•
•
•Setelah berhasil menetralkan jantungnya yang berdetak tak karuan. Nafisah mulai mencari tahu makanan apa yang disukai Habibi.
Ia sudah coba menelpon Papahnya. Namun, sayang tidak diangkat.
Mau nelpon sang mertua juga masih canggung.
Nafisah merasa belum terlalu dekat dengan orang tua Habibi sekalipun Mamah Sinta selalu bersikap hangat kepadanya.
Nafisah berpikir keras kepada siapa ia mencari informasi.
Sementara Nining, dari ujung kontrakan paling depan sedang bergerak gelisah ke sana ke mari membawa alamat ... ting ting.
Karena pikirannya sedang pusing diombang-ambing akibat ngutang ke bank keliling.
Semua itu gara-gara Si Udin dan Si Jono, yang janji akan membayar hutangnya hari ini.
Namun sampai detik ini, ngilang entah kemana. Mau heran tapi ini nyata. Jurus orang yang punya utang itu rata-rata ya gitu, ngilang tanpa kabar.
Belum lagi rasa cintanya yang tak pernah terbalas kepada seseorang, membuat hari-hari Nining dilanda gundah gulanah. Lengkap sudah derita Nining hari ini, pikirnya.
Sebagai seorang wanita yang ingin dipuja, dipuji, dihargai, dilindungi, dan disayangi. Untuk menghilangkan stres yang melanda pikiran dan isi dompetnya. Akhirnya, Nining mengekspresikannya dengan sebuah status yang baru saja ia unggah di media sosialnya.
Melihat Status Nining yang baru saja di unggah beberapa menit yang lalu di sosial medianya, akhirnya Nafisah mendapatkan jawaban, kepada siapa ia meminta informasi seputar Habibi.
"Ia Nining," ucap Nafisah tersenyum lega saat mengingat bahwa Nining adalah salah satu fans berat suaminya. Sepertinya ia tahu, apa makanan kesukaan Habibi.
Nafisah pun segera menelpon Nining dan berharap mendapatkan jawabannya.
Nyonya ratu is calling ...
Mata Nining membulat, senyumnya kembali merekah saat melihat siapa yang kini tengah menghubunginya.
"Emang bener kata emak, kalau rezeki mah kagak kemana," ucap Nining berbaik sangka.
Dengan cepat Nining segera mengangkat telponnya.
"Hallo Fis, ada apa? Tumben telpon gue jam segini?" tanya Nining membuka percakapan.Akhirnya, dengan sangat antusias, Nafisah segera bercerita semuanya kepada Nining.
Tentang siapa Habibi sebenarnya dan apa saja yang sudah ia rencanakan untuknya.
YOU ARE READING
Dear Habibi [END]
SpiritualBerawal dari pertemuan yang singkat. Hingga akhirnya, kedua insan itu jatuh ke dalam perasaan cinta yang begitu hebat. ••• Gimana rasanya dijodohin sama Habibi? Hmm, rasanya seperti anda menjadi Iron Man. ••• Selamat membaca 📚 Cover by @hirocoverwp