23

32.8K 3.1K 42
                                    

" kamu habis dari mana? tadi pergi sama siapa? Kenapa sampe malem gini baru pulang?" Cecar Raka pada Salwa yang baru saja pulang

Salwa hanya menatap Raka tanpa memberikan jawaban apapun sembari berjalan mengambil handuknya dan bergegas untuk mandi

" Salwa" teriak Raka sembari mengedor pintu kamar mandi yang baru saja di tutup oleh Salwa dengan keras

Raka hanya mondar mandir, kakinya tak bisa diam menunggu Salwa keluar dari dalam kamar mandi

pikirannya kini kalut, mengapa dari pagi Salwa tidak berbicara padanya? Bukan hanya tadi pagi, tapi sudah dua hari Salwa tak berbicara padanya? Apa Salwa sakit? Atau ada yang salah dengannya? Bahkan ia pergi dari pagi sampai malam? Dengan siapa Salwa pergi?
Itu semua terus berputar di kepala Raka

Tring

Dengan cepat Raka menatap ponsel keluaran terbaru milik Salwa yang sudah berbunyi kesekian kalinya, ia segera mendekatinya dan mengambilnya dari atas nakas yang kini ada di hadapannya

"Boleh aku baca kan ya? Kan aku suaminya?" Gumamnya dalam hati

Mas Hanrry Es Kutub🥶

Tadi lo ngak di marahin
suami lo kan?

Kalo suami lo berani
marahin lo apalagi
ngebentak lo
bilang gue, bakal gue
datengin sekarang juga😡

Jangan di pendem sendiri
gue ada 24 jam buat lo kok😘

Jaga diri baik-baik

Jangan lupa makan😚

Nanti kalo lo nggak
makan terus sakit
gue jadi ikut sedih😔

Yaudah cepet tidur,
mimpi indah ya🥰

Besok gue jemput lagi👍

Good night cantik😘

Tanpa sadar Raka meremas ponsel yang kini ada di tangannya, pikirannya kalut, ia mencoba untuk tetap tenang tapi tetap saja hatinya merasa tak nyaman

Siapa Hanrry? Hanya itu yang terus berputar di kepalanya, entah mengapa dadanya terasa sesak ketika membaca chat terakhir dari Hanrry

Beraninya lelaki si*l*n seperti Hanrry memuji istrinya cantik? Ia bahkan belum pernah mengatakan hal itu pada Salwa selama ia menjadi suaminya

" Gus ngapain pegang hp saya?" Ujar Salwa yang baru saja keluar dari kamar mandi lengkap dengan handuk yang melilit rambutnya yang basah

Raka hanya menatap Salwa lekat, kini jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, berharap apa yang di pikirannya kini benar-benar tidak terjadi

" Kamu selingkuh dari saya?" Ucap Raka dengan cepat pada Salwa yang kini berdiri tepat di hadapannya

" Selingkuh gimana maksudnya?"

.

.

.

Raka hanya menatap Salwa dalam diam ' bisa-bisanya kamu makan dengan lahap sementara saya masih kamu gantung kayak gini' gerutu Raka dalam hati

Ingin rasanya Raka menarik Salwa ke kamar dan melanjutkan pembicaraan kemarin malam yang belum ter selesaikan

Bahkan Salwa tak menjelaskan apapun pada Raka mengenai Hanrry dan langsung tidur setelah mengeringkan rambutnya

" Kamu nggak makan nak?" Ucap Fatimah setelah melihat putra sulungnya hanya menatap Salwa yang kini duduk di sampingnya

Salwa hanya menatap Raka sekali dan lanjut memakan ikan gurami yang ada di piringnya, ia terlihat sangat menikmati gurami bakar yang khusus hanya di masak Fatimah untuknya tanpa memperdulikan Raka yang sedari tadi memperhatikannya

" I-iya umi, ini Raka mau makan" jawab Raka tak melepaskan pandangannya pada Salwa

Suasana ndalem kini terasa sangat sepi semenjak Hani tinggal dengan suaminya, padahal biasanya Hani lah yang menghidupkan suasana di meja makan yang terasa sangat membosankan

Tingkah lucu dan konyolnya sering kali membuat semua orang tertawa ditambah dengan gaya bicaranya yang suka ceplas-ceplos se enaknya

" Maaf ya.... Zifa baru dateng" ujar Zifa sembari menarik kursi makan yang ada di depan Salwa

" Kamu habis dari mana?" Tanya Salim pada Zifa yang baru saja mengambil beberapa centong nasi

" Tadi ada tugas dari pondok, Zifa di hukum tau abuya, masak kata santriwati lain Zifa cuma ganguin mereka doang nggak ngebantu mereka bersihin lapangan jadi Zifa di hukum sama ustadzah Ema" adu Zifa pada Salim yang terlihat sangat peduli padanya

" Emangnya tadi kamu ngapain?" Sahut Fatimah sembari menaruh segelas air putih ke depan Zifa

Drkkk

Salwa beranjak dari duduknya dengan cepat " Salwa udah selesai makannya, Salwa sekalian pamit mau pergi sama temen Salwa ya Abi, umi" ujar Salwa

" Umi sama abi pasti bakal izinin kamu, tapi kamu udah izin sama suami kamu?" Jawab Salim seraya menatap Raka

" Udah kok abi, katanya boleh sampe malem juga nggak apa-apa" lanjut Salwa sembari melempar senyum palsunya pada Raka

Uhuk uhuk

" Minum dulu gus" sahut Zifa sembari memberikan segelas air miliknya pada Raka yang tiba-tiba tersedak

Raka mengambil gelas yang di sodorkan Zifa padanya dengan cepat dan segera menenggaknya ' sejak kapan kamu piter bohong gini? Lagian saya nggak pernah ngasi izin kamu pergi, apa kamu mau pergi sama Hanrry?' ingin rasanya Raka mengucapkan itu semua pada Salwa namun niatnya itu urung karena tak mungkin ia mengatakan semua itu di depan seluruh keluarganya

Ra.Sa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang