Part 05: Kepergok

747 100 6
                                    

Terjadi hening beberapa saat karena mereka semua hanya tertegun diam menatap Princes membuat Princes meraup wajahnya gusar.

Kenapa ini dirinya kayak habis keciduk nguping ya, yah meskipun memang benar.

"T-tadi aku mau cari kelas Kakak tapi karena gak tau jadi aku istirahat sebentar." Jelasnya buru-buru seperti dikejar maling.

Bryan mengernyit, "kan bisa telepon."

Princes tentu saja mendelik, "coba cek handphone Kakak, aku udah hubungi daritadi gak dijawab!" ketusnya, Bryan spontan menepuk keningnya baru ingat handphonenya ia mode silent.

"Maaf Kakak lupa, kamu udah nunggu lama?"

Princes mencebik, "iya, lama banget."

"Alah bohong."

"Dih!"

Bryan terkekeh geli, merangkul barunya lembut, "yaudah yuk pulang!" ajaknya kemudian pelukan lembut tadi berubah menjadi cekekan karena ia sengaja menyeret paksa Princes. Princes yang tidak terima langsung meraung dan memukul-mukul Bryan membuat mereka berdua justru saling serang sambil tertawa geli.

Namun siapa sangka diam-diam Bryan melirik ke arah Kenzo dan Tiara, dengan tatapan tak terbaca.

***

"Hoaaam ... bosen banget!" Princes berguling di kasurnya, sekarang ia benar-benar gabut di kamarnya, ternyata hidup menjadi Putri konglomerat juga masih bisa merasa bosan.

Memikirkan ide bagus Princes melompat dari kasurnya, lalu segera beranjak keluar kamar turun ke lantai dasar rumahnya.

"Mau kemana?" todong Papahnya ketika melihatnya.

"Aku bosen mau keluar sebentar cari angin."

"Sama Kakakmu, sebentar biar Papah panggilin."

"Ck aku sendiri juga gak papa kok Paah..." bujuknya, lagian kalau seandainya Kakaknya itu sekarang sedang sibuk kan berarti ia sedang mengganggunya.

"Gak, atau mau Papah suruh bawa pengawal?"

Princes tentu makin merengut, parah sekali Papah barunya ini, over protective.

"Yaudah deh yaudah." Putusnya pasrah, kalau ia masih ngeyel pasti gak akan selesai-selesai. Tak lama Bryan turun dengan wajah bantalnya sehabis ditelepon Kalendra.

"Mau kemana sih?" tanya Bryan dengan nada kesal yang tidak dapat disembunyikan, lagi enak-enaknya bobo trus disuruh nganterin Adeknya ya kesel dong dirinya.

"Pokok keluar dulu, aku pengen jalan-jalan."

Bryan mendelik tak percaya, "sumpah aku dibangunin cuma buat alasan gak jelas begini?"

"Bryaan." Tegur Kalendra membuat Bryan mencebik.

"Iya Pah iya Putramu yang tampan ini akan mengantar kemanapun anak kesayanganmu pergi." Dumel Bryan mendengus, Kalendra tersenyum ringan kemudian melanjutkan membaca koran dengan wajah tanpa dosa.

"Kakak gak ada referensi gitu mau kemana?" tanyanya saat mereka berjalan menuju mobil, Bryan tentu makin mendengus sebal.

"Yang mau jalan-jalan kan kamu kok jadi nanyain Kakak?!" sewodnya, beginilah jika orang ngantuk dibangunin.

Princes menyipit sinis, "yaudah biasa aja dong balesnya jangan sewod-sewod kek debkolektor nagih utang!"

"Apa kamu bilang?!"

"Nahkan tuh-tuh mulai!" Princes dengan sengaja justru memprovokasi yang membuat Bryan mengejarnya.

"Sini kamu biar aku jadiin Adek geprek!" pekiknya membuat Princes makin berlari sambil terbahak-bahak, beberapa pelayan yang mereka lewati sampai melongo tak percaya dengan pemandangan itu pasalnya Princes yang mereka kenal selalu cuek dan dingin tidak seceria sekarang.

PrincesOù les histoires vivent. Découvrez maintenant