48

359 26 5
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.



Rido memasuki kelas dan duduk dimana bangkunya berada. Dia langsung saja ditanyai oleh Neo dan Ari, mengingat dia tidak mengabari kedua temannya itu. Selain itu, ketika mereka mengujungi rumah Rido, mereka hanya bilang bahwa Rido sedang pergi tidak tau kemana.

"Kemana aja lo cil!"

Itu suara Neo dengan tatapan khawatirnya.

"Kemana aja?"

Ini adalah ucapan Ari. Dia juga sama khawatirnya dengan Neo.

"Udah udahh, nanti gue ceritain pas pulang sekolah aja yaaa," jawab Rido.

"Ahh kenapa gak sekarang aja si cill. Tau gak siin semenjak lo gak masuk si Ari noh kaya anak perawan lagi PMS," tutur Neo yang langsung dihadiahi tatapan maut dari Ari.

Rido hanya tertawa melihat keduanya. Setelah itu mereka membahas hal yang lain. Mereka tidak memaksa Rido untuk bercerita. Mereka hanya khawatir dan menunggu waktu untuk Rido siap bercerita.










"Jadi mereka ngusir lo?!!"

"Ya gituu ... "

Sepulang sekolah mereka berkumpul di rumah baru Rido. Sebelumnya Rido sudah ijin pada Mario untuk pulang dengan Neo dan juga Ari. Rido juga menceritakan semua. Tentang alasan dia diusir ataupun tentang kondisinya yang sekarang menjadi bagian dari keluarga Mario.

Baik Ari maupun Neo tidak mempermasalahkan hal itu. Karena yang mereka tau, bahkan keluarga ini lebih menghargai Rido. Buktinya sejak pulang sekolah dia sudah langsung disambut oleh sang Mama dan disiapkan makan. Hal sederhana yang tidak pernah Rido dapatkan. Walaupun terkadang Rido rindu dengan keluarganya dulu, namun dia selalu mencoba sadar diri bahwa dia bukanlah bagian dari mereka. Wajar saja jika dia diusir. Mereka tidak salah. Itulah yang Rido pikirkan.

"Jadi, ternyata lo bukan anak kandung nereka?"

"Iya, gue jadi tau kenapa perlakuan mereka ke gue sama ke Kak Argi maupun Bang Bryan berbeda."

Mereka prihatin dengan kedidupan Rido. Jika mereka menjadi Rido belum tentu mereka sekuat itu.

"Kuy lah kita pergi, pengin geprek gua dah," ajak Neo.

Mereka tidak sadar ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Mereka pun keluar untuk mencari makanan. Mario juga belum pulang. Katanya latihannya sampai malam.

"Ma, Rido pergi dulu ya."

"Hati-hati, jangan jajan sembarangan,jangan makan pedas-pedas, jangan kemaleman, jang-"

"Iya maa Rido pergi dulu. Bye mamaa."

Rido memotong ucapan Mama-nya dengan langsung mencium pipi sang Mama, membuat Bella hanya tersenyum melihat tingkah sang bungsu.

"Kita juga duluan ya Tan."

"Iyaa,Tante titip Rido ya nak."

"Siap tann."

"Neoo Arii kalian ayo cepett!!"

Mereka pun salim dengan Bella, setelah itu keluar melihat Rido yang sudah siap dengan jaket Mario yang melekat ditubuhnya. Rido sudah duduk diboncengan motor Ari.













Mereka pun sampai di ayam gepreka langganan mereka dan langsung memesan. Menunggu sekitar 10 menit dan akhirnya makanan mereka sampai mengingat tempatnya agak ramai. Tidak lupa dengan segelas es jeruk yang menemani.

"Udah lama kita gak gini, iya gak cil?" Tanya Neo pada Rido.

"Ho'oh nih geprek emang gak ada tandingannya," jawab Rido dengan mulut yang penuh dengan makanana.

"Telen dulu, baru ngomong nanti kese-," omongan Ari berhenti mendengar Rido yang sedang meminum es nya dengan rakus.

"Hehehe iyaa maapin ya Ri."

Ari hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Rido.

"Ehh itu bukannya Bang Bryan ya?"

Neo melihat sosok Bryan yang baru saja masuk ke tempat yang sedang mereka kunjungi bersama dengan adik tirinya. Ya, siapa lagi kalo Iben.

Rido yang melihat sosok abangnya panik. Bukankah abangnya menyuruhnya untuk pergi. Ya, Rido harus pergi. Jangan sampai abangnya itu melihatnya.

"Ehh cil lo mau kemana, abisin dulu elah."

"Neo, Ari, ayo pergii cepettt," Rido menarik kedua lengan temannya dengan tangan yang bergetar. Dia takut dengan abangnya, sungguh.

Melihat raut wajah Rido yang ketakutan membuat keduanya langsung saja pergi dari tempat itu tanpa terlihat oleh Bryan. Rido sedikit beryukur tempat yang didatanginya luas dan ramai sehingga tidak membuatnya bertemu dengan Bryan.


































Jangan lupa vote dan komen
Maaf alabila terdapat typo
Dari kemaren gak sempet up, karena banyak tugas🙏

SAHASIKADonde viven las historias. Descúbrelo ahora