21

26K 2.1K 14
                                    



Nining terus saja mengecek galeri Nafisah. Memastikan, bahwa dirinya benar-benar tidak sedang menjigong.

"Demi apapun, lo itu salah satu mahluk Tuhan yang paling beruntung Fis," ucap Nining masih dengan perasaan yang takjub.

"Nggak ada hujan, nggak ada badai. Lo tahu-tahu, udah resmi aja jadi istri Ka Habibi. Please, gue mengiri."

"Lo tahu?" tanya Nining terdengar begitu histeris.
"Gue aja ngeDMin Ka Habibi beberapa kali, sama sekali nggak dibalas. Dibaca aja kagak. Mengsad kan? Lah lo," ucap Nining terdengar begitu miris.

"Langsung dinikahin," ucap Nining sembari menggelengkan kepalanya berkali-kali. Merasa heran mengapa nasibnya nggak semulus Nafisah.
"Nggak ngiri gimana aing coba."

Nafisah memutar bola matanya malas mendengar pujian Nining kepada suaminya yang baginya sangat berlebihan.

"Dih, lo lebay lo."

"Beruntung dari mananya coba? Beruntung dari Hongkong," ucap Nafisah dengan nada mengejek.

"Udah mah Ketus, kang modus, bau ingus, jutek, jelek, bau ketek, pelit, ngirit, nggak sweet. Nggak ada tuh bagus-bagusnya kalau dibandingin sama Reno," ucap Nafisah tak lupa melahap habis Seblak rasa yang tak pernah adanya.
"Beda jauh."

Nining hanya bisa mengeluarkan napas kasarnya, mendengar ejekan Nafisah untuk suaminya.

Sepertinya, memang racun Si Reno belum enyah dari dalam diri Nafisah. Terbukti, seorang Habibi pun sama sekali tidak dilirik olehnya.

"Yang penting, gue yakin dia tipikal orang yang setia. Jauh sama Si Reno buaya itu," ucap Nining meyakinkan Nafisah.

"Secara, di kampus aja ka Habibi itu masuk ke daftar Top ten calon suami idaman versi jomblowati kaya gue."

Nafisah menatap tajam Nining.
"Eh, Ning. Hari gini cuma modal setia? Ya, udah lu nikah aja sama Si Jono. Cocok Lo berdua," celetuk Nafisah dengan wajah watadosnya.
"Sama-sama somplak."

Ah, Masa bodo dengan dengan kicauan Nafisah.

Yang terpenting hari ini Nining harus mendapatkan informasi semua tentang Nafisah dan Habibi. Biar bisa terpilih menjadi anggota lambe turah maknyos (emak-emak nyoroscos) terupdate di kampusnya.

Akhirnya, Nafisah mulai menceritakan semua yang terjadi kepadanya minggu-minggu ini.

Dari awal ia bertemu dan akhirnya dijodohkan dengan Habibi hingga keduanya kini resmi menikah.

Nafisah juga memberi tahu, bahwa belum ada siapapun yang tahu tentang hal ini, kecuali ia dan kerabat dekatnya saja. Karena resepsi pernikahan rencananya akan digelar setelah ujian semester nanti.

"Oh, jadi ini masih privasi," ucap Nining mengerti apa yang dibicarakan Nafisah dari awal sampai akhir.
"Kalau gitu. Seru ya kalau gue publis. Lumayan, buat nambah-nambah followers gue biar kebanjiran endorse," ucap Nining dengan gaya centilnya.

Nafisah membulatkan matanya.

Takut, jika Nining membocorkan semua ini, apalagi sampai Reno tahu, mengingat hubungan keduanya masih sepasang kekasih.

"Awas aja ya Ning. Sampai rahasia gue bocor. Lo orang pertama yang gue cekik!" ancam Nafisah tak main-main.

Nining hanya terkekeh pelan saja, melihat wajah Nafisah yang mulai nampak ketakutan.
"Iya, iya kagak. Tapi, ngutang lagi ya," ucap Nining sembari tersenyum jail.
"Uang bulanan gue belum cair."

"Hmmm."

Obrolan tak jelas bersama Nining sejenak mengalihkan perhatian Nafisah dari Reno yang hingga kini tak kunjung juga terlihat batang hidungnya.

Dear Habibi [END]Where stories live. Discover now