Part 15: Perubahan Hubungan

482 79 6
                                    

Setelah percakapannya waktu itu banyak hal berubah diantara ia dan Kenzo, entah kenapa ia jadi sering bertemu lelaki itu ketika berangkat, di kantin, bahkan pulang, seolah timing keduanya memang benar-benar pas.

"Tadi aku lihat Kak Bryan lagi latihan basket, kamu kayaknya harus nunggu dulu deh." Ujarnya yang berjalan sejajar di sampingnya, Princes melirik curiga lelaki di sebelahnya itu, nah kan baru juga ia jelaskan lelaki ini tiba-tiba sudah muncul saja di sebelahnya ketika ia keluar kelas.

"Hm gak papa aku bisa nunggu." Balasnya memilih terus melangkah tanpa ingin menoleh lagi kepada Kenzo.

Kenzo nampak tetap santai mengikuti di sebelahnya, kakinya yang jenjang tentu saja memiliki jangkauan langkah yang lebih panjang ketimbang Princes jadi sekalipun Princes berjalan buru-buru lelaki itu tidak mungkin tertinggal.

"Kebetulan hari ini aku gak ada les aku bisa temenin kamu."

Princes tidak tahan untuk tidak menoleh sepenuhnya kearah Kenzo, bahkan bibirnya sampai membulat utuh. "Ha? Nggak usah kamu pulang aja aku sendiri juga gak papa kok."

Namun bukannya menjawab Kenzo justru melangkah mendahuluinya yang tentu saja membuat Princes mendelik kaget. "Udah kita jalan dulu aja."

"Kenzo!" panggilnya mengejar lelaki itu. "Aku serius sendiri juga gak papa, lagian palingan Kak Bryan latihan basketnya juga sebentar doang."

Kenzo justru masuk ke lapangan basket membuat Princes yang dikacangin merengut, lelaki itu menaruh tasnya di tempat istirahat dan melepas kancing seragamnya memperlihatkan kaos hitamnya.

"Aku juga sekalian mau latihan," bisiknya ketika melewatinya membuat Princes seperti terhipnotis detik itu juga.

Nampak beberapa orang yang juga sedang latihan dengan Bryan menghentikan sejenak permainan mereka menyambut kedatangan sang ketua basket. Kelas 12 sudah bukan menjadi anggota aktif lagi karena harus fokus ujian masuk perguruan tinggi namun meskipun begitu tak jarang mereka sesekali latihan bareng.

"Lanjutin mainnya, aku masuk tim Kak Doni," ujar Kenzo membuat seluruh timnya bersorak antusias.

"Wah gimana dong Yan, kita pasti menang nih." Ejek Doni membuat Bryan merengut kesal, fyi Bryan merupakan mantan ketua basket sebelum kenzo.

"Jangan remehin gue ya!" deliknya tak merasa takut dan permainan kembali dimulai lagi, meskipun ini permainan tim namun yang menjadi dominan hanyalah Kenzo dan Bryan, kedua orang itu seperti beradu basket berdua saja karena anggota tim lainnya sulit mengimbangi.

Princes yang melihat hal itu tanpa sadar jadi ikut antusias menonton pertandingannya, ternyata kemampuan Kakaknya tidak bisa dianggap remeh ya, padahal tadi ia sudah mengira jika Bryan akan kalah telak.

Memang dirinya Adik laknat.

Dan setelah beberapa kali bola masuk ke dalam ring akhirnya terlihatlah pemenangnya, Kenzo menang tipis di pertandingan ke tiga karena sebelumnya skor mereka seri.

Bryan yang kalah terlentang di lapangan dengan napas memburu, tak lama sebuah tangan diulurkan kepadanya.

"Maaf." Ujar Kenzo tentu sungkan pada Kakak kelasnya ini, ia takut melukai harga diri Bryan apalagi Bryan dulunya juga Ketua Basket.

Bryan mendecih geli, membalas uluran tangan Kenzo dan berdiri. "Santai aja, udah lama gue gak main basket seseru tadi." Kekehnya menepuk bahu Kenzo sebelum melenggang mendekati Adiknya yang menunggu di pinggir lapangan.

Kenzo jadi menatap lurus keduanya, nampak Princes mengejek kekalahan Bryan membuat Bryan langsung mencekeknya dan menenggelamkan kepala Princes ke ketiaknya, Princes langsung meraung layaknya cacing kepanasan.

PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang