15

423 24 0
                                    


Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Kelas pun sudah mulai sepi karena para penghuninya sedang menuju kantin. Akan tetapi masih ada satu anak yang di dalam kelas.

Rido membuka tas nya dan mengeluarkan bekal yang sudah disiapkan oleh Bi Imah. Soal alat bantu dengarnya memang tidak terlalu mencolok, dan semua temannya juga sudah mengetahuinya. Mereka juga mengucapkan semoga cepet sembuh kepada Rido.

Everything is going like usually.

Neo dan Ari katanya ingin makan di kelas saja menemani Rido. Sebenarnya bisa saja Rido ke kantin, akan tetapi dia mager. Mungkin ini efek bedrest selama dia sakit. Di samping itu jika ke kantin, dia pasti bisa bertemu Bryan. Dia sudah menghubungi Bryan jika dia sudah mulai sekolah.

Membuka tupperware berwarna biru dan membuka isinya. Ahh, nasi goreng dengan telor ceplok dan sosis. Nasi goreng kesukaannya. Menyendokkan nasi dan memasukkannya ke dalam mulut. Merasakan kenikmatan nasi goreng yang selama beberapa hari ini tidak ia makan.

"Ehh ada bocil lagi makan siang nih. Udah kaya anak TK aja."

Rasanya ia mengenal suara itu. Rido mendongakkan kepalanya dan menemukan sosok Mario.

"Gue lagi engga mau debat ya. Sana ke kelas lo. Ngapain kakak kelas ke sini."

"Kenapa dari kemaren kemaren engga masuk?"

"Sakit."

"Terus kenapa pesan gue engga dibales. Gue kan khawatir cil," malas sekali Rido membalas pesan Mario. Lagipula dia tidak memiliki kepentingan. Kenapa juga mencari- carinya. Apakah dia tidak ada seseorang yang bisa diganggu selain dirinya?

Mario sebenarnya sudah mendengar sedikit keadaan mengenai Rido. Ya karena Rido kan agak famous yaa. Jadi berita tentangnya cepat menyebar. Katanya sih kecelakaan.

"Kenapa pake itu?" Mario menunjuk ke arah telinga Rido yang terdapat sesuatu. Mirip earphone tapi modelnya terasa asing bagi Mario.

"Oh ini alat bantu dengar. Telinga gue bermasalah. Kenapa? Mau ngledek lo?"

"Ihh suudzon banget sama gue lo Cil. Gini- gini gue juga khawatir ya denger lo kecelakaan. Maap juga engga jenguk. Salah lo pesan gue engga dibales."

"Idih siap juga yang mau dijenguk lo, emang lo sia- "

"Hello brother, ehh ada Bang Mario. Lagi ngapain Bang?" Neo masuk ke dalam kelas bersama Ari dibelakangnya.

"Oh hai Neo, Ari, gue cuma mau ketemu sama tuh anak aja," jawab Mario sambil memajukan dagunya ke arah Rido yang sedang makan bekalnya.

"Yaudah gue balik ke kelas duluan ya."

Mario keluar dari kelas mereka.

"Lo bawa apaan Do? Kayaknya enak tuh."

"Nih gue bawa nasi goreng buatan Bi Imah."

"Ih mau dong gue."

Rido menyodorkan kotak bekalnya ke arah Neo.

"Eh anjir nih anak yaa. Ini cuma sisa sosis, mana cuma setengah lagi," sambil menggerutu, Neo tetap mengarahkan sosis tersebut ke mulutnya dan memakannya. Mengabaikan Rido yang sedang tertawa terbahak- bahak dengan Ari yang juga ikut menertawakannya.

Mereka pun melanjutkan makan mereka sampai bel masuk kembali berbunyi.

***


"Heh jagoan neon, sana dah lo pulang aja. Engga usah nungguin gue. Katanya Nia lagi sakit. Orang bentar lagi Mang Amin dateng kok. Ari juga udah ditungguin sama Deon tuh buat latihan," ujar Rido sambil melihat ke arah Deon yang sedang memanggil Ari.

"Tapi cil ... "

"Udah sanaa."

"Oke ati- ati ya cil. Jangan lupa kalo dah sampe rumah kabarin kita yak."

" Ashiapp."

Rido melihat ke arah Ari yang memasuki ruang club musik untuk latihan dan juga Neo yang ke arah parkiran untuk mengambil motornya. Entah mengapa mereka tiba- tiba khawatir dengan Rido yang baru saja sembuh. Jadi mereka berniat menemani Rido sampai dijemput Mang Amin.

Akan tetapi Rido juga sadar akan yang namanya prioritas. Mereka punya kesibukan masing-masing. Jadi Rido menyuruh mereka untuk melakukan hal yang lebih oenting saja. Lagipula dia juga sudah merasa baikan.

"Titt titt."

Suara klakson mobil berbunyi. Rido menuju ke arah mobil Toyota Alphard berwarna hitam. Lalu memasukinya.

"Yuk Mang jalan."

"Oke den."

Mobil pun mulai melaju. Saat mobil mulai melaju Rido melihat sosok yang selalu ada dipikirannya. Ya, ibunya. Dia melihat ibunya sedang keluar mobil dengan seorang lelaki?



Jangan lupa vote dan komen!!!

SAHASIKADonde viven las historias. Descúbrelo ahora