Part 32: Hukuman

261 35 1
                                    

Mereka bertiga spontan saling bertatapan serius, Bryan langsung mendekat dengan kerlipan tak terbaca. "Siapa kata lo tadi?" desisnya kearah Kenzo.

Kenzo terlihat lumayan syok, menyugar rambutnya sesaat. "Sebenarnya aku kurang yakin juga tapi kalau tidak salah aku pernah melihat username itu dipakai oleh Tiara."

"Dia gadis yang pernah menuduhku dulu?" sahut Princes membuat kedua cowok di depannya spontan menatapnya.

Kenzo terlihat langsung menundukkan kepalanya, teringat kejadian waktu dulu ia menuduh Princes membuatnya kembali merasa bersalah.

"Iya."

"Sebenarnya gadis itu ada masalah apa sih denganku?" gumam Princes sampai mengerutkan dahinya heran, padahal ia sepertinya tidak pernah membuat gara-gara dengannya namun kenapa dia sebenci itu dengan dirinya.

"Kurang ajar!" umpat Bryan membuat mereka tersentak kaget, raut wajah marah Bryan yang baru pertama kali Princes lihat cukup membuatnya takut. "Berani sekali orang itu!" desisnya mengepalkan kedua tangannya.

"K-kak eung ... t-tapi kita kan belum tahu alasannya, lebih baik kita langsung tanya dulu ke Tiara." Ujar Princes entah kenapa jadi gelagapan panik melihat ekspresi menakutkan Kakaknya, kenapa firasatnya mengatakan jika Kakaknya ini akan berbuat hal yang gila.

"Kamu masih belain gadis itu? Padahal sudah jelas sekali jika gadis sialan itu mau menjatuhkanmu!" bentaknya membuat Princes terperanjat kaget, gadis itu jadi menciut mundur mulai merasa takut melihat Kakaknya.

Bryan yang menyadarinya langsung menghembuskan napas mencoba mengatur amarahnya, perlahan ia mendekati Adiknya dan tersenyum lembut seperti biasa. "Maaf ya, Kakak gak sengaja bentak kamu." Gumamnya mengelus pelan kepalanya.

Princes mulai tenang, perlahan menggenggam tangan Kakaknya itu. "Kakak nyeremin kalau lagi marah," akunya membuat Bryan mengulum bibirnya.

"Kamu istirahat aja, masalah ini biar Kakak yang urus." Ujarnya pelan lalu membenarkan selimutnya dan beranjak pergi, namun Princes mencekal pergelangan tangannya membuat Bryan mengernyit samar.

"J-jangan ngelakuin hal yang aneh-aneh," peringatnya gugup membuat Bryan terkekeh geli, pemuda itu menyentil gemas.

"Iyaa." Balasnya membuat Princes lega, selanjutnya Bryan benar-benar beranjak pergi dari sana meninggalkan Princes dan Kenzo berdua di kamar itu.

Princes yang melihat Kenzo masih berdiri mematung di tempatnya mengerjap, perlahan memanggil nama lelaki itu. "Ken!" panggilnya.

Kenzo menoleh, menatapnya tak terbaca. "Maaf sepertinya aku harus pulang, aku ada urusan." Ujarnya dan tanpa menunggu balasannya lelaki itu sudah buru-buru keluar seperti memang ada hal mendesak.

Lagi-lagi Princes ditinggalkan seorang diri disana membuatnya mencebik kesal, "kenapa semuanya pada pergi sih!" decaknya.

***

Ting Tong!

"Iya tunggu sebentar!"

Ting Tong!

Gadis berkacamata dengan piyama tidurnya itu nampak berdecak karena bel terus dibunyikan dan mengganggu.

Ceklek.

Tiara spontan terpaku di tempat, berjarak satu meter di depan pintunya nampak pemuda yang sangat ia rindukan tiba-tiba datang ke rumahnya, tentu saja Tiara kaget campur senang, pasalnya lelaki ini sudah tidak pernah ke rumahnya beberapa waktu belakangan karena masalah waktu itu.

"Kenzo," gumamnya dengan kerlipan berbinar, "ayo masuk-masuk!" serunya menarik antusias tangan lelaki itu namun langsung ditepis membuatnya mengerjap kaget.

PrincesWhere stories live. Discover now