Part 31: Pengakuan Kenzo

265 42 7
                                    

Pemuda dengan tas tersampir di bahu kanan dan jaket di lengan kirinya itu berjalan tenang keluar sekolah, namun begitu melewati pagar sekolahannya ia jadi tersentak sejenak, arah pandangnya menatap lurus sosok lelaki yang sedang menunggu tak jauh dari sana. Ia menatap lelaki itu cukup lama dalam diam sebelum akhirnya ia menghampiri lelaki itu.

"Eh Kenzo kan!" seru Galang senang begitu melihatnya, ia membalas dengan senyuman singkat.

"Kakak ngapain disini?"

"Aku lagi nunggu Princes."

Kenzo seketika tersentak diam di tempatnya, Princes kan sedang sakit dan tidak masuk sekolah, apakah lelaki ini tidak tahu? Ia menatap bimbang Galang sejenak sebelum menghela napas pelan.

"Kamu nggak coba hubungi Princes?"

Galang mengulum senyuman kecilnya, "aku ingin buat kejutan ke dia, soalnya beberapa waktu ini dia sibuk banget jadi aku takut ganggu kalau hubungi dia."

Raut wajah Kenzo makin berubah tak enak, ia jadi menatap sungkan lelaki di depannya ini yang terlihat berbinar itu, sepertinya lelaki ini belum tahu jika Princes sakit.

"Kamu mau pulang?"

Kenzo terkesiap pelan, "iya."

Galang tersenyum ramah seperti biasanya, "yaudah kamu cepet pulang pasti kamu capek kan," ujarnya lembut, Kenzo menatap lelaki di depannya ini masih dalam kebimbangan, Princes tidak memberitahukan kondisinya kepada Galang pasti ada alasannya jadi jika ia memberitahu Galang ia takut Princes akan menganggapnya ikut campur.

"Em Kak," panggilnya ragu-ragu, Galang mengernyit samar menatapnya. "I-itu menurutku nunggu disini tanpa ngabarin Princes juga kurang benar, takutnya Princes sudah keburu pulang atau sedang ada urusan. Mending Kakak hubungi dia dulu aja." Jelasnya benar-benar tidak tega meninggalkan lelaki ini sendirian disini.

Galang mengangkat sebelah alisnya, sorot matanya menatap Kenzo dengan tak terbaca, namun tak lama Galang kembali tersenyum. "Waktu itu aku pernah tunggu Princes jam segini dia pasti belum pulang kok, kamu gak usah khawatir ya."

Kenzo menggigit lidahnya, hanya bisa menghela napas perlahan. "Hm, kalau begitu aku pamit dulu." Pamitnya mengangguk sopan, Galang hanya tersenyum ramah sebagai balasan.

Akhirnya Kenzo benar-benar berbalik pergi dari sana, namun tidak sampai lima langkah pemuda dengan garis rahang kokoh itu langsung kembali ke tempat Galang dengan sorot tegasnya, Galang yang melihatnya pun seketika mengerjap di tempat.

"Kenap-"

"Princes sakit, jadi dia nggak masuk sekolah." Jelasnya langsung to the point.

Galang spontan terdiam di tempatnya, Kenzo yang melihatnya hanya bisa menundukkan kepalanya bersalah. "Maaf aku tadi gak langsung bilang, aku takut-"

"Princes sakit apa?" potong Galang terdengar tenang namun dari sorot matanya jelas lelaki itu sedang sangat cemas.

"Dia demam."

Galang menghela napas panjang, "parah?"

"Kemarin cukup parah tapi sepertinya sekarang sudah jauh mendingan, Kakak mau jengukin Princes? Kebetulan aku juga mau kesana, kita bisa bareng." Tawarnya menatap lekat lelaki di depannya itu, kesan pertamanya terhadap Galang adalah dia tipe lelaki yang berhati lembut dan murah senyum, ia akui fisik lelaki itu benar-benar di atas rata-rata, bahkan meskipun lumpuh tubuhnya masih memiliki proporsi sempurna dengan bahu lebar dan dada bidangnya, melihat sekilaspun pasti lelaki ini akan jauh lebih bersinar seandainya fisiknya sempurna.

"Hm sepertinya sekarang tidak bisa aku ada jam kuliah," gumamnya menatap arlojinya, ia menarik napas dalam yang entah kenapa terasa seperti lelaki ini sedang mencoba menahan diri. "Titipkan salamku saja kepada Princes ya." Pesannya kembali menyunggingkan senyuman manisnya.

PrincesWhere stories live. Discover now