Part 21: Keluarga Kenzo

319 55 8
                                    

"Pah Mah aku izin ke rumah temen." Pamit Princes sudah berdandan rapi yang tentu saja membuat kedua orang tuanya kaget.

"Kok dadakan banget." Celetuk Mamahnya nampak khawatir, "dimana?"

Princes memasang ekspresi meyakinkan, "jaraknya gak jauh kok paling cuma 15 menitan aja kalau gak macet."

"Biar Papah anter." Kalendra sudah berdiri bersiap mengambil kunci mobilnya yang tentu saja membuat Princes langsung menatap horor.

"Gausah aku udah gede masa masih dianter Papah!" gelengnya menolak membuat Kalendra merengut.

"Gede apanya sih kamu masih kecil di mata Papah, iya kan Mah?" Kalendra menatap belahan jiwanya dengan sangat mendramatisir, karena memang dasarnya kedua orang itu sama-sama dramatis sehingga langsung kompak.

Princes jelas ogah banget dianter orang tuanya, gak lucu ia ke rumah Kenzo bareng mereka, dan seperti kejatuhan durian runtuh ia melihat target empuk. Bryan yang baru turun sambil menggaruk bokongnya itu nampak sesekali menguap panjang, seketika Princes tersenyum culas.

"Aku keluar sama Kakak deh!" serunya langsung menarik tangan Bryan yang tidak tahu apa-apa.

"Loh loh apaan nih!"

"Udah iyain aja!" delik Princes membuat Bryan melotot lebar.

"Dasa—"

"Oke, kamu boleh keluar sama Kakakmu. Bryan jaga Adekmu baik-baik." Pesan Ayahnya menatap serius Bryan yang sedang plonga-plongo.

Princes tersenyum puas, tanpa babibu lagi langsung menarik tangan Bryan keluar menuju mobil mereka dengan jeritan tidak rela Bryan.

***

"Dasar kuntilanak beranak pinak, aku lagi kayak gembel gini mau kamu ajak ke rumah Kenzo, kamu mau menjatuhkan harga diri seorang prince charming sepertiku?!" sepanjang jalan Bryan terus saja berkoar-koar yang hanya dibalas dengusan bodo amat Princes. Bagaimana Bryan tidak kesal pasalnya ia hanya mengenakan kaos oblong dengan celana kolor, ini jelas mencoret harga dirinya.

"Lagian ada urusan apasih kamu ke rumah Kenzo?"

Princes mengulet tubuhnya mencari posisi nyaman, "mau dinner."

Ckittt!

"Aishh! Jangan rem dadakan dong!" pekik Princes mendelik sengak.

Bryan melepas seatbelt nya tidak santai, "mau ngapain kamu dinner di rumah Kenzo? Ada urusan apa? Kenapa baru bilang?" tanya Bryan bertubi-tubi dengan over protektif seperti biasa.

Princes seketika memutar bola mata malas, mulai deh mulai ...

"Udah jangan banyak tanya nanti juga tau sendiri pas disana, ayo jalan lagi!" titahnya tanpa melihat ke depan.

"Tuh lihat!" dengus Bryan menunjuk ke arah depan yang ternyata mereka sudah sampai di halaman rumah Kenzo, Princes seketika meringis malu.

"Bilang dong!" dengusnya langsung keluar menutupi rasa malunya, Bryan mendecih geli sembari ikut keluar mengekor di belakang Princes.

Keduanya segera menuju pintu utama rumah Kenzo, meskipun tidak sebesar rumah mereka namun kediaman Kenzo ini juga tidak bisa dianggap remeh, rumah bergaya modern ini berdiri kokoh di salah satu perumahan elite di kota itu.

Sembari menunggu Bryan nampak sesekali menguap yang membuat Princes langsung menendang betisnya membuat lelaki jangkung itu mengaduh kecil, ia yang tidak terima jelas membalas menjewer kuping Princes sehingga dua orang itu bertengkar di depan pintu rumah orang, tidak boleh ditiru.

PrincesDove le storie prendono vita. Scoprilo ora