29

380 22 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Libur sudah berlangsung selama satu minggu. Kedua temannya- Neo dan Ari sedang liburan bersama keluarganya masing-masing. Sebenarnya Rido diajak sih. Cuma dia tidak ingin. Lagian itu kan acara keluarga. Dia sedang berada di kamarnya. Bunda Saras tadi mengajaknya untuk pergi ke mall. Dia hanya mau- mau saja.

Setelah berganti baju Rido turun ke bawah. Dia melihat sudah ada Bunda Saras dan Reva yang terlihat sudah siap. Mereka pun berangkat bersama dengan Mang Amin. Sampai di mall, mereka memutari mall sambil sesekali masuk ke dalam toko yang terlihat menarik. Hari ini entah mengapa mall terasa sangat ramai. Bunda Saras menitipkan  Reva kepadanya karena sedang pergi ke toilet.

"Dek jangan lari- larian tunggu Bunda dulu ya."

Rido mengejar Reva yang sedari tadi ingin kemana-mana. Padahal banyak orang berlalu lalang. Hingga tak sengaja dia menabrak orang lalu dia membungkukkan badannya seraya meminta maaf karena tidak melihat jalan. Dia lalu mengalihkan pandangannya ke depan. Adiknya, Reva sudah tidak terjamah lagi oleh pandangannya. Hingga dia merasakan tepukan dibahunya.

"Rido, dimana Reva?"

"Bund Adek hilang Bun."

"Apa?! Kok bisa si."

Mereka pun bersama- sama mencari keberadaan Reva dan mengabari keamanan mall. Mereka benar benar panik takut Reva kenapa kenapa. Akhirnya mereka diarahkan ke cctv. Butuh waktu yang lumayan lama mengingat mall sedang ramai- ramainya. Hingga akhirnya mereka menemukan bahwa sosok yang sedang mereka cari tengah berada di depan sebuah toko roti yang berada di lantai 1. Mereka pun segera ke lantai 1 dan akhirnya mereka bisa bernafas lega melihat Reva yang baik- baik. Bunda Reva langsung nemeluk putrinya. Setelah itu mereka memutuskan untuk pulang saja.

Setelah sampai rumah, Rido memasuki kamarnya. Dia lelah mencari Reva di mall tadi. Dia memutuskan untuk tidur.







Hari sudah larut malam. Rido turun ke arah dapur karena perutnya minta diisi. Dia melihat ke arah meja makan yang masih menyediakan makanan yang mungkin sisa makan malam tadi. Dia pun makan dengan tenang. Setelah semua makanannya habis dia meminum air putih sampai habis. Saat akan memasuki kamarnya, Rido mendengar suara pintu yang dibuka. Rido pun mengendikkan bahunya karena pasti itu Ayahnya atau Kak Argi. Saat akan melangkahkan kakinya menuju tangga, tangannya ditarik. Dia pun melihat siapa gerangan yang menariknya.

"Ayah?"

Ya, yang menariknya adalah ayahnya. Dan dia juga melihat tatapan ayahnya yang menyiratkan kemarahan?

Sedangkan di sisi Tama, kantornya sedang mengalami banyak masalah. Itulah alasannya selama beberapa hari ini dia lembur. Ini adalah masalah terbesar yang ditanganinya selama kantornya berdiri. Tubuhnya sangat lelah sampai ketika sampai rumah dia menemukan sosok remaja laki-laki yang tidak pernah dia anggap kehadirannyapun entah mengapa membangkitkan amarah dalam dirinya. Dia ingin melampiaskan rasa lelah yang dia rasakan dan ketika melihat remaja didepannya langsung saja dia menariknya.

Dia membawa Rido ke arah ruang kerjanya. Tak lupa tangannya juga memegang sapu yang entah dapat darimana.

Brak

Rido dilemparkan ke sembarang arah. Yang dilakukan Rido hanyalah meringis kesakitan karena dorongan dari ayahnya tidak main- main. Selain itu,dia juga sangat takut kepada ayahnya itu. Selama ini dia tidak lernag sekalipun melihat ayahnya yang semarah ini. Selama ini ayahnya hanya sering membentaknya atau mendiaminya.

Mengambil sapu dan mulai digunakan untuk menyabet remaja di depannya.

Buk

Buk

Buk

Kaki, tangan, dan tubuhnya dijadikan sasaran ayahnya itu. Rasanya sakit sekali.

"Ampun, Yah, sakit."

"Berhenti, Yah."

"Sakit banget, Yah."

Semua raungan anaknya tidak ia dengarkan. Ditambah dengan ruangannya yang kedap suara pasti tidak akan ada siapapun yang mendengar rintihannya. Setelah puas, Tama hanya memandangi remaja di depannya. Setelah amarahnya hilang, dia keluar begitu saja. Dia juga tidak tahu mengapa dia melakukan ini. Rasanya dia sangat marah dan membutuhkan pelampiasan. Karenanya, setelah puas memukul anaknya, dia langsung saja pergi keluar karena dia saja kaget dengan apa yang baru saja dilakukannya.



















Jangan lupa vote dan komen

Maaf apabila terdapat typo🙏

SAHASIKAWhere stories live. Discover now