26

34.9K 2.8K 18
                                    

" bulan madu?" Ucap Raka dan Salwa bersamaan, mereka hanya menatap satu sama lain setelah melihat dua buah tiket bulan madu ke Turki yang di berikan Fatimah dan Salim pada mereka

" Iya, biar cucu abi cepet launching" sahut Salim girang

Raka dan Salwa hanya melongo melihat Salim kegirangan sendiri sementara Fatimah hanya menepuk jidatnya karena tak tahu harus berbuat apa pada suaminya yang sudah girang duluan

Raka menatap lekat Salwa " tapi umi, Raka sama Salwa kan bukan pengantin baru lagi, jadi ngapain bulan madu?" Ucap Raka serius

" Masih empat bulan itu masih tergolong pengantin baru, lagian abi sama umi mau cepet-cepet punya cucu, siapa tau kan kalian pulang bulan madu bawa kabar baik" celetuk Salim antusias

" Tapi ini ke Turki loh bi" tambah Raka mencoba mencari alasan

" Turki? Siapa mau ke Turki?" Sahut Zifa yang baru saja datang

Raka, Salwa, Fatimah, serta Salim memusatkan pandangan mereka pada Zifa secara bersamaan

" Jadi siapa yang mau liburan ke Turki?" Ucapnya sekali lagi untuk mendapatkan jawaban

" Raka sama Salwa" jawab Fatimah singkat

" Zifa boleh ikut nggak nih?" sahut Zifa antusias

.

.

.

" Ngapain sih lo ngikutin gue terus" pekik Zidan yang sudah bosan melihat Novi terus mengekor padanya

" Ilham di mana?" Tanyanya langsung tanpa memperhatikan situasi sekitar

Zidan mendecak kesal, hari ini bukan hanya Novi yang bertanya seperti ini padanya tapi sudah ada beberapa Santriwati yang sudah bertanya padanya lebih dulu sejak pagi

Setelah Raka menikah kini sepertinya Ilham lah yang menjadi incaran para santriwati ganjen itu

" Nggak tau" jawabnya kesal

" Jangan bohong, udah dua hari loh ustadz Ilham nggak keliatan" sahut Novi tegas

" Gue bilang nggak tau ya nggak tau" tambah Zidan tak kalah tegas

Novi mengarahkan jari telunjuknya tepat ke depan wajah mulus Zidan " lo bohong, gue sledding pantat lo" gumamnya yang hanya bisa di dengar Zidan sembari mengarahkan jari telunjuknya yang semula di depan wajah Zidan mengarah ke bawah menunjuk pantat Zidan

" Jangan ngadi-ngadi lo" sahut Zidan sembari memegangi pantatnya

" Mangkanya cepet bilang di mana Ilham"

" Nikah sama Zifa kali" ceplos Zidan asal yang seketika membuat mata Novi melotot sampai-sampai terlihat seperti akan keluar dari tempatnya

.

.

.

Salwa melipat selimut bulu kesayangannya dan menaruhnya kembali ke tempatnya semula, sementara Raka kini hanya duduk melamun di sofa tempatnya biasa tidur

" Gus masih mikirin masalah bulan madu ke Turki?" Ucap Salwa yang langsung membuyarkan lamunan Raka

" Nggak" jawab Raka singkat sembari menutup sebuah kitab yang terbuka di tangannya dan segera meletakkannya kembali ke atas meja kerjanya

" Terus mikirin apa sampek ilernya netes nggak kerasa gitu?" gurau Salwa mengerjai Raka

Dengan cepat Raka mengelap area mulutnya mengunakan telapak tangannya, sadar telah di kerjai Salwa kini Raka menatap istrinya itu dengan tajam

Salwa hanya tersenyum geli karena berhasil mengerjai Raka

" Berani ngerjain saya kamu ya sekarang" ucapnya serius yang masih di tertawai Salwa

" Kan gus sendiri kemarin yang bilang kalau saya harus berani, biar nggak malu-maluin keluarga kan" jawab Salwa cepat sembari berusaha menahan tawanya

Kini Raka tak bisa apa-apa, karena memang benar ia lah yang menyuruh Salwa agar lebih berani dalam melakukan apapun tanpa pengecualian

Raka memandang Salwa yang masih menertawakannya dan segera melenggang pergi meninggalkan Salwa

Langkah kakinya terhenti tepat sebelum ia menuruni anak tangga saat kedua retinanya menangkap keberadaan dua orang yang sepertinya pasangan suami istri

dengan cepat ia memincingkan matanya berharap dapat melihat dua orang yang kini tengah berbincang dengan kedua orang tuanya agar dapat terlihat lebih jelas

" Umi Zulaikha?" Gumamnya tak yakin sembari melangkahkan kakinya menuruni anak tangga dengan perlahan

Ra.Sa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang