22

32.8K 2.8K 27
                                    

" saya berangkat dulu gus, assalamualaikum" pamit Salwa sembari mencium punggung tangan Raka

" Mau kemana?" Tanya Raka setelah menyadari Salwa berdandan rapih lengkap dengan tas slempang hitam kesukaannya

" Keluar sebentar" jawab Salwa tanpa menatap Raka yang tepat ada dihadapannya

" Sama si-"

Tok tok tok

Kini pandangan suami istri itu tertuju pada pintu kamar mereka

" Assalamualaikum gus, gus ada di dalem?" Ucap seorang wanita dari balik pintu

Salwa menghembuskan nafas beratnya sembari menatap tajam Raka dan segera melenggang pergi membuka pintu

Sudah sangat jelas siapa wanita yang ada di balik pintu itu, siapa lagi kalau bukan Zifa

Sudah dua hari semenjak Zifa dipindahkan ke kamar sebelah, bahkan setiap pagi Zifa akan mampir ke kamar mereka hanya untuk menyapa Raka dan hanya berbasa-basi dengan Raka

Rasanya Salwa ingin marah, namun ia bisa apa, Raka saja tak merasa keberatan saat Zifa mengunjunginya seperti saat ini, bahkan dapat terlihat sangat jelas jika Raka sangat senang jika Zifa mengunjunginya

Salwa membuka pintu kamarnya perlahan, seketika retinanya menangkap seorang Zifa yang sudah berdandan rapih di tambah dengan sebuah mangkuk yang berisikan bubur di tangannya

" Mbak? Kok belum keluar?" Ujar Zifa kebingungan setelah ia melihat Salwa yang membukakan pintu untuknya

" Ini udah mau berangkat" jawab Salwa singkat dan langsung meninggalkan Zifa yang masih berada di ambang pintu

" Hati-hati mbak" teriak Zifa pada Salwa yang sudah agak jauh darinya

.

.

.

" Mau kemana ning?" Tanya Ilham yang tengah duduk di teras ndalem bersama Hasan

" Keluar sebentar, titip Hasan ya, nanti kalo umi udah pulang dari kajian tolong pamitin saya sekalian" ujar Salwa sembari memakai sandalnya

" Siap ning"

Salwa segera melenggang pergi menuju sebuah mobil sport berwarna hitam yang sudah menunggunya di depan pintu gerbang pondok

" Assalamualaikum ustadz" sapa Novi ramah sembari berjalan mendekati Ilham dengan cepat

" Waalaikumussalam" jawab Ilham lirih

" Ustadz lagi ngapain?" Basa-basi Novi mencari topik

Ilham hanya menatap Novi tajam dan langsung memalingkan pandangannya tanpa memberikan jawaban pada Novi

" Mau Novi temenin nggak nih?"

" Pergi sana" titah Ilham tegas

Semenjak Ilham mengetahui perasaan Novi padanya ia akan merasa tak nyaman setiap kali ia bertemu dengan Novi

Kini Novi menyetarakan dirinya dan Hasan, ia menatap Hasan dengan ramah " Hasan mau main ditemenin mbak Novi nggak?" Tanyanya pada bocah yang sedang bermain mobil-mobilan di samping Ilham

" Ngakak ah, bukan muhlim" jawab Hasan dengan cepat tanpa melihat ke arah Novi

Mendengar jawaban Hasan, Ilham hanya tertawa karena merasa bangga pada bocil yang biasanya hanya tahu membuat onar ini

" Tunggu, ngapain kamu ke sini?" Ucap Ilham bingung, bagaimana bisa Novi ke area ndalem di jam-jam segini? Bukannya seharusnya Novi sedang murojaa di aula pondok putri?

" Mau ketemu ustadz" jawabnya dengan cepat

" Ada keperluan apa sama saya?"

" Kangen aja" sahut Novi yang seketika membuat Ilham mlongo

Ilham segera mengandeng Hasan dan mengajaknya masuk ke ndalem, Hasan yang sudah dapat membaca situasi pun hanya patuh mengikuti Ilham

" Assalamualaikum Ham" salam Zifa yang seketika membuat Ilham menghentikan langkah kakinya

Gadis yang berwajah kearab-araban itu kini tengah berdiri di ambang pintu ruang tamu, dengan santainya ia bersedekap dada sambil memiringkan kepalanya

" Wa-waalaikumussalam" jawab Ilham gugup, Ilham segera merapikan baju kokonya yang mungkin saja kotor karena ia bermain dengan Hasan di depan

" Mau ke mana?"

" Ajak kamu ta'aruf" jawab Ilham dengan pd nya

.

.

.

" Kamu laper nggak?" Ucap seorang lelaki yang kini tengah fokus mengemudikan mobil sport yang tengah melaju dengan cepat

" Emangnya lo mau ngajak makan gue kalo gue laper?" Sahut Salwa menatap lelaki yang duduk di kursi kemudi

" Apa sih yang nggak buat lo?"

Ra.Sa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang