45

159 15 0
                                    

Orang bilang, menerima penolakan itu menyakitkan, apalagi untuk urusan hati. Namun, melakukan penolakan pun nyatanya tak sama jauh menyakitkannya.

Tak dipungkiri bila penolakan yang Gina lakukan pada Jungkook malam itu cukup berdampak besar bagi dirinya sendiri. Menimbulkan rasa tak nyaman dengan perasaan bersalah yang mendekam dalam hati. Hingga segalanya kian terasa sukar tuk dilalui.

Hubungan yang tadinya berjalan baik penuh intrik timbal balik antara satu dengan yang lain itu kini bagaikan dua pulau yang terpisah samudra. Perlu upaya keras untuk  mencapai satu sama lain kembali.

Sebab hari-hari berikutnya, tak ada lagi pertemuan antara Gina dan Jungkook, maupun antara Gina dan member lainnya.

Tapi, oh tentu saja itu bukan karena Gina mengundurkan diri. Melainkan karena dorm tempat Gina biasa bertemu member Bangtan itu sedang kosong ditinggal penghuninya yang sedang menjalankan tugas agensi. Pergi mengisi acara akhir tahun di New York city.

Seharusnya itu menjadi waktu yang cukup untuk keduanya membiasakan diri kembali, akan tetapi nyatanya Gina tak bisa mengelakkan kekakuan yang membekap dirinya ketika ia bertemu Jungkook sesaat pria itu kembali. Alhasil, suatu sapaan canggung terlontar untuk Gina ucapkan, yang kemudian dibalas Jungkook dengan senyum tipis yang dipaksakan.

Senyuman yang cukup bisa Gina artikan sebagai awal dari berakhirnya masa-masa kebersamaan mereka dulu.

Sebab, semuanya benar-benar berakhir setelahnya. Jungkook menjauhinya. Menciptakan jarak tegas untuk keduanya.

Gina tau dan mengerti alasan Jungkook menjauhinya. Ini juga bukan yang pertama kali Jungkook bertingkah seperti itu. Hanya saja, kali ini terasa begitu berbeda. Ada jarak besar yang terasa begitu nyata ketika Jungkook bahkan menolak sarapan buatannya. Menolak apapun yang berkaitan dengannya. Termasuk menatapnya walau sedetik. Seakan pria itu terpisah jauh di balik tembok pembatas yang ia bangun hingga Gina begitu sulit untuk menggapainya kembali.

Barangkali dirinya egois, tapi yeah Gina tidak ingin kehilangan Jungkook bahkan setelah ia menolak pernyataan cinta pria itu. Terlepas dari alasannya menolak Jungkook karena Yoongi, bukan berarti Gina masih mengharapkan pria itu. Gina hanya... Merasa bahwa itu salah. Tidak benar. Tidak pantas bila ia berkencan dengan Jungkook setelah putus dari Yoongi. Meski akhirnya dadanya selalu disesaki oleh perasaan janggal setelah keputusannya itu. Entahlah. Gina tidak tau. Jujur sulit sebenarnya berada di posisinya sekarang. Malah ia sendiri tidak yakin dengan apa yang ia lakukan juga rasakan, yang ia tahu, ia tidak ingin kehilangan Jungkook.

Maka mengulas senyum canggung yang setiap hari ia perlihatkan ke Jungkook namun diabaikan, Gina sekali lagi menyapa, tak bosan untuk menegur pria itu.

"Hey kalian sudah pulang?" serunya, sesaat ia keluar dari kamar Hoseok seusainya mengantar pakaian bersih dan mendapati Jungkook bersama Jimin baru saja berjalan masuk menyusuri koridor.

Jimin yang sedang berusaha melepas padding abunya pun kontan melambai seiring langkahnya bergerak lurus ke arah Gina yang juga kini perlahan beranjak meninggalkan pintu kamar Hoseok. Sedangkan Jungkook yang sesaat pandangannya bersirobok dengan Gina hanya memasang tampang kuyu sebelum ia berbelok memasuki kamar.

"Ingin kubuatkan sesuatu yang hangat?" tawar Gina selagi ia membawa langkah hendak menuju dapur. Menilik Jimin yang tampak berjalan ke arahnya.

Namun Jimin menggeleng. "Ah, tidak. Terima kasih. Sebagai gantinya, bisa aku minta segelas air diantarkan ke kamar Jungkook? Dia perlu minum obat," balasnya seraya ia melangkah dengan padding abu yang berusaha ia lengserkan dari lengannya.

Hal yang membuat Gina refleks menghentikan langkah. Menyorot Jimin serius. "Jungkook sakit?" tanyanya sesaat Jimin tiba di hadapannya.

Sambil menyampirkan padding abu yang sudah dilepaskannya tadi ke lengan, Jimin menjawab, "Yeah. Sedikit kurang enak badan. Biasa, faktor cuaca. Ini juga kita baru pulang dari tempatnya dokter Kim."

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang