Part 12: Kenzo dan Galang

667 89 6
                                    

"Kakak gak makan? Kenapa daritadi lihatin aku terus coba." Cebiknya mengerucutkan bibir.

Galang tersenyum kecil, "nggak, aku udah kenyang lihat kamu makan."

"Ih mana bisa gitu coba!" Princes mendelik, menusuk daging di piringnya dan mengulurkannya pada Galang yang membuat lelaki itu mengerjap kaget, "sekarang Kakak makan juga, aaaa!"

"Aku bisa makan send—"

"Hush! Udah buka mulut aja!" omelnya sambil menepis tangan Galang yang ingin mengambil alih garpunya, Galang hanya bisa menggeleng tak habis pikir dan memilih patuh membuka mulutnya, melihat itu membuat senyuman di bibir Princes kian mengembang lebar.

"Nah gimana enakkan!" serunya berapi-api.

Galang menelan makanannya dengan senyum tenangnya, "iya."

"Sekarang buka mulut lagi." Galang menggeleng geli, namun kali ini tidak menolak dan langsung menuruti perintah gadis itu, Princes selanjutnya menyuapi dengan sangat telaten.

"Udah, aku udah kenyang."

"Masa baru tiga suapan udah kenyang."

"Tadi aku udah makan sebelum kesini."

Princes tersentak, "loh trus kok ngajakin aku makan?" beonya, Galang tersenyum samar.

"Soalnya aku pengen jalan berdua sama kamu." Akunya yang membuat seluruh wajah Princes memanas, ia langsung berdehem-dehem canggung sambil belagak mengedarkan pandangannya.

"Gimana kalau habis ini kita ke taman? Di sekitar sini katanya ada taman yang bagus." Ujarnya mengalihkan topik.

Kedua mata Galang berbinar. "Boleh."

Princes tersenyum lebar, "kalau begitu yuk berangkat!" serunya dengan semangat, mengabaikan makanannya.

***

Ungkapan bumi itu sempit sepertinya memang benar, pertemuan yang tidak pernah ia perhitungan sebelumnya bisa terjadi begitu saja sampai rasanya Princes belum mampu mencerna keadaan.

"Temen kamu?" tanya Galang mendongak kearahnya, Princes meringis kaku.

"Iya.." Jawabnya memelan di akhir kalimat.

Galang tersenyum ramah, langsung mengulurkan tangannya kearah Kenzo yang sejak tadi diam seperti patung itu. "Hai salam kenal, aku Galang." Salamnya ramah.

"Kenzo."

Galang hanya bisa tersenyum simpul mendengar jawaban singkat dari lawan bicaranya itu, "kamu mau gabung? Rencananya aku sama Princes mau lihat-lihat taman ini." Tawarnya yang tentu saja membuat Princes mendelik tak santai.

"Kak.." desisnya menatap Galang memberi kode gelengan namun lagi-lagi Galang hanya tersenyum simpul.

"Oke."

"Eh?!" Princes langsung menoleh sengak menatap Kenzo yang menjawab barusan, ekspresi tak sukanya tidak dapat ia sembunyikan. Sekalipun Kak Galang memberi penawaran bukankah harusnya Kenzo sadar diri dan menolak, kenapa lelaki ini justru menerima!

"Wah bagus, ayo kalo gitu!" seru Galang sumringah tanpa mengetahui dua ekspresi berbeda dari orang di sebelahnya.

Mereka bertiga memutari taman dengan beberapa pasang mata yang kedapatan melirik mereka, yah bukan tanpa alasan perpaduan Princes, Kenzo, dan Galang bagaikan perpaduan visual yang sangat sempurna.

Meskipun tidak mengatakan apapun nyatanya Kenzo beberapa kali mencuri lirik pada kaki Galang, namun ia tidak berniat bertanya ataupun membahas hal seperti itu kepada orang yang baru dikenalnya karena itu sangat tidak sopan, namun sejujurnya ada satu hal yang membuatnya sangat penasaran. Sejak kapan Princes kenal dan memiliki hubungan dengan lelaki ini? Bukan gimana-gimana namun ia hanya merasa penasaran.

PrincesWhere stories live. Discover now