9

877 109 6
                                    

Hello readers

Semoga gak bosen baca cerita ku ini

Pastiin juga kalian vote dan komen yah.

Itung itung pahala karena udah bikin aku seneng dengan cara itu

Btw selamat membaca, semoga suka


***

Langit seoul terlihat begitu indah dengan warna gradasi jingga dan biru yang berpadu. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, namun langit belum juga berubah gelap. Musim semi telah berganti musim panas. Dengan seorang gadis yang sedang duduk di halte menunggu bus setelah kepulangannya dari apartemen Manajer Sejin.

Dirogohnya tas selempang berwarna hitam hingga menampakkan sebuah benda pipih keluar dari tas tersebut.

Terdapat notifikasi
10 panggilan tak terjawab dari Yoonki
2 pesan masuk dari Yoonki

Gadis itu lupa untuk tidak mensilentkan ponselnya.

Yoonki
Jangan lupa cuci wajahmu, kau melarikan diri dengan wajah bangun tidur
14.20

Gina-ssi aku di depan kosmu
17.55

Saat itu bus Gina datang ketika ia mencoba menelfon Yoongi.

"Kau dimana? Kenapa tidak menjawab telfonku?" cetus pria di seberang sana saat panggilan tersambung.

Gina berjalan memasuki bus. "Ah Yoonki-ah Mianhea. Aku baru pulang dari apartemen manajer Sejin."

"Tunggu disitu aku jemput."

"Ah tidak usah, aku sudah di bus," kata Gina sambil menggeleng walaupun Yoongi tidak melihat. "Lagian kau sedang apa di depan kosku?"

"Aku mencarimu."

"Kenapa mencariku?"

"Hais kau terlalu banyak tanya. Pulanglah cepat aku menunggu dari tadi," kesal Yoongi lalu mematikan telfonnya.

"Apa apaan pria itu? Kenapa mencariku lagi? Pasti mau ngeledekin perihal kejadian siang tadi," gumam Gina di tegah padatnya penumpang bus.

Lagi lagi Gina melamun didalam bus,  tempat favorit keduanya untuk melamun setelah toilet.

Bayangan kejadian siang tadi terus terputar dikepalanya. Tujuh manusia blesteran surga ada di hadapannya langsung tanpa ada pagar penghalang. Namun sialnya, penampilannya gak banget. Memalukan. Rambut acak acakan, wajah minyakan, pakaian berantakan, badan kucel habis keringatan, untung sudah pake deodorant jadi penciuman tujuh orang itu bisa aman dan syukur dia tidak ngiler, kalau ngiler hancur sudah imagenya sebagai wanita didepan idolnya, terutama Yoongi.

Lima belas menit waktunya didalam bus dihabiskan untuk melamunkan banyak hal, gak terasa aja udah sampai dihalte tujuannya. Lalu berjalan pulang menuju kosnya.

***

Tok...tok...tok....

Seseorang mengetuk kaca mobil Yoongi. "Harta atau nyawa?" tanya orang itu dengan nada mengancam saat Yoongi menurunkan kaca mobilnya.

"Aku akan memberikan keduanya jika kau mau," balas Yoongi dengan senyum yang memperlihatkan deretan gigi putih yang rapi, gummy smilenya. Mengindahkan ancaman orang itu.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें