Part 08: Galang

660 93 9
                                    

Princes menghentikan langkahnya saat melihat beberapa meter di depannya seorang pemuda tengah mencegatnya, ia menghela napas tau alasannya namun ia belagak tidak melihat dan berniat melengos.

Grep!

"Sekarang kamu mau pura-pura gak lihat aku?" ketus Kenzo mengencangkan genggamannya yang membuatnya mendesis pelan.

"Tanganku sakit."

"Apakah saat menampar wajah orang tanganmu tidak sakit?" sinis Kenzo membuatnya memejamkan matanya menahan emosi.

"Lepasin aku mau pulang!" sentaknya menarik tangannya dan terlihat pergelangan tangannya yang memerah kontras karena kulit putihnya.

"Minta maaf sama Tiara."

Princes seketika mengangkat wajahnya, tak lama tersenyum miring. "Buat apa? Aku gak salah." Balasnya berani.

"PRINCES!" bentak Kenzo membuatnya sampai mundur terkejut, lelaki itu mengepalkan tangannya dengan mata melotot lebar dan rahang mengeras, sejujurnya Princes mulai menciut namun ia mencoba berani. "Kupikir kamu benar amnesia dan berubah, hah ... sia-sia aku berpikir begitu nyatanya sifat orang memang tidak mungkin bisa berubah." Kenzo mengacak kasar wajahnya yang membuat Princes menggeram kesal, sudah capek berurusan dengan Tiara ditambah Kenzo yang ikut merecokinya membuatnya kian emosi.

"Katanya Ketua OSIS tapi menyalahgunakan kekuasaan demi kekasih, cih seharusnya kamu malu!"

Kenzo terkekeh dingin dengan ekspresi makin mengerikan, "oke akan aku tunjukkan apa itu menyalahgunakan kekuasaan yang sesungguhnya. Aku akan bawa kasus ini ke ruang BK."

Pupil mata Princes bergetar dengan bibir menggerat kencang, giginya bergemelatuk benar-benar marah. Merasa sudah sangat muak ia berniat pergi dari sana namun lagi-lagi tangannya dicekal kembali oleh Kenzo.

"Mau apalagi sih?!" pekiknya berteriak membuat beberapa murid yang ada disana menoleh serentak kepada mereka karena perdebatan mereka terjadi di koridor sekolah.

Kenzo menatapnya tajam, "kamu masih tanya? Tentu saja buat seret kamu ke ruang BK!"

"Lepasin! Aku sekarang mau pulang!" yang bener aja dirinya sudah sangat capek masih disuruh ke ruang BK tentu saja sangat mengesalkan.

Namun bukannya mendengar Kenzo justru makin menyeretnya menuju ruang BK yang tak ayal membuatnya meraung sepanjang perjalanan, bukan hanya satu dua orang yang menatap mereka namun agaknya Kenzo sudah benar-benar tidak peduli pada sekitarnya karena tergelapkan emosi. Princes yang sudah sangat kesal makin mencaci maki Kenzo dengan segala umpatan.

"Tutup mulutmu! Kamu pikir aku gak bisa bersikap keras pada perempuan!" Kenzo yang terlihat muak menatapnya dingin.

Princes menggigit bibir bawahnya dengan mata berkaca-kaca entah kenapa, sepertinya ini reaksi dari pemilik asli tubuh ini sendiri karena nyatanya ia sebenarnya tidak ingin menangis.

"Dasar bodoh, aku heran kenapa orang sepertimu bisa jadi Ketua OSIS, sepertinya sistem di sekolah ini sudah rusak."

"TUTUP MULUTMU!"

"Ada apa ini?" seorang wanita paruh baya gempal keluar dari ruangannya karena mendengar keributan di luar pintu, ia adalah guru BK yang terkenal killer dan menakutkan.

Kenzo langsung mendorong Princes ke guru tadi membuat Princes lagi-lagi mendelik tajam.

"Saya ingin melaporkan kasus kekerasan di sekolah Bu." Ujar Kenzo sukses membuat Princes membencinya setengah mati.

***

Princes menatap geli perempuan di sebelahnya yang sejak tadi masih sesenggukan, wah ia akui akting Tiara sangat bagus seharusnya perempuan itu jadi aktris saja.

PrincesWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu