33

30.3K 2.5K 23
                                    

Rasanya sangat canggung ketika berada di antara orang-orang yang tengah di mabuk asmara, melihatnya saja sudah membuat Salwa geleng-geleng kepala

" Sini, gandeng tangan saya" titah Raka pada Salwa yang masih memperhatikan keempat orang di depannya

" Ngapain gus?"

" Biar sama kayak mereka, biar kayak suami istri beneran" bisik Raka sembari mengulurkan tangannya

Salwa melihat ke arah Fatimah dan Salim, mereka berdua memang sudah terkenal karena kemesraannya, bahkan tak peduli saat ada anak-anak mereka

Sementara Raka melirik ke arah Hani dan Angga yang meneruskan bakat abi uminya,
Hari ini semua anggota keluarga berkumpul di ndalem karena kepulangan Raka dan Salwa yang memang sudah mereka nanti-nantikan

Zifa dan Zidan langsung kembali ke rumah mereka di Jakarta setibanya di Indonesia, karena Zifa sudah sepakat akan menikah setelah ia kembali dari Turki untuk menenangkan pikirannya sejenak

" Udah cepet sini" bisik Raka sekali lagi

Salwa menatap lekat Raka dan mulai menggenggam tangan Raka dengan ragu, rasanya sangat aneh ketika tangannya menyentuh tangan Raka yang ukurannya lebih besar dari tangannya sendiri

Raka tersenyum dengan tatapan lekatnya pada Salwa sementara semua pandangan kini tertuju pada mereka berdua

" Alhamdulillah" gumam Fatimah lirih

" Nggak sia-sia abi ngeluarin uang banyak" sahut Salim berbisik pada Fatimah

" Bentar lagi ponakan kita launching ya mas" bisik Hani girang yang langsung mendapat anggukan dari Angga suaminya

Suasana ndalem terasa berbeda, terasa seperti lebih hidup dari sebelumnya bahkan semua orang terlihat sangat bahagia dengan kepulangan mereka berdua, ohhh mungkin terkecuali dengan dua umat yang bernama Hasan dan Ilham

" Yang jomblo minggir ya San, serasa dunia milik mereka, kita cuman ngontrak" ucap Ilham yang sedari tadi sudah merasa kepanasan

" Hooh" sahut Hasan sembari menganggukkan kepalanya cepat dengan mulut yang masih sibuk menjilat lolipop yang di berikan Salwa padanya

.

.

.

Salwa berjalan mengikuti langkah Fatimah yang ada di samping kirinya menuju lapangan pondok putri

Terlihat semua santriwati sudah berbaris dengan rapih di tengah lapangan lengkap dengan pakaian serba hitam putih

" Ning.." sapa Novi lirih ketika Salwa melewati barisannya yang langsung mendapat balasan senyum manis khas Salwa

Semua santriwati sedikit membungkukkan badannya dan menundukkan pandangannya sebagai tanda hormat pada Fatimah dan Salwa

" Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh" Salam Fatimah sebagai pembuka acara

" Waalaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh" jawab seluruh santriwati dan para pengurus pondok yang hadir termasuk juga Salwa dengan kompak

Fatimah memberikan beberapa kata sambutan dan segera memberikan beberapa nasihat atau biasa juga di sebut amanat pada para santriwatinya yang terlihat sudah kepanasan karena terlalu lama berada di bawah terik sinar matahari

" Hari ini akan menjadi hari terakhir bagi para santriwati umi yang sudah akan kembali ke rumah masing-masing, umi berharap ilmu yang kalian peroleh dari sini akan tetap kalian terapkan dan dapat menjadi tali penolong di kehidupan dunia maupun akhirat kalian semua" ujar Fatimah serius

Meski Salwa sudah melewatkan acara kelulusan santriwati yang sudah kelas tiga saat ia berada di Turki hari ini ia tak mau ketinggalan untuk acara pelepasan para santriwati yang matanya terlihat sembab itu

Semua santriwati di bariskan dalam satu lapangan dan setiap santriwati yang akan pulang akan saling bermaaf-maafan antara satu dengan yang lainnya

Terutama pada para pengurus pondok yang selama ini sudah mengurus dan mendidik mereka sebagai ganti orang tua mereka selama ada di ponpes

" Ikut saya sebentar" bisik Raka yang tiba-tiba sudah ada di belakang Salwa

Jantung Salwa rasanya hampir copot dan bulu kuduknya serasa berdiri ketika mendapati Raka yang dengan tegap berdiri di belakangnya sembari menatapnya dengan tajam

" Ngapain gus di sini?"

" Udah ikut saya" Sahutnya sembari menarik lengan Salwa

Ra.Sa (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now