya dengan Jungkook yang sudah mendudukan diri di sampingnya.

"Hyung kau sungguh memesan obat kuat?" Jungkook langsung menodongkan pertanyaan dengan gurat tak habis pikir.

Seokjin tertawa renyah. "Apa Gina yang mengatakannya?" Dengan wajah polosnya Jungkook mengangguk cepat.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang