•
•
•Habibi tersenyum jahil, melihat Nafisah yang gelagapan karena ucapannya.
"Nggak," ucap Habibi terdengar sangat lembut. Membuat Nafisah mengelus dadanya pelan.
"Ke-gr an lo.""Oh iya. Gue juga mau ngasih ini buat lo," ucap Habibi sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.
Habibi segera memberikan kado pernikahan yang sudah lama ia pesan jauh-jauh hari. Sebelum acara akad nikahnya.Harusnya benda ini ia berikan saat akad itu berlangsung.
Namun, karena acara akad nikahnya dipercepat. Kado pernikahan yang Habibi siapkan baru bisa diberikan sekarang.
"Apaaan?" tanya Nafisah penasaran sembari membolak-balikan benda kotak itu.
"Buka aja," jawab Habibi sembari tersenyum.
"Tapi ingat. Huruf A itu nama gue, Ahmad Habibi bukan Aditya Reno Sunarji," ucap Habibi mengingatkan Nafisah sebelum membuka kado pemberiannya lalu pergi meninggalkan Nafisah dengan sejuta pertanyaan.Entah ekspresi apa yang dilihatkan Habibi saat menyebut nama Aditya Reno Sunarji. Apakah perasaan cemburu atau kesal. Hanya Habibi dan Tuhanlah yang tahu.
Namun yang jadi pertanyaan Nafisah. Apa jangan-jangan selama ini Habibi tahu bahwa selama ini ia masih berusaha menghubungi Reno.
Ah, masa bodo dengan praduga tak bersalah.
Saat ini Nafisah hanya ingin segera merebahkan badannya setelah melewati ujian ketidakpastian dari Reno yang tidak datang menemuinya. Karena hal itu, sungguh sangat melelahkan.
Memang iya, menunggu yang nggak pasti itu melelahkan? Tanya aja para jomblowati, jawabannya malah lebih sadis!
Setelah merebahkan badannya, Nafisah masih penasaran, apa isi kotak yang diberikan Habibi kepadanya.
Ia pun segera membukanya dan sedikit terkejut saat melihat isi dari kotak tersebut.
YOU ARE READING
Dear Habibi [END]
SpiritualBerawal dari pertemuan yang singkat. Hingga akhirnya, kedua insan itu jatuh ke dalam perasaan cinta yang begitu hebat. ••• Gimana rasanya dijodohin sama Habibi? Hmm, rasanya seperti anda menjadi Iron Man. ••• Selamat membaca 📚 Cover by @hirocoverwp