31

31.7K 2.6K 20
                                    

" kenapa komuknya gitu? Nggak suka ya Zifa sama Zidan dateng?" Ujar Zifa sembari menatap lekat Raka yang cemberut dan Salwa yang masih menikmati gelato di tangannya

Raka menghela nafasnya panjang sembari menatap tajam Zifa " ucap salam juga ada adabnya, bukan main teriak sambil bilang assalamualaikum" tegas Raka agak keras

" Waalaikumussalam" jawab Zifa dan Zidan kompak setelah mendengar Raka mengucap kata salam

" Astaghfirullah"ujar Raka merasa lelah dengan semua tingkah Zidan dan Zifa

"Sipp" timpa Salwa sembari mengacungkan jempolnya pada Zifa dan Zidan yang kini sudah duduk di bangku taman yang ada di sampingnya

Raka menghela nafas panjangnya sekali lagi sembari beristighfar di dalam hatinya " liburan bukannya malah seneng seneng malah harus ngasuh tiga umat yang tingkahnya mirip bocah" gerutu Raka dalam hati

.

.

.

Pemandangan malam di jembatan galata memang tak pernah mengecewakan ditambah dengan banyaknya street food yang berjejer di sepanjang jalan menuju jembatan galata menambah pesona tersendiri bagi para turis yang berkunjung kesana

Mulai dari makanan tradisional khas turki sampai makanan moderen sekalipun tersedia

" Beli kebab juga dong gus" pinta Salwa pada Raka yang baru saja akan memasukkan dompetnya setelah membayar pesanan simit dan Balik ekmek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Beli kebab juga dong gus" pinta Salwa pada Raka yang baru saja akan memasukkan dompetnya setelah membayar pesanan simit dan Balik ekmek

* Simit = roti khas Turki yang berbentuk seperti donat kepang ( cincin) bertabur biji wijen, roti ini juga biasa dibilang roti bagelnya Turki

* Balik ekmek = makanan khas Turki berupa sandwich berisi ikan yang dimasak dengan cara digoreng atau pun dibakar, kemudian diberi isian ikan, acar, sayuran, cabai besar dan saus.

" Ini aja belum dimakan loh, nanti kalo nggak habis gimana?"

" Tenang gus, kalo untuk makanan-makanan gini perut saya muat banyak"

" Biar saya aja deh yang beli kebab, gus Raka biar beli minuman, nah ning Salwa sama Zifa cari tempat buat makan ini semua nanti, biar cepet selesai" sahut Zidan membagi tugas

" Sabi tuh idenya" timpa Zifa mengiyakan

" Minumannya saya mau jus delima ya gus, kata Zifa kalo ke Turki nggak boleh pulang sebelum minum jus delima, nggak afdol" ujar Salwa antusias

Raka menganggukkan kepalanya dan segera pergi untuk mencari penjual jus delima dan beberapa minuman lainnya disusul dengan Zidan yang pergi untuk membeli kebab di sebrang jalan

Sementara Salwa dan Zifa pergi untuk mencari tempat yang sekiranya nyaman dan memiliki spot yang bagus untuk ber swa foto di sekitar jembatan galata

.

.

.

" Raka sama Salwa di sana lagi ngapain ya bi? Umi jadi kangen sama mereka deh" ujar Fatimah karena rumah terasa sepi

Salim menatap dalam istrinya sembari meletakkan toples kacang mede yang ada di tangannya ke atas nakas yang berada tepat di samping ranjangnya

" Coba umi tatap wajah abi" titah Salim santai

Dengan patuh Fatimah menatap wajah Salim yang sudah mulai keriput itu dengan dalam

" Umi bisa liat wajah-wajah peramal di muka abi?" Sambung Salim sembari menunjuk wajahnya sendiri

" Ihh.. bukan gitu maksud umi, kan umi cuma mau basa-basi karena umi kangen sama mereka" jawab Fatimah dengan wajah cemberut

" Umi kan bisa telpon mereka, telpon sebentar juga nggak ada salahnya kok, toh mereka kan anak-anak umi sendiri"

" Kalo ganggu mereka gimana?"

" Yaudah nggak apa-apa, kan udah terlanjur ngeganggu, jadi ya gangguin aja sekalian"

" Abi maa gitu"

" Kalo umi nggak mau telpon biar abi yang telpon mereka" ujar Salim sembari mengambil ponsel yang ada di sakunya dan segera mencari kontak Raka

Tut..tut..tut..

"Gimana bi? Di angkat?" Ujar Fatimah antusias

" Belum"

" Nah.. Assalamualaikum" pekik Salim setelah Raka mengangkat panggilannya

" Waalaikumussalam bi"

" Gimana bi?" Sahut Fatimah yang sudah kepo maksimal

" Alhamdulillah Raka masih hidup" jawab Salim lirih pada Fatimah yang terlihat serius

Plakk

Refleks Fatimah memukul lengan suaminya itu agak keras, di tengah situasi seperti ini masih saja sempat bercanda

" Jangan bercanda ihh, serius bi"

" Lagian umi baru di tinggal anaknya liburan tiga hari udah kocar-kacir kayak semut kesemutan" gurau Salim menggoda istrinya

"Bi?" Panggil Raka dari sebrang telpon memastikan abinya masih tersambung dengannya

" Ya?"

" Emm.. ada apa ya bi?"

" Ini umi kamu kangen, katanya rumah sepi nggak ada kalian"

" Ohh"

" Ohh doang jawabnya?" Celetuk Salim

" Yaa mau di jawab gimana lagi bi?"

" Udah sini biar umi aja yang ngomong sama Raka" ujar Fatimah sembari merebut ponsel yang ada di tangan Salim

" Hallo Raka?"

" Iya umi?"

" Gimana kabar kalian di Turki?"

" Alhamdulillah baik umi"

" Salwa mana?"

" Oh Salwa ada di -"

" Maaf pulsa anda telah habis, mohon segera melakukan pengisian ulang untuk melanjutkan panggilan"

Ra.Sa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang