36

31.5K 2.7K 18
                                    

Salwa terus mengikuti langkah kaki Raka sejak pagi tadi bahkan saat Raka ingin ke kamar mandipun Salwa menunggunya tepat di depan pintu kamar mandi

" Kamu kenapa sih? ada yang mau di omongin sama saya? atau kamu butuh sesuatu?" Tanya Raka yang sudah tak tahan melihat Salwa terus mengekor padanya

" Saya takut tiba-tiba gus Raka ngamuk guling-guling di lantai"

" Ngapain saya ngamuk? Guling-guling di lantai pula?"

" Kemarin kan gus udah minum teh ruqyah, jadi buat jaga-jaga aja kalau gus tiba-tiba ngamuk-ngamuk saya bisa langsung bantuin" celetuk Salwa

" Teh ruqyah? Teh madu yang kamu buat kemarin?"

" I-iya gus"

" Saya kan minta teh madu bukan teh ruqyah, kenapa kamu buat teh ruqyah?"

" Ya habisnya sikap gus aneh saya kan jadi takut, gimana kalau gus ketempelan"

" Aneh gimana?"

" Ya aneh aja nggak kayak biasanya"

" Iya anehnya gimana?"

" Ya aneh aja, tiba-tiba minta saya buat teh madu kan aneh gus"

" Kamu kan istri saya apanya yang aneh kalau saya suruh kamu bikin teh buat saya?"

" Tuhh kan, malah lebih aneh lagi sekarang" sahut Salwa dengan ekspresi terkejutnya

.

.

.

" Kamu yakin mau ikut ke nikahannya Zifa ham?" Tanya Salim pada Ilham yang sudah selesai menyetorkan hafalannya pada Salim dan bersiap untuk kembali ke kamarnya

" Yakin abuya"

" Nanti kamu nangiss" gurau Salim pada Ilham yang masih tampak serius

" Kulo lanang abuya mboten nangisan"
( Saya laki-laki abuya nggak cengeng)

" Yowes, ndang siap-siap lek ngunu, maringene budal"
( Yaudah, cepet siap-siap kalau gitu, habis ini berangkat) jawab Salim sembari menepuk lembut pundak Ilham

Ilham menatap Salim sekilas dan segera beranjak menuju kamarnya yang ada di depan aula untuk segera bersiap-siap

" Assalamualaikum abuya" pamit Ilham pada Salim

" Waalaikumussalam"

" Ilham jadi ikut bi?" Tanya Fatimah yang baru saja datang dengan secangkir teh di tangannya

" Katanya sih mau ikut, tapi abi masih agak ragu buat ajak Ilham"

" Yah wajar sih bi, seminggu yang lalu kan Ilham bilang ke abi kalau Ilham tertarik sama Zifa, tapi ya mau gimana lagi orang Zifa nya nggak mau sama Ilham" ucap Fatimah yang hanya di angguki Salim

" Acan ikut bi, acan mau nikah juga" celetuk Hasan yang baru saja keluar dari ruang baca, meski Hasan belum lancar membaca tapi ia sangat suka melihat-lihat buku dan beberapa koleksi kitab abinya di ruang baca

" Ikut kemana?" Tanya Fatimah pada putra bungsunya itu

" Ikut ke nikahannya mbak jifa, acan mau ikut nikah juga"

" Mau nikah sama siapa to le?"

" Cama mbak calwa dong abi, nanti biar mbak calwa bica cama acan tiap hali"

" Mbak Salwa kan udah nikah sama mas Raka" sahut Raka yang baru saja turun dari lantai atas

" Ya nggak apa-apa" jawab Hasan dengan pdnya

Ra.Sa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang