Part 30: Jealous

273 39 2
                                    

Rasa pening dan mata memberat membuat Princes sekuat tenaga mengerjapkan matanya, sepertinya ia kebanyakan tidur sampai kedua matanya bengkak.

"Enghh..." lenguhnya pelan, membuka sepenuhnya matanya dan langsung terkesiap melihat orang pertama yang ia lihat adalah Kenzo.

Pemuda yang masih mengenakan seragamnya itu duduk sambil menunduk membaca buku di sebelahnya, sepertinya tidak salah jika Kenzo mendapatkan predikat siswa teladan melihat dari kebiasaan belajarnya itu.

"Ken," panggilnya serak.

Kenzo spontan menatapnya, langsung menaruh bukunya dan mendekat cepat kearahnya.

"Masih ada yang sakit?" tanya pemuda jangkung itu hati-hati.

Princes menggeleng, "air," bisiknya serak karena tenggorokannya sangat kering.

Dengan cekatan Kenzo langsung menuangkan air ke gelas dan membantunya duduk untuk minum, diam-diam Princes beberapa kali mencuri pandang kearah lelaki itu, kenapa disini justru Kenzo yang menemaninya?

"Ah keluarga kamu barusan turun, sebentar aku panggilkan." Ucapnya peka buru-buru beranjak.

Grep.

Namun alangkah terkejutnya ketika Princes justru menahan tangannya, Princes menelan ludah menatap lekat lelaki itu. "Kamu dari tadi?"

Kenzo mengerjap, tak lama mendudukkan tubuhnya kembali lebih rileks. "Nggak, aku baru datang." Jawabnya perlahan.

Princes mengangguk, ingat masih memegang tangan Kenzo membuatnya spontan langsung melepaskannya dengan panik. "Kok kamu tau aku lagi sakit?" tanyanya canggung mencoba memecah suasana.

"Ehem itu Kak Bryan yang kasih tau," ujarnya sesekali berdehem kikuk karena berbohong, sebenarnya ia sendiri yang menelepon Bryan untuk bertanya.

Princes membulatkan bibirnya, astaga Kakaknya itu kenapa pake acara bilang-bilang segala coba, yah tapi dengan tabiatnya ia sudah tidak terlalu kaget lagi.

"Oh..."

Selanjutnya hanya terjadi hening disana, nampak Kenzo sesekali meliriknya namun ketika ia tatap balik justru lelaki itu membuang muka, tentu saja ia hanya bisa mengernyit heran.

"Itu aku panggilkan keluarga kamu dulu ya," pamit Kenzo membuatnya tersenyum kecil, ia hanya mengangguk membuat pemuda itu nampak lumayan tergesa-gesa beranjak.

"Kenzo!" panggilnya ketika pemuda itu tiba di tengah pintu, Kenzo menoleh bingung yang ia balas dengan senyuman lebarnya. "Makasih udah jengukin aku." Ujarnya dan Kenzo hanya mengangguk sebelum melanjutkan langkahnya dengan cepat bahkan hampir tersandung.

***

"Makan yang banyak."

"Aku udah kenyang." Tolaknya menjauhkan kepalanya dari suapan sendok yang berisi penuh bubur lembek hambar itu.

"Ayo sekali suapan aja," bujuk Fai membuatnya mencebik tak percaya, sejak tadi bilangnya sekali aja tapi nyatanya mulutnya terus disuapi.

"Mah aku udah gak kuat, kalau dipaksa nanti muntah." Rengeknya manja.

"Udah Mah," sahut Kalendra membuatnya langsung tersenyum lebar, namun Fai justru memberikan pelototan tajamnya.

"Princes harus makan banyak biar cepet sembuh." Balas Ibu dua anak itu kekeh.

"Tapi dia udah kenyang, kasian Mah." Meskipun wajahnya paling sangar nyatanya hati Kalendra sangat lemah pada anak-anaknya.

"Nggak!"

"Mah kasian Princes."

"Papah diem jangan ikut campur urusan wanita!"

Kraus.

PrincesWhere stories live. Discover now