37

19K 1.5K 213
                                    



"Bukan kita yang hebat. Doa kedua orang kita aja yang amat dahsyat."

~ Ahmad Habibi Gusti Prawira Putra ~

•••

Hai Pren setelah berhasil bersemedi di dalam kamar seharian akhirnya
aku bisa Up juga 🔥

Part ini nggak banyak, tapi mudah-mudahan suka ya Pren 🙏

Eh iya, kalau mau share cerita ini ataupun share bagian part/quote yang kalian suka, jangan lupa kasih tagar #dearhabibi ya💓

Thangkyuu buat yang udah bantu share cerita ini di TikTok atau sosial media lainnya 👍🤲🤲💓💓

Love sekebon 💓💓💓💓💓

Oke, mau ngasih info itu aja👍

Kalau ada Typo tolong tandai ya Pren

Happy rebahan 📚

Semoga selalu bahagia dalam keadaan bagaimanapun 💓

•••

"Apapun yang menyangkut bahagiamu

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Apapun yang menyangkut bahagiamu.
Aku tidak pernah berhenti mencari tahu."

~ Ahmad Habibi Gusti Prawira Putra ~

•••

Nafisah segera pergi dari hadapan Habibi tanpa sepatah kata pun, meski harus dengan cara kocar kacir karena saking tak kuat manahan rasa malunya.
"Bego banget gue,"ucapnya menyesali perbuatannya kali ini sembari menepuk jidatnya berkali-kali.
"Kenapa sih Nafisah ah. Lu mah dari dulu ceroboh amat," ucap Nafisah ngedumel sendiri. Berbicara sepanjang jalan. Layaknya orang linglung yang kehabisan uang jajan.

Habibi yang melihat istri tengilnya itu tengah ngedumel sendiri, kini hanya bisa mengulum senyumnya sembari menggelengkan kepalanya heran.
"Fis, Nafis, ada aja tingkah lo yang bikin gue makin sayang," ucap Habibi sembari terus memperhatikan langkah Nafisah.

Nafisah segera menghampiri Nining yang masih berusaha menahan tawanya.

"Bagus, ketawa aja terus kalau perlu sampe bengek, sampe dower tuh mulut sekalian," ucap Nafisah menaikkan oktaf suaranya menahan rasa kesal kepada Nining Surining karena sedang tertawa di atas penderitaannya.

Nining tak kuasa lagi menahan tawanya.

Di depan wajah Nafisah langsung, ia kini mulai tertawa terbahak-bahak. Apalagi, melihat raut wajah Nafisah yang kini terlihat seperti orang bego dan tolol.

Nafisah melotot tajam sembari berkacak pinggang, mendengar tawa Nining yang semakin kencang.
"Lagian, ini juga salah lo ya. Coba lo tadi nggak manas-manasin gue. Mungkin gue nggak akan kayak gini."

Dear Habibi [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum