23. Yang Sudah Tidak Dikejar Justru Datang

124K 21.1K 6.3K
                                    

Hai hai hai! Cimol apa kabar?

Absen : hadir

Selamat membaca

*******


"Nggak masuk, masih sakit."

Kedua bahu milik Bella seketika melemas saat mendengar jawaban Marvel atas pertanyaannya mengenai Marvin yang tidak kelihatan sendiri di antara lingkaran anak-anak Diamond di pojok kantin saat ini. Pantas saja sejak kemarin malam cowok itu sama sekali tidak membalas pesannya. Rasanya sia-sia saja saat dia sudah berusaha untuk tampil lebih cantik hari ini dengan model rambut wavy hair yang dia peroleh tutorialnya dari aplikasi TikTok.

"Ya udah, deh." Bella mengembuskan napasnya berat. Dengan wajah yang lesu, dia membalikkan tubuhnya membelakangi gerombolan anak-anak Diamond yang masih menatapnya. Rasa lapar di perutnya seketika hilang setelah mendengar kabar tersebut. Kalau saja Marvin tidak pernah memberikan peringatan untuk tidak datang ke rumah cowok itu, mungkin pulang sekolah nanti dia sudah berniat untuk mengjenguk Marvin ke rumah. Namun, apalah daya dirinya yang tidak berani mengambil risiko yang tinggi. Meski dirinya tidak tahu alasan spesifik apa yang membuat pacarnya itu melarang dirinya untuk bertamu.

Dengan berat hati, Bella pun mulai melangkahkan kakinya untuk menjauh dari area kantin yang begitu ramai seperti biasa.

"Kasihan playgirl itu." Azura menyeletuk.

"Mulut lo udah mulai lemes aja, Ra." Ilona terkekeh saat mengucapkan kalimat itu. Dia sedikit kaget karena Azura mulai berani menggunakan kosakata-kosakata gaul beberapa hari belakangan ini. Ya... tentu saja itu tidak terlepas dari apa yang dia ajarkan bersama Bella dan Luna.

"Kalian udah baikan, Vel?" tanya Areksa membuat teman-temannya itu mengalihkan fokus ke arah Marvel lagi.

"Ntar juga berantem lagi," balas Marvel dengan enteng kemudian meneguk jus alpukatnya yang tersisa setengah. Perlu diketahui kalau selama ini Marvel tidak pernah menyukai jus alpukat karena menurutnya alpukat agak sedikit pahit dan tidak cocok untuk dijadikan jus seperti itu. Namun, semenjak kejadian seragamnya ketumpahan jus alpukat gara-gara Luna, entah kenapa dia tidak pernah lagi menganggap jus alpukat itu pahit. Mungkin selain istilah buta, cinta juga membuatnya mati rasa.

"Nggak boleh gitu, Vel. Kalian kembar, nggak seharusnya berantem terus-terusan," sanggah Samuel menasihati cowok itu. Terkadang, dirinya juga tidak habis pikir dengan hubungan kedua kembar Algara yang jarang sekali terlihat aman, damai, dan tentram. Keduanya kerap bertengkar dan berselisih pendapat.

"Lo yang anak tunggal kesayangan mana tahu rasanya jadi gue sama dia." Marvel berdecih pelan di akhir kalimatnya.

Areksa yang mendengar itu pun tersenyum kecut. Marvel selalu bisa menohok perasaan orang-orang yang berniat menasihati, termasuk dirinya yang selalu dipojokkan ketika berusaha membuat Marvel dan Marvin menjadi akur. "Yang penting, kita sebagai sahabat udah berusaha buat ngasih tahu kalian, Vel. Selebihnya, itu terserah kalian berdua. mungkin hanya persoalan waktu. Seiring dewasanya kalian, hubungan itu juga makin membaik. Gue yakin."

Canva yang sejak tadi sibuk dengan makanannya itu terlihat tidak tertarik dengan pembicaraan yang sedang dibahas. Tidak semua orang bisa mengerti tentang cara menasihati orang seperti Marvel. Sampai berbusa sekali pun mulut seseorang itu, orang seperti Marvel juga tidak akan peduli dengan nasihat yang dilontarkan. Dan Canva adalah salah satu orang yang bisa membuat Marvel terdiam untuk mendengarkan semua perkataan darinya, sekali pun itu adalah ocehan tidak berguna.

*****

"Maaf, Vel. Gue masih ada urusan. Jadi, hari ini nggak bisa pulang bareng dulu, ya," ucap Luna dengan ekspresi penuh sesal karena merasa tidak enak untuk menolak ajakan pulang bareng Marvel seperti ini. Namun, apa boleh buat? Dia mempunyai urusan penting yang seharusnya tidak diketahui oleh Marvel.

MARVELUNA: Let's Fly Together!Where stories live. Discover now