Part 19: Bolos

285 50 4
                                    

"Sepertinya kamu mulai dekat ya dengan Kenzo."

"Hm?!" Princes spontan menatap Galang seutuhnya, mendapat pertanyaan seperti itu secara tiba-tiba jelas membuatnya lumayan syok. "A-ah.. nggak deket banget sih tapi kita memang temenan sekarang."

Galang mengangguk, "bagus dong, sekarang kamu banyak temennya."

Princes tersenyum kecut, sia-sia saja ia berharap jika lelaki ini akan cemburu kepadanya. Galang memang tipikal tulus dan baik hati jadi apapun pasti akan dianggap sebagai hal positif oleh lelaki ini.

"Kak Galang sendiri gimana?"

Galang menolehkan kepalanya menghadap Princes di belakangnya yang sedang mendorong kursi rodanya, "apanya?"

"Kakak kayaknya gak pernah cerita soal temen Kakak." Celetuknya membuat Galang sempat terdiam sesaat sebelum akhirnya tersenyum cerah.

"Banyak kok teman Kakak di kampus." Jawabnya dengan nada seperti biasa, Princes jadi ikut tersenyum cerah.

"Ih kapan-kapan ajakin aku dong!" serunya.

"Mau ngapain? Palingan mau modus ya, udah sekolah dulu yang bener nanti kalau udah kuliah Kakak cariin yang paling ganteng buat kamu."

Princes hanya bisa mendengus sebal, rasanya sangat ingin berteriak mengatakan jika yang ia inginkan sebenarnya lelaki ini, kenapa lelaki ini tidak peka sekali sih.

"Okey aku tandai, awas kalau nanti bohong!" ancamnya menunjuk wajah Galang membuat lelaki itu tersenyum geli.

Namun ekspresinya langsung berubah datar ketika memutar wajahnya kembali ke depan.

***

"Darimana kamu?"

Sebuah suara dibarengi tubuh seseorang yang melompat di atas kasurnya membuat gadis yang sedang asik bermain handphonenya itu melirik sinis.

"Kepo amat."

Bryan mendelik, menyentil jidatnya membuatnya memekik tertahan. "Sama Kakak yang sopan!" omelnya justru dibalas dengusan sebal Princes, salah satu hal yang membuatnya kesal di rumah ini ya karena orang-orang di rumah ini terlampau posesif, namun tidak bisa dipungkiri jauh di lubuk hatinya terdalam ia merasa bahagia karena sekarang ada yang memerhatikan dirinya tidak seperti dulu ketika ia tinggal sendiri dengan tubuh lamanya.

"Jalan sama temen." Balasnya daripada disentil lagi.

"Cowok yang pake kursi roda itu?" tebak Bryan membuat Princes mengerjapkan matanya cepat, kok lelaki ini bisa tau ya, herannya.

"Kok tau?"

Bryan tersenyum geli, "ya sebenarnya aku gak tau cuma nebak aja, kalau tebakanku tadi salah ya berarti kamu keluarnya sama Kenzo." Jawabnya enteng membuat Princes terperangah tak percaya.

Princes hanya bisa mendecak karena tebakan Bryan memang tepat sasaran.

"Namanya siapa sih?"

"Siapa?"

"Satpam komplek."

"Ya mana aku tau!"

Bryan sontak melempar bantal ke muka Princes dengan dongkolnya, "ya cowok yang pergi sama kamu tadi lah!" pekiknya habis kesabaran.

Princes mencebik, lagian salah siapa bilang satpam komplek segala, sebenarnya yang dodol Bryan atau Princes sih.

"Emangnya aku belum pernah bilang ya? Namanya Kak Galang."

"Gatau, cuma karena aku gak inget yaudah nanya. Tapi ngomong-ngomong kenapa manggilnya Kak?" nada suara Bryan mulai melengking tanda tak terima, entah kenapa mendengar Princes memanggil orang lain Kak membuat kredibilitasnya sebagai seorang Kakak merasa tersentil.

PrincesWhere stories live. Discover now