Part 35: Menginap

224 30 2
                                    

"Ini minum dulu," secangkir teh panas disodorkan kepadanya gadis yang tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk itu, setelah tadi basah kuyup kehujanan Kenzo membawa Princes ke rumahnya dan memberikan bajunya untuk dipakai gadis itu agar tidak kedinginan.

Dengan sedikit kikuk ia menerima cangkir teh tersebut dan menyeruputnya karena jujur memang sekarang rasa dinginnya baru terasa sampai menusuk tulangnya.

"Kamu ngerasa masuk angin nggak? Aku ambilin obat kalau iya."

Princes mengerjap, menggeleng pelan sebagai balasan. Kenzo yang melihatnya menghela napas, perlahan mendudukkan dirinya di sebelah gadis itu dengan tatapan bertanya yang tidak bisa ditutupi, namun meskipun sangat penasaran pemuda itu tidak menuntut pertanyaan kepada gadis yang ada di sebelahnya itu dan memilih diam menunggu Princes menjelaskan sendiri.

"Makasih ya, Ken." Gumam Princes lirih.

Kenzo menipiskan bibirnya lembut, "iya."

Selanjutnya kembali terjadi keheningan, Princes membuang muka ke luar jendela menatap derasnya hujan yang masih mengguyur bumi, tatapannya kalut dan campur aduk, sekarang yang ia rasakan adalah malu, sakit, dan marah. Namun semua perasaan itu coba ia tahan kuat-kuat.

"Aku boleh nginep disini nggak hari ini?"

"Ha?" Kenzo terperanjat, langsung berdehem saking kagetnya. "O-oh itu, memangnya orang tua kamu bolehin?"

"Aku akan bilang nginep di rumah Raya, aku takut keluargaku lihat aku dalam keadaan seperti ini." Lirihnya serak, padahal ia hanya melihat Galang bersama wanita lain tapi efeknya begitu luar biasa kepadanya, padahal jika ditilik lebih dalam ia bukanlah siapa-siapa lelaki itu.

Kenzo yang melihatnya menyendukan matanya, jujur ikut sesak melihat keadaan gadis itu sekarang yang tampak sangat sedih. "Kalau begitu aku minta Bibi siapin kamar buat kamu dulu ya." Ujarnya sembari berdiri dari duduknya, Princes hanya mengangguk tanpa balasan lagi membuat pemuda itu hanya bisa menghela napas panjang.

Dan selanjutnya Kenzo beranjak pergi dari sana.

***

Untungnya keluarganya yang begitu sibuk hari ini tidak pulang ke rumah jadi Kenzo tidak perlu repot-repot menyiapkan alasan untuk mereka, meskipun ia yakin jika keluarganya tidak keberatan dan justru sangat senang tapi ia tidak mau memanfaatkan keadaan ini apalagi kondisi Princes tidak begitu baik.

"Sebenarnya apa yang telah terjadi?" Kenzo malam itu tidak bisa tertidur, kepalanya hanya terus memikirkan Princes. Akhirnya ia beranjak dari ranjangnya menuju dapur untuk mengambil minum dan betapa kagetnya ia saat melihat gadis yang baru ia pikirkan tadi sedang duduk meringkuk diam di ruang tamu.

"Ces!" panggilnya sedikit menyentak gadis itu dari lamunannya, Kenzo menatap cemas wajah Princes yang tampak letih itu. "Kenapa gak tidur? Tempatnya kurang nyaman?"

"Nggak kok, aku cuma gak ngantuk aja. Kamu sendiri belum tidur?"

Kenzo menghela napas pelan, "aku mau ambil minum."

Princes hanya mengangguk sebagai balasan membuat pemuda itu makin kepikiran, kali ini Kenzo sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, perlahan ia duduk di sebelah gadis itu dan menatapnya lamat-lamat. "Kamu ada masalah?" tanyanya lembut.

Princes menoleh, terdiam beberapa saat sebelum membuang muka cepat. Kenzo yang melihatnya hanya bisa melenguh pelan, "cerita aja ke aku."

"Kamu gak bakal suka denger ceritanya," balas Princes setelah diam beberapa saat, Kenzo jelas mengernyit heran.

"Kenapa?"

"Soalnya ini tentang Kak Galang."

Meskipun hanya sesaat tapi Kenzo tampak terkesiap pelan sebelum menormalkan kembali ekspresinya. "Dia apain kamu?" tanyanya dengan nada sedikit lebih rendah.

PrincesWhere stories live. Discover now